5. Gabby's Back

42 2 0
                                    

Dalam perjalanan menuju kampus. Harry telihat asyik menyetir sembari mendengarkan musik yang keluar dari tape di mobilnya, sedangkan Alfie sedang asyik membaca buku, begitu juga Gabby yang disepanjang perjalanan hanya memandangi ke luar jendela mobil.

Alfie diam-diam mencuri pandang pada Gabby lewat kaca spion di mobilnya.

"Ada apa kau melihatiku seperti itu?" kata Gabby tiba-tiba memecah keheningan yang dibuat sendiri oleh mereka, kecuali Harry pastinya.

"Apa yang kau katakan? Aku tak memandangimu. Jangan bercanda kau, Gabb!" kata Alfie berpura-pura sinis.

"Aku bisa melihat dan merasakannya. Kau memandangiku lewat kaca spion itu,'kan? Sudahlah mengaku saja." kata Gabby dengan santai.

"Sudah ku bilang, aku tidak memandangimu!" teriak Alfie dengan emosi.

"Ku peringatkan kau untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan aneh disekitarku, yang juga melibatkan diriku. Kau sangat tidak menyukainya!"

"Heh, siapa juga yang melibatkan dirimu dalam kegiatanku? Jangan mimpi!" kata Alfie dengan kesal. Suasana dalam mobil pun menjadi hening kembali karena Harry mematikan pemutar musik di mobilnya yang tadi menyala.

Setibanya di kampus, mereka langsung turun dari mobil. Seperti yang sudah terjadi kemarin, hari ini terulang lagi. Harry dan Alfie disambut oleh belasan mahasiswi yang menggilai mereka. Ralat, maksudnya menggilai Harry.

Gabby yang melihat suasana gaduh dan riuh langsung pergi meninggalkan Harry dan Alfie, dan buru-buru memasuki kelas. Jam kuliah akan segera dimulai sebentar lagi, jadi sebaiknya ia langsung masuk kelas.

***

Laura memasuki kelas. Diedarkannya pandangan keseluruh ruangan untuk mencari Harry dan Alfie tapi yang dilihatnya malah si gadis murung Gabby yang terdiam dibangku paling belakang sendirian.

"Hai Gabb!" sapa Laura dengan hangat tapi Gabby malah biasa saja.

"Ada apa?" tanya Gabby dengan ekspresi datarnya.

"Hey, kau ini ketus sekali. Aku mencari Alfie dan Harry, apa kau melihatnya?"

"Tidak." jawab Gabby.

Lalu Alfie masuk sendirian tanpa ditemani Harry. Laura yang melihatnya langsung tersenyum sumringah.

"Hai Alfie! Dimana Harry? Mengapa kau sendirian?"

"Tidak tahu." jawab Alfie murung.

"Hey, kalian berdua ini kenapa sih? Sama-sama murung dan tanpa ekspresi. Aku pastikan kalian pasti berjodoh!" Laura pun meninggalkan Alfie dan Gabby yang duduk bersebelahan dibangku palin belakang.

Seketika wajah Alfie yang mendengar  kata-kata Laura barusan menjadi kemerahan, sedangkan Gabby hanya diam acuh dengan perkataan Laura barusan.

Lalu Harry datang memasuki kelas dengan berjalan santai. Laura yang melihatnya langsung tersenyum sumringah.

"Harry!" Laura berlari kecil menuju tempat Harry berada.

"Hey, Laura!" kata Harry sambil tersenyum pada Laura. Lalu mereka berdua berjalan menghampiri meja Alfie. "Hello brother!" sapa Harry pada Alfie dengan tersenyum penuh semangat. Tapi yang disapa malah diam saja.

Tiba-tiba seorang perempuan memasuki kelas.

"Perhatian semuanya.." kelas yang tadinya riuh menjadi lebih tenang sedikit. "..Aku diberitahu bahwa Mr. Flich tidak akan datang hari ini, jadi kita semua boleh meninggalkan kelas." Perempuan itu pun berlari kecil ke (sepertinya) mejanya, mengambil barang-barangnya dan pergi meninggalkan kelas. Kelas menjadi riuh kembali karena senang ‎dosennya tak akan masuk kelas hari ini. Semuanya lalu berbondong-bondong meninggalkan kelas, kecuali Harry, Alfie, Gabby, dan Laura.

Gabby pun mulai bangun dari tempat duduknya. Baru saja mau mengambil tasnya, Harry sudah mengajaknya mengobrol.

"Well, Gabby, mau kah kau bergabung dengan kami? Kami maakan ke tempat rahasia milik kakaknya Laura." ajak Harry dengan antusias.

Gabby hanya memasang ekspresi datar dan langsung berkata. "Tidak." lalu berjalan menuju pintu.

"Gabby, ku mohon ikutlah!" kata Alfie tiba-tiba. Gabby menghentikan langkahnya dan berbalik.

"Sudah ku bilang tidak." lalu berbalik lagi.

Laura, tiba-tiba berlari kearah Gabby lalu menggenggam tangannya. "Oh, ayolah, Gabb, ku mohon ikutlah."

"Iya, pasti akan sangat menyenangkan jika kau ikut." tambah Harry.

Gabby terdiam, menimbang-nimbang dalam pikirnya...

TBC

Maaf lama menunggu hehe ini adalah sambutan pertama Ayang :D Ayang mau ngucapin terima kasih banyak buat yang udah bersedia baca ini cerita abal-abal hehe maaf juga chapter ini cuma sedikit soalnya otak lagi mati ide nih gara-gara abis UAS. Sekali lagi maaf yaa :)

Bila ada kritik dan saran mohon di komen, oke?!

Arigatou gozaimasu~

Gabrielle Aplin: English RainOn viuen les histories. Descobreix ara