[06.❍──➤Akhir ]

574 86 37
                                    

Tahu 'kan? Setiap sesuatu yang fana memiliki awal dan akhir. Namun akhir juga memiliki awal yang baru.

──

"Lady, Saya..."

Lord of Crime, menggantungkan kata-katanya disaat-saat Britania berada dalam genggaman. Sang Rupawan itu kini menatap kaki lawan bicara. Dia tahu ini sedikit lancang, tetapi dia juga ingin melihat seperti Lady itu melihat dunia. Mungkin lebih tepatnya, berada di dunia yang sama dengannya.

"Bisakah Saya menangkap Anda?"

Holmes memperhatikan dengan kejut tanpa mengusik. Dia memilih diam.

Mereka berdua tahu bahwa gadis ini berbeda kepercayaan dengan mereka. Namun tanpa diduga, Sang Obsidian tersenyum teduh.

"Mungkin, tetapi sebelum itu,"

Menurunkan tas nya dengan penuh kelembutan tanpa mengubah senyumnya. Lady menyodorkan tasnya Pada William.

"Bacalah, mohon membacanya dengan kondisi tubuh dan pikiran yang bersih."

Sang Rupawan menerimanya tanpa ragu. Tanpa disadari matanya seolah berapi-api.

"Apa dengan ini saya bisa menangkap Anda? "

"Anda bisa menangkap apapun, lebih dari yang Anda bayangkan."

Menghilang lagi, gadis itu pergi lagi. Hanya saja kali ini dia diberi harapan.

Langkah itu kini tak lagi terdengar. Sang Lady berkata dalam senyap.

"Semoga Anda mencapai kebenaran."

.
.

Suara ketukan pintu terdengar nyaring dalam keheningan. Dinginnya pedesaan justru terasa nyaman, saat ini tanpa minuman penghangat - alkohol- diatas meja.

"Aku tahu itu Kau, setidaknya ucapkan salam."

Suara desahan terdengar dari balik pintu, kali ini dengan salam menyertai.

"Assalamualaikum ."

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh, masuklah Tuan Holmes."

Kali ini Holmes masuk dengan wajah setengah kesal. Dengan santainya menjatuhkan diri diatas kursi kayu milik Tuan rumah.

" Kau mengabaikan sahabatmu yang mampir dengan bukumu lagi. Jahat sekali. "

" Kali ini tidak, karna aku baru membaca hadist tentang memuliakan tamu, jadi aku akan meladenimu." [1]

Sherlock membuat wajah terkejut sekaligus kesal yang menyebalkan. Sementara Mantan Lord of Crime itu hanya terkikik girang.

" Kau-- membacanya lebih jauh dariku!? "

" Oh, bahkan aku memulainya lebih dulu darimu Tuan Holmes. "

Sherlock menyadarinya sejak lama, William bertingkah semakin berbeda setiap hari. Sampai pada saat dimana William tampak lebih bersemangat.

Ya, untuk siapa yang ditangkap dan tertangkap.
Sang Lady telah menangkap keduanya. Sejak awal, hanya saja Moriarty lebih dulu menyerahkan diri. Hingga Holmes menyusul dikemudian hari, saat mentari hampir saja menyingkirkan diri.

"Liam,"

"Ya?"

"Kau sudah tahu nama Nona itu?"

"Hm."

Jawaban paling ambigu yang sekali lagi diterima Si Surai Biru. Sejenak memilih diam untuk menanggapi. Suara dentingan sendok terdengar telinga, hingga Tuan rumah menjejerkan dua gelas teh hangatnya.

Lord of Crime [WilliamxReader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang