[05.❍──➤Sempurna ]

452 92 16
                                    


Sherlock Holmes menyerahkan diri pada Yard dengan dalih telah membunuh. Sementara itu, William James Moriarty mempublikasikan diri sebagai Lord of Crime.

Kematian Charles Augustus Milverton memang seolah terpaksa menjadi penentuan akhir.

Kejahatan 'tak lagi sempurna.

"Memang 'tak ada yang sempurna di dunia ini."

Obsidiannya nampak terang dan tenang, setenang langit malam yang menyembunyikan.

Tidak ada yang sempurna.
Jika manusia dikata sempurna, manusia hanya sempurna dari makhluk-Nya yang lain, Perilaku dan sifatnya belum tentu sempurna. Selebihnya tiada, Hanya Dia yang sempurna.

Kakinya melangkah dalam dingin, 'tak terlalu dalam di hutan, gemericik air kecil terdengar dalam sepi,

"Apa menyenangkan bermain-main seperti itu?"

"Mengapa Anda kemari?"

William baru melihat pantulan dirinya pada air yang mengenang. Remuk. Ada yang retak, perasaan yang sangat sulit diuraikan.

"Sedang membersihkan tangan?"
Lady berbicara dengan santai, tanpa beban kakinya melangkah mendekat.

William meringis dalam hati, entah untuk bagian yang mana, tapi Sang Obsidian bahkan 'tak menjawabnya. Tidak-tidak... Sejak awal, tidak ada satu pertanyaan pun yang dijawab.

"Tangan saya sudah tidak bisa bersih. Lady, saya Raja Kriminal, Anda tidak takut?"

"Tidak. Karna saya tahu saya bukan target Anda. "

Ufh, bahkan dalam katanya memberi alasan yang bagus.

Senyum pedih kembali terpatri pada wajah Sang Rupawan. Dalam hatinya ada sedikit rasa senang yang aneh. Oya! Bagaimana bisa Gadis ini mendatanginya tanpa getaran takut sedikitpun? Bahkan setelah William mempublikasikan diri sebagai Raja Kriminal?

"Saya 'tak bisa menangkap hal yang saya inginkan."

"Anda hanya perlu berada dijalan yang tepat. Semua orang bisa menggapai apa yang dia inginkan, asal dia berada dijalan yang tepat."

Benar. Selambat apapun, secepat apapun, kalau kau berada dijalan yang tepat, kau bisa menangkap apa yang kau inginkan. Bukankah Lady tersayang kita telah mengatakannya berkali-kali?

Lord of Crime, salah jalan.

"Hiduplah. Saya ingin Anda tetap hidup."

"Saya bukan orang yang lagi pantas untuk hidup."

"Mengapa?"

"Hal yang telah saya la--"

"Karna itu tebus lah. Kematian bukan satu-satunya cara untuk menebus dosa."

Gemerisik angin menganggu dedaunan tenang, gelapnya malam terasa aneh bagi William, ada yang berbeda dengan hawa malam saat ini, kehangatan tipis yang melindungi, mengelilinginya bagai udara yang 'tak nampak.

Sang Lady paham betul, jika Lord of Crime memilih untuk mati sebelum berada dijalan yang tepat, maka--

Manik Scarlet nya menatap langit dengan cahaya bulan.

"Benar, ada yang berbeda kali ini." lirihnya. Suara rendahnya menghilang mengikuti hilir angin.

--dia 'takkan lagi bisa selamat.

"Liam." Panggilan khas dari suara yang berbeda mengubah atensi nya. "Akan ada orang lain yang mengatakan hal seperti ini, saat itu tiba, saya mohon, Menyerahlah."

Apa yang bisa manusia lakukan bila sudah kehilangan nyawa? Tentusaja tidak ada. Maka selama kehidupan masih berlangsung, manusia bisa kembali ke Jalan yang tepat.

Lord of Crime [WilliamxReader]Where stories live. Discover now