Sebulan sudah Bintang menetap di Bali dan sekarang waktunya ia, Livia dan Stella kembali ke Jakarta

"Kak, adek pamit ya" izin Livia ke sang kakak

Yuki tersenyum, "iya sayang. Kalau udah sampai langsung kabarin kakak ya. Kamu baik-baik disana. Kalau ada masalah langsung diomongin berdua, jangan dipendam. Sekarang kalian udah jadi orang tua, kakak harap kamu bisa bersikap dewasa ya adik kecilnya kakak" ucap Yuki yang membuat Livia memeluknya, "makasi ya kak. Maaf Livia udah ngerepotin kakak selama Livia disini". Yuki menggeleng, "kakak gak pernah ngerasa direpotin kok, kakak malah seneng karena ada temen dirumah selama papanya Wina kerja"

Livia melepaskan pelukannya lantas menghadap Lukas, "bang Luki jangan lembur terus, sekarang kak Yuki sendirian dirumah. Awas aja bang Luki keasikan kerja sampai lupa punya istri" ucap Livia ke kakak iparnya

"Mimi Mimi" panggil Stella. Yuki menunduk, "kenapa sayangnya Mimi?"

"Nanti kalau Pipi lembur terus, kasi tau Stella ya. Biar Stella yang marahin, terus Stella cubit biar Pipi kesakitan" ucap Stella yang membuat semua orang yang ada disana tertawa

"Iya iya Stella. Pipi janji gak lembur lagi"

"Nah itu baru Pipi nya Stella" langsung Stella berlari Kearah Lukas untuk memeluk pamannya

"Kita pamit ya kak. Makasi udah jagain Livia dan Stella selama ini. Maaf gue belum bisa jadi kepala keluarga yang baik"

Yuki tertawa kecil, "Lo udah jadi kepala keluarga yang baik kok Bin. Cuma waktu itu lagi khilaf aja" Bintang yang mendengar ucapan Yuki langsung menoleh kearah Livia, "maaf"

Livia tersenyum, "udah gak papa jangan dibahas lagi. Ayo berangkat, nanti ketinggalan pesawat "

Lantas ketiganya menaiki mobil yang sudah disiapkan Lukas dengan sopir pribadi yang akan mengantar Bintang dan keluarganya ke bandara

"Dada Mimi, Dada Pipi!" Teriak Stella dari dalam mobil

---

Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, akhirnya Mereka bertiga sampai di Jakarta, dan langsung disambut oleh Keluarga Danindra

"Ulululu ponakan siapa ini lucu banget" Yohan langsung menggendong Stella sambil mengecup kecil pipi keponakannya itu

"Mama, Papa" Livia langsung memeluk kedua mertuanya. Hana dan Jevan tidak bisa ikut serta menyambut kepulangan sang anak karena mereka saat ini sedang berada diluar negeri untuk urusan bisnis

"Ini gak ada yang kangen sama Bintang" semuanya yang ada disana tertawa mendengar ucapan Bintang

"Yeshay kangen kok sama uncle" ujar anak dari Yohan dan Yena

"Emang ponakan gue doang yang bener"

"Tapi uncle bawa oleh-oleh buat yeshay kan?" Bintang mengelus dada nya, "ada maunya ternyata" ujarnya sambil mendengus kesal

Yohan tertawa puas melihat wajah sang adik, "ambekan Lo jadi cowo. Malu sama anak" ujarnya lalu memeluk Bintang

"Ayo ke mobil, kalian pasti capek kan habis pergi jauh" ajak Yena

Lantas semua berjalan ke mobil untuk kembali ke kediaman Bintang

Lantas semua berjalan ke mobil untuk kembali ke kediaman Bintang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Mamaaa. Stella pengen ke pasar malam"

"Kamu tau ada pasar malam dari siapa sayang?"

