١

220 12 15
                                    

📖 بسم الله الرحمن الرحيم 📖


Namaku Syahira Azkiya. Mereka biasa memanggil ku Syah atau Kiya. Umurku 15 tahun, tapi tahun ini sepertinya angka 5 akan berubah menjadi 6.

Aku tinggal bersama dengan ibuku dan ayah tiriku. Ya, bukan ayah kandung melainkan ayah tiri. Ibu bercerai 2 kali dan menikah kembali. Aku memiliki seorang adik laki' yang berasal dari ayah kedua? Ya seperti itu.

Aku juga memiliki pacar bernama Abin Zarsyakhar. Kami bertemu saat pelantikan anggota OSIS. Wajahnya yang tampan membuat ia banyak memikat wanita disekitar. Dan sifatnya yang friendly membuat dirinya mudah dekat dengan siapa saja.

"Syah hei"

Abin menepuk pelan punggungku sehingga membuat ku yang sedang melamun sedikit tersentak.

"Ah iya kenapa?" Aku bertanya dengan senyum kikuk.

"Daritadi aku panggil kamu diem aja. Lagi mikirin apa sih?" Tanya Abin dengan alis yang sedikit terangkat.

Aku menghela nafas "Gak mikirin apa-apa kok."

Abin mengerutkan keningnya curiga. Aku yang melihat hal tersebut tersenyum menampilkan deretan gigi putih "beneran Abin. Gak percaya nih?"

Kami berdua bukan orang kaya. Kami hanya orang yang berkecukupan dalam kehidupan sehari-hari. Tapi walaupun begitu tetap saja kami mengincar KJP. Atau lebih tepatnya orang tua kami?

Terdengar helaan nafas panjang dari Abin "iya deh aku percaya kok. Oh iya btw, kamu bawa bekel ngga Syah?" Tanya nya.

Aku menggeleng "Engga, mama tadi pagi gak sempet buatin"

"Yaudah tunggu sini, aku beliin makanan di kantin dulu buat kamu. Bentar ya"

Abin mengusap kepalaku lalu pergi keluar kelas menuju kantin dengan beberapa temannya. Iya, Abin memang seperti itu. Setelah jam bel istirahat ia pasti akan datang menghampiriku di kelas kemudian bertanya apakah aku membawa bekal. Jika tidak, ia akan pergi ke kantin membelikan beberapa makanan.

Setelah Abin pergi, aku kembali melamun. Tapi hanya beberapa detik karena seorang siswi menghampiri meja ku kemudian mengajakku keluar kelas untuk bicara empat mata.

Beberapa menit kami berbicara, setelah itu aku kembali ke kelas. Disana Abin sedang meletakkan beberapa roti dan cemilan lainnya.

Abin memang bukan cinta pertamaku, tapi aku akan selalu menganggap Abin sebagai cinta pertamaku. Sifatnya yang lembut dan penyayang, membuatku benar-benar terjatuh dalam pesonanya.

Aku menepuk nepuk pipiku. Ah mimpi apa bisa dapat cowok sesempurna dia. Rasanya aku benar' menjadi orang yang paling bahagia di sekolah ini.

Saat ingin menepuk pipiku sekali lagi, sebuah tangan memegang tanganku. Aku melihat orang itu. Abin, lagi-lagi kamu.

"Jangan dipukul gitu pipinya, nanti sakit Syah" Kata Abin kemudian menangkup wajahku. Mata kami terpaku untuk sesaat pada satu sama lain.

"Ekhm, Abin Syahira ayo ikut ibu ke ruang BK"

"Abin hari ini ada waktu luang ngga? Aku mau ajak kamu jalan nih" Ucapku pada Abin disebrang sana.

Hari ini adalah hari ulang tahunku, aku ingin menghabiskan waktu dengan Abin dan membuat kenangan indah untuk dikenang.

Abin menjawab dari sana "iya ada. Nanti aku jemput kamu ya"

Aku mematikan sambungan telepon setelah mengangguk. Ya walaupun Abin tidak melihat hal itu, ia juga pasti sudah tahu kan.

Aku bergegas pergi ke arah lemari pakaian 'pake baju apa ya' batin ku.

Pukul 15.00

Suara motor beat yang berhenti di depan rumahku membuatku langsung bergegas turun dari kamar.

"Mau kemana Syah?" Tanya mama kepadaku yang sedang buru-buru memakai sepatu.

Aku menjawab seraya mengikat tali sepatuku "Mau jalan sama Abin ma"

Setelah selesai aku meraih tangan mama dan menyalami nya "Syahira pergi dulu ya ma, assalamualaikum"

"Iya wa'alaikumsalam. Hati-hati dijalan"

Saat ini sudah pukul set 6 sore . Aku benar-benar menghabiskan waktuku bersama Abin hari ini. Senang? Jangan ditanya lagi, aku bahkan sampai ingin teriak dan jungkir balik.

Kami pergi ke mall untuk menonton bioskop, kemudian berfoto dan mencari makan. Dan sekarang aku dan Abin sedang berada di pantai. Jauh kan? Iya memang, tapi tadi Abin bilang ia ingin mengajakku kesini karena ada sesuatu yang ingin ia tunjukkan.

Ah aku jadi tidak sabar. Kira-kira apa ya yang akan ditunjukkan pacarku ini.

"Syah" Panggil Abin padaku yang sedang berdiri menatap luasnya pantai disini.

Aku berbalik dan tersenyum. Melihat Abin yang dengan tampannya berdiri sekitar 3 meter dariku. Lelaki itu memakai kaos berwarna putih dengan celana jeans hitam.

Angin berhembus, seakan menyapa seluruh penghuni pantai disini. Awan yang tadinya cerah kini berubah menjadi mendung tetapi senja tetap pada tempatnya. Abin berjalan mendekat ke arahku hingga ia berhenti tepat di depanku.

"Happy birthday to Syahira Azkiya. Kamu adalah gadis hebat yang pernah aku temui. Bahkan didalam sepersekian detik di pikiranku, nama kamu selalu ada. Makasih kamu udah lahir ke dunia ini. Aku bersyukur aku diperkenalkan dengan gadis cantik dan baik seperti kamu."

Aku menunduk terharu. Kemudian Abin memberikan kotak kecil kepadaku "buka nya nanti aja ya pas udah dirumah" ucap nya yang aku angguki.

"Syah, ada yang mau aku omongin" Ucap Abin tiba-tiba.

Ia menunjuk ke arah matahari yang akan tenggelam dan berkata sambil melihat wajahku.

"The sunset is beautiful, isn't it?"

Aku dengan cepat menoleh ke arah Abin.

Tes

Hujan pun turun bersamaan dengan jatuhnya air mataku.

HEI HEI KALIAN JANGAN LUPA VOMENT NYA YAAA!
CARANYA TINGGAL KLIK BINTANG DIBAWAH INI.
SEE U! 💖

26 : 11Where stories live. Discover now