6. Sengaja atau Tidak

1 4 5
                                    

Pada hari ini Sekolah  mengadakan acara keagamaan, yakni mengunjungi Makam para pendiri Sekolah terdahulu yang memang letaknya tidak jauh dari Sekolah.

Semua angkatan nampak sudah berbaris rapi dari mulai Kelas XII hingga kelas X. Mereka mulai berjalan sesuai arahan Guru membina, dan mulai memasuki area Makam. Guru membina mulai menuntun semua pelajar untuk berdoa sesuai kepercayaan masing-masing.

Acara keagamaan berjalan dengan khidmat, Guru membina memberikan sedikit cerita tentang para pendiri Sekolah terdahulu.

Semua pelajar nampak mendengarkan dengan seksama, termasuk Ralisha dan teman-temannya. Hingga suara seseorang memecah keheningan mereka.

"Raa.. diseberang kita banyak kakel yang lihatin kita tahu!" Saani menunjuk kesebrang mereka dengan wajahnya.

"Ah asyik ada gebetan gue tuh!" Ikka terpekik senang

Ralisha pun melihat kearah mereka, sengaja atau tidak mata Ralisha menatap seseorang yang juga tengah menatap kearahnya.

Ralisha semakin menyipitkan matanya, dia dengan berani menantang seseorang yang tengah menatapnya itu. Ternyata seseorang itu cukup peka dan seketika memalingkan wajahnya. Ralisha tersenyum tipis dia menang.

"Raa aku kepo deh sama kamu, waktu itu kamu bilang kalo kamu lagi gebet kakel juga...!" Kalimat Gena terpotong oleh pekikan Ikka.

"What the hell! Ralish lo gebet siapa jirr, kok gue gak tau!"

"Berisik Ka!" Desis Ralisha.

"Yang mana sih Ralish kita-kita kepo banget, lagian sih Raa kalo kita pada tahu yang jelas kita pasti bantu." Ujar Saani.

"Yups..!" Semua berseru kompak.

"Nanti deh aku tunjukkin yang mana!" Kata Ralisha, bibirnya tersungging tipis matanya menatap kearah sebrang mereka.

Seseorang yang ditatapnya juga balik menatap, bahkan kini teman-temannya saling membisikkan sesuatu.

Ralisha jadi heran sebenarnya para kakel itu sedang membicarakan siapa, bukan terlalu percaya diri hanya saja gerak-gerik mereka seakan sedang membicarakan dirinya.

Toh Ralisha tidak ambil pusing biarkan saja mereka membicarakan dirinya, mungkin dengan itu dosa-dosanya akan berkurang.

Suara instruksi Guru membina terdengar, tak terasa acara keagamaan sudah selesai. Kini semua  pelajar membubarkan diri kembali menunju Sekolah mereka.

"Isni lihat deh ada gebetan lo tuh! Hahaha dia kok jalannya agak lebay hahaha!" Kata Yulasi teman Ralisha yang berbeda kelas.

"Ih apaan sih! Ehh Yulay malu-maluin gue banget sih!" Isni tak terima gebetannya dipermalukan didepan Ralisha dan yang lainnya.

Mereka berjalan sambil bersenda gurau riang membicarakan para pacar dan gebetan mereka yang kebanyakan adalah Kakak kelas.

"Eh yang mana sih gebetan si Rara, kepo banget asli." Kata Oca.

"Bener juga tadi katanya Ralish mau kasih tahu kita semua iyakan gengs!" Ucapan Saani terdengar memprovokasi.

Mau tak mau Ralisha harus memberi tahu mereka siapa yang menjadi gebetannya itu, padahal Ralisha sendiri masih bingung apa benar dia ngegebet orang itu.

"Iya deh, tapi please gak usah ribut gitu. Soalnya banyak kakel nanti kalo disangka caper gimana!" Seru Ralisha.

"Oke kita semua gak akan ribut, bener gak gengs!" Ucap Gena menimpali dan disetujui oleh yang lainnya.

Ralisha menarik nafas pelan pandangannya mulai mencari seseorang, ketika matanya berhasil menangkap orang itu Ralisha menunjuk dengan wajahnya.

"Nah dia orangnya, namanya Arselio. Itu lo yang pas TOD kan dia." Ujar Ralisha.

Be With Me Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu