[02.❍──➤Warna]

831 135 28
                                    

Saat matahari tenggelam, kota akan kembali diperintah gelapnya malam.

Sang Martir Adam Whiteley.
Kehadirannya mengejutkan seantero Britania, menyenangkan kalangan bawah. Meresahkan para Bangsawan. Saudara Moriarty pun 'tak terkecuali terkejut.

"Semoga dia seperti orang yang kita harapkan."

Sah nya taman yang dirancang Whiteley dengan sedemikian rupa ternyata diikuti permainan Raja Kriminal. Menjadi saat dimana Sang Mastermind melihat sekuat apa keteguhan hati Sang Martir.

Albert memasuki kereta, dimana William menunggu. Menuju kediaman.

"Negoisasi dengan Dewan Whiteley selesai?"

"Belum... Masih ada lagi."

"Pria yang menyenangkan. Aku yakin dia tidak menggunakan dokumen itu untuk kepentingan Pribadi."

Bahkan dokumen yang berisi kotornya Bangsawan diserahkan padanya.

.

Ruangannya senyap, gelap. Namun 'tak hampa. Lampu kecil menerangi Sang Rupawan yang tengah membaca. Jari-jarinya mengusap kelopak mata. Saat merasa mulai bosan kakinya mendekati jendela.

"Orang itu, apa kabar ya?"

Meredam suaranya dalam hati terdalam, William dibuat bingung dengan sendirinya. Dia tidak akan berbohong bila ditanya, 'Apa yang memenuhi pikiranmu saat ini?'

Maka jawabnnya. Dia akan menggeleng. Sang Gadis yang tidak memiliki nama dalam memorinya. Bagaimana cara mengatakannya?Berkeliling bagaikan radar. Bahkan bukannya kesal, Kunci Pirang justru penasaran.

" Ahh, Raja Kriminal yang malang..."

"Kira-kira apa pendapatnya tentang Sir Whiteley?"

Sapu tangan putih dalam genggaman. Bukan miliknya. Pertemuan pertama dan yang kedua terbesit kembali.

" Ikatan yang seperti apa? Lady. "

.

Salah satu Departemen Store London ia pijaki. Mengamati beberapa barang yang mungkin bisa ia beli sebagai hadiah, untuk saudara-saudara dan rekan-rekannya yang lain, sayangnya, William justru terpaku pada seperangkat Teh sederhana,

" Berhasil dalam percobaan pertama adalah keberuntungan. Lalu jika percobaan pertama gagal, dan yang kedua berhasil, apa namanya?"

"Maksud Anda sebuah Teori Peluang?"

Lagi-lagi, bukanlah tempat yang bisa diduga. Lady bermanik Obsidian selalu bisa menemukannya, tapi dia sendiri tidak.

"Hm... Mari abaikan matematika itu, ini sebuah kenyataan bahwa Saya tidak terlalu menyukainya."

Pemilik Mata Merah terkikik kecil.

"Raja Kriminal bukanlah teman, dia bahkan membunuh Adam Whiteley."

"Pemerintah, bisa menangkap Raja Kriminal tidak sih?"

Suara-suara gosip terdengar meski samar. Kematian Adam Whiteley jelas lebih mengguncang dibanding insiden Whitechapel.
Dan memang benar... Bahkan saat ini warga Whitechapel dan Yard tak lagi akur.

William tersenyum culas. Kematian Adam Whiteley dan kemunculan Raja Kriminal yang seperti ini memang hal yang sangat bagus untuk menciptakan kemarahan. Hal yang sangat menguntungkan meski--

"Ikatan yang menyedihkan. Sangat emosional bukan? Sangat mudah retak."

Suara lembutnya yang tajam menggema pada Moriarty ke-dua. Benar-benar berniat membuatnya gila.

Lord of Crime [WilliamxReader]Where stories live. Discover now