"Om Yohan. Tadi om kesini bawain Stella gulali yang dibeli di pasar malam"

"Oh gitu. Iya besok kita ke pasar malam sama papa juga ya"

Stella kegirangan lantas memeluk ibunya, "makasi mamaa" Livia tersenyum lalu membalas pelukan sang anak, "sama-sama sayang"

"Bagus ya peluk-peluk gak ngajak papa" Bintang yang baru pulang kantor langsung disambut pemandangan istri dan anaknya yang tengah berpelukan

"Siapa suruh lembur terus" ketus Stella

"Maaf ya sayang. Hari ini lembur terakhir kok. Besok papa libur, jadinya bisa main sepuasnya sama Stella" Stella yang mendengar ucapan ayahnya langsung berbinar, "besok ke pasar malam ya pah?"

"Pasar malam? Okey. Nanti Stella boleh jajan sepuasnya disana"

"Yeay makasi papaa" Stella berlari lantas memeluk ayahnya

"Stella, biarin papa mandi dulu ya sayang. Nanti kalau papa udah selesai mandi dan makan malam, baru Stella main lagi sama papa"

Stella mengangguk lalu melepaskan pelukannya dari Bintang, "Papa mandi dulu sana. Bau tau"

"Bau bau gini juga enak dipeluk" cibir Bintang yang membuat Livia tertawa

Keesokan malamnya

"Stella udah belum sayang?"

"Sabar papaa. Stella masih sisiran"

Gak lama setelah itu, Livia dan Stella turun dari kamarnya

"Anak papa cantik banget" Stella yang dipuji sang ayah langsung tersenyum manis, "kan turunan mama"

Livia tersenyum, "ayo sayang"

Lantas ketiganya berangkat ke pasar malam

Setibanya mereka di pasar malam, Stella langsung berlari kearah penjual gulali sambil menarik sang ibu

"Stella mau ini. Boleh kan mah?" Livia mengangguk, "satu aja ya? Nanti kalau kebanyakan, gigi Stella bisa rusak" Stella mengangguk, "iya satu aja" lantas Bintang membayar gulali yang anaknya inginkan

"Mau kemana lagi sayang?" Tanya Bintang

"Mau keliling. Mau main, terus mau beli jajan yang banyak"

"Yaudah sini papa gendong" langsung Stella melompat kearah Bintang. Lantas ketiganya mengelilingi area pasar malam, dimulai dari mencoba aneka macam permainan sampai mendatangi tiap stan makanan

---

"Stella capek?" Tanya Livia saat mereka selesai berkeliling dan bermain banyak wahana yang ada

Stella mengangguk, "tapi seru. Besok kesini lagi ya papa?"

Bintang Tersenyum, "iya sayang. Sekarang mau pulang atau main lagi?"

"Main lagi, boleh kan?"

Keduanya mengangguk guna membalas pertanyaan anaknya

"Bintang. Livia" baru saja mereka hendak berjalan, suara seseorang menghentikan langkahnya

"Sasa. Mau apalagi Lo?"

"Bintang gak boleh gitu"

Sasa mendekat kearah Bintang dan Livia berada. "Liv, gue minta maaf ya. Karena perbuatan gue, Lo sama Bintang jadi berpisah selama bertahun-tahun"

Livia tersenyum, "gak papa kok Sa. Oh iya, gue denger Lo udah nikah ya?"

Sasa mengangguk, "gue juga udah punya anak"

"Terus anak Lo dimana Sa?"

"Dia dirumah neneknya"

"Mamaa ayo cepetan"

Livia menoleh, "sabar ya sayang"

"Sa. Kita duluan ya"

Sasa mengangguk, "boleh gue peluk Lo? Anggap aja sebagai salam perpisahan. Gue dan keluarga kecil gue mau pindah ke Amerika" Livia mengangguk

Lantas keduanya berpelukan

"Sorry ya Liv, tapi gue gak sebaik yang Lo pikir"

"Akhh"

"LIVIA!"

Sasa menampilkan smirk nya, "sorry ya. Gue harap Lo selamat Liv, soalnya gue udah taroh sesuatu yang ya mungkin aja bisa ngambil nyawa Lo" kemudian Sasa berlari meninggalkan Livia yang kesakitan sambil memegang perutnya yang ditusuk oleh Sasa

"Stella jangan nangis ya sayang. Kita bawa mama kerumah sakit, mama bakal baik-baik aja kok" segera Bintang membawa Livia ke mobil dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi




















TBC

Nikah Muda | Ha Yoonbin [END]Where stories live. Discover now