11

174 23 14
                                    

"Kami selalu memantau perusahaan kami dengan baik pak"

"Baiklah pertanyaan terakhir, apakah anda melakukan penyeludupan manusia?"

"Tidak, kami bisa kirim kan data kami jika anda ingin"

"Baiklah nanti kirim ke saya, kalian boleh keluar dari sini"

"Oh dah keluar?" Sanzu dan Mikey sedang menunggu diluar ruangan, sisanya ikut ke ruang interogasi sedangkan [Name] dan Rhezu di mobil.

"Belom, gua masih didalem" Rindou menatap malas rekan nya itu.

"Lagian lu goblok sih, kalau mau nanya itu nanya udah selesai belum, bukan nanya udah keluar, jelas2 kita udah keluar" timpal Koko.

"Udah udah buset dah ribut mulu, yuk balik" Ran mengajak semua nya kembali ke mobil.

Dilain sisi [Name] sedang pergi ke minimarket yang didekat kantor polisi. Entah lah tiba2 dia merasa sangat haus, sekalian beli minuman buat yang lain juga.

Setelah membayar [Name] membuka pintu minimarket dan terkejut melihat siapa yang dia lihat.

"Ah kita bertemu lagi" ucapnya sambil sedikit membungkuk

"I-iya hehe"

"Ngomong-ngomong bisakah kita bicara sebentar? Tapi saya akan membeli kopi ku sebentar"

"Baiklah" bibirnya tidak bisa berkata tidak, padahal jelas-jelas [Name] ingin cepat-cepat pergi.

'Sial kenapa bisa ketemu Haruto disini!'

Setelah membeli kopi, pria itu menghampiri [Name].

"Maaf menunggu, saya ingin bertanya beberapa pertanyaan, tapi kalau sekiranya tak bisa dijawab tak apa"

"Apa yang ingin ditanyakan?"

"Apakah anda punya adik laki-laki?

"Adik? Saya anak tunggal" mau tidak mau [Name]  berbohong

"Begitu ya"

"Iya, saya selalu minta adik kepada ibu dulu tapi tidak dikasih ahaha"

"Sangat disayangkan ya, emm kalau begitu apakah anda mengenal panti ini?" yang berbicara kini menunjukkan ponselnya.

"Saya tidak pernah melihat panti ini, ini baru pertama kali saya melihatnya"

Dia menghela nafas nya, jawaban yang ia dapat tidak sesuai dengan ekspektasi yang di harapkan.

"Baiklah terima kasih waktunya, maaf telah menganggu"

"Kalau boleh tau, kenapa anda menanyakan hal itu kepada saya?

"Anda mirip kakak perempuan saya, saya kehilangan kakak saya semasa kecil dan sempat hilang ingatan karena kecelakaan, seiring berjalannya waktu saya mulai ingat pelan-pelan walaupun hanya ingat mukanya samar-samar, ah maaf saya jadi banyak cerita"

"Hahaha tak apa, tapi sekarang saya sudah harus kembali, maaf ya"

"Baik, sampai ketemu lagi!"

"Buset dah beli aer lama banget"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buset dah beli aer lama banget"

"Iya maaf tadi agak ngantri, bingung juga milihin minuman kesukaannya kalian, kan beda-beda"

"Woah memang best asisten kita yang satu ini" Satu persatu mengambil minuman yang di beli [Name].

"[Name], lu ngobrol sama siapa tadi pas beli minum?" Rindou bertanya, daripada yang lain kaya nya Rindou orang nya pengen tau.

"Ah itu polisi yang kemarin, Haruto"

"Apwa dwa nawya sewuatu tenwang kwita?"

"Boss jangan makan sambil ngomong nanti keselek" Koko mengambil tisu lalu memberikan nya pada Mikey. Umur sudah dewasa tapi makan dorayaki masih suka belepotan. Ya tidak masalah sih karena tidak ada yang komplain juga diantara mereka.

"Engga, tadi dia cuma basa basi gara-gara tabrakan kemarin waktu aku sama Kak Rindou"

"Ooo baguslah, jangan sampe dia tau kalau kita Bonten, bisa rumit masalahnya, polisi aja ga tau kita Bonten" Ran melempar botol bekas nya ke arah Sanzu.

"Brengsek ngajak ribut"

"Sekarang kita ngapain? Kalau ga ngapa-ngapain gue pasang maps nya ke markas nih" Kakucho mulai emosi melihat teman-teman nya yang ribut itu.

"Balik ada deh Cho, nyantai aja kita hari ini" Mikey menyudahi makan dorayaki nya itu.

"Mau bakar-bakar ga?" Ran menyarankan bakar-bakar karena ingin merayakan Tahun Baru.

"Bakar apa?" Rhezu penasaran, begitu juga dengan [Name] yang sudah terlihat agak senang.

"Bakar markas" Sanzu asal nyeletuk.

"Tolol" siapa lagi yang ngomong kalau bukan Rindou.

"SANZU ANJENGGGGG" yang lain hanya tertawa mendengarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"SANZU ANJENGGGGG" yang lain hanya tertawa mendengarnya. Wine milik Rindou diminum Sanzu hingga tidak tersisa.

Mereka semua sekarang sedang ngumpul di rooftrop. Menikmati angin malam di daerah markas mereka yang sangat sepi. Hampir tidak ada kendaraan yang melewati markas mereka.

"Rin lu gapacaran Ama Rhezu?"

"Iya nih masa ga pacaran-pacaran"

"Hadeh bawel lu pada" Rindou mengeluarkan sebuah tempat kecil dari saku jas nya.

Rindou berdiri menghadap Rhezu, bersiap mengatakan bahwa Rindou ingin melamarnya.

"Rhezu, Will u be mi-

STTTTTTT

Darah mulai bercucuran semenjak bunyi itu muncul

Maaf kalau pendek, aku lagi sibuk banget, aku gamau buru2 update takut jalan ceritanya jelek jadi mohon bersabar ya ಥ_ಥ 👍🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf kalau pendek, aku lagi sibuk banget, aku gamau buru2 update takut jalan ceritanya jelek jadi mohon bersabar ya ಥ_ಥ 👍🏻

Tolong juga kalau komen sewajarnya aja ya, jangan overhate ke karakter, Thank you

● Bonten Assistant ●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang