Empat Mata

556 126 13
                                    

Mimihnya Yuju

|| Jess
|| Lo di mana?
|| Kita mau makan-makan, nih
|| Ke rumah sakit
|| Sekalian jenguk Eunha

|| Jess
|| Gue mau bicara sama lo
|| Cuma berdua aja

Mengangkat pandangannya ke arah seseorang yang dituju, rupanya Jessica baru saja membuka ponsel dan menerima pesan tersebut. Ia mengangguk sebagai jawaban, lalu beranjak dari kursinya.

"Gue titip Sinb sebentar, ya," kata Jessica.

"Mau ke mana, lo?" tanya Taeyeon.

"Nyari dulu buah-buahan, buat persediaan," jawabnya asal.

Jessica pergi lebih awal, dan ketika lengah Tiffany pun meninggalkan ruangan Sinb tanpa pamit terlebih dahulu. Mereka benar-benar datang ke ruangan Sinb, walau saat mereka datang pria Lee telah menghilang entah ke mana.

"Makan dulu, Mbih," ujar Yuri. "Biar cepet sembuh."

"Tuh, lihat Eunha!" Sooyoung menunjuk Eunha dengan dagunya. "Dikasih masakan kami auto sehat lagi."

"Iya, nanti Sinb makan, kok," jawab Sinb sedikit canggung. "Terima kasih, Tante-tante."

"Duh, anaknya Mami Jessica ternyata bisa sakit juga, ya!" sahut Yoona sambil mengusap kening Sinb lembut. "Cepat sembuh, dong. Nanti Umji gak ada temen di kelasnya."

"Tenang aja, Sinb udah baik-baik aja, kok!" kata Sinb sambil menunjukkan dua jari jempolnya. "Bentar lagi pulang ke rumah, lah."

"Kalo begitu makan dulu, ya?" Taeyeon membujuk lagi.

Sinb menatap satu persatu wanita di hadapannya, yang menarik perhatian saat ini ialah para gadis yang terhalang oleh berdirinya ibu-ibu, ia juga tak melihat kehadiran Tiffany di sini.

"Gue suapin, deh!" sahut Yuju dengan semangat. "Atau mau sambil jalan-jalan ke luar juga boleh," lanjutnya.

Sinb menarik kedua sudut bibirnya. "Okedeh, iya gue mau disuapin sama Kak Yuju!"

Yuju permisi terlebih dahulu untuk mengambil posisi lebih dekat dengan Sinb, ia lantas mengambil nampan yang berisi makanan bergizi tinggi itu.

"Muka lo udah kayak mayat dikasih nyawa aja," omel Yuju.

"Duduk di sini, Yuju," kata Yuri.

Yuju sih santai, dia duduk di kursi itu dan mulai memilih makanan apa saja yang harus digabungkan sebagai pembuka. Tanpa protes Sinb menerimanya, dia dengan lahap memakan makanan itu sambil sesekali tertawa saat Yuju bermain-main dengan sendoknya.

Mereka terlihat begitu baik-baik saja, para ibu dan para gadis saja sampai dibuat canggung melihat interaksi mereka. Dalam hati mereka terus berpikir, bagaimana jika kedua anak gadis itu mengetahui hal yang sebenarnya, tanpa disadari dua gadis tersebut telah menggenggam semua cerita lama itu.

"Udah, gue kenyang," kata Sinb.

"Baru makan lima suap udah kenyang," omel Yuju.

"Perut gue gak muat, Kak!"

"Nakal banget perut lo, deh," kata Yuju sambil beranjak untuk menaruh itu. "Minum dulu."

Single ParentWhere stories live. Discover now