12

150 21 2
                                    

"[NAME]!!!!!"

"Ughh sakit" [Name] yang tadinya berdiri sekarang terduduk secara spontan ke lantai karena perut nya tertembak. Ran memapah [Name] karena duduk disebelah nya.

'Bangsat meleset'

"Cepet turun dari rooftrop!" Mikey memerintahkan semua anggota nya.

"[Name] tahan sebentar" Sanzu melepas luaran nya dan memberikan nya pada [Name] agar darah nya tidak mengucur.

Saat yang lain sudah hampir turun semua tembakan itu mulai lagi namun kali ini suaranya agak tumpul.

DUM


























"RHEZU!"

"SIAL CEPAT RINDOU BAWA DIA TURUN"





















Penyerangan tak terduga ini menyebabkan kedua Asisten mereka terluka, mereka memanggil dokter yang biasa mereka panggil saat ada keaadan darurat, dan tentunya dokter itu sudah dibayar untuk tetap diam atau nyawa akan menjadi taruhan nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Penyerangan tak terduga ini menyebabkan kedua Asisten mereka terluka, mereka memanggil dokter yang biasa mereka panggil saat ada keaadan darurat, dan tentunya dokter itu sudah dibayar untuk tetap diam atau nyawa akan menjadi taruhan nya.

Saat dokter keluar dari ruangan, semuanya langsung berdiri.

"Bagaimana kondisi mereka berdua?"

"[Name] kehilangan banyak darah serta peluru itu ternyata mengandung racun untuk saat ini dia selamat karena tubuhnya kuat dan Rhezu..."

"Kenapa?" Rindou memegang pundak dokter tersebut

"Dia seperti nya amnesia, peluru yang kena Rhezu itu tumpul, berbeda dengan punya [Name] hingga tembus, peluru itu membuat tengkorak kepalanya retak sedikit namun itu memberikan dentuman yang keras untuk otak" jelas dokter.

Semuanya terdiam, bingung campur aduk.

"Tuan semuanya tadi [Name] meminta Tuan-tuan sekalian untuk datang keruangan nya, saya permisi dulu"

Akhirnya mereka semua keruangan [Name]. Kondisi nya terlihat kacau, perut diperban wajah pucat namun masih sadar.

"[Name] syukurlah kau selamat"

"Uhh i-iya, tapi ini sakit sekali bahkan aku mu- umm" [Name] mengambil plastik disebelahnya dan memuntahkan darah.

"Istirahat lah, kami akan mencari pelakunya" Ran menyelimuti [Name]

"Ekhem iya" Sanzu yang diambang pintu terlihat agak jengkel.

"Se-sebentar, soal Rh-Rhezu, kita harus mengeluarkan dia dari Bonten karena.."

"Kau gila?" Rindou menarik kerah baju [Name].

"Rindou hentikan, biarkan [Name] bicara dulu" Ran menarik tangan Rindou dari kerah baju [Name].

"Saat ini berbahaya dengan Rhezu yang amnesia, terlebih lagi dia tidak mengingat siapa-siapa bisa saja dia teriak dan melaporkannya ke polisi, untuk sementara ini Rhezu diberi obat tidur jadi dia masih ada diruang perawatan" [Name] menahan tangisnya

● Bonten Assistant ●Where stories live. Discover now