Day 20 - Case of The Laughing Lynx

10 4 0
                                    

Suara para pria bersahutan ramai di hutan Cockleroy. Ada yang membawa senapan, ada juga yang hanya membawa pisau belati. Anjing-anjing pemburu saling menyalak tak sabar untuk berlari dan mengejar buruannya.

Aku merapatkan jaketku. Udara malam yang dingin menambah suasana kian mencekam. Sudah satu bulan ini warga desa kami melakukan perburuan lynx.

Perburuan ini bukan tanpa sebab. Masalahnya, sampai hari ini sudah tiga orang mati dengan sebab kematian yang sama, akibat gigitan binatang buas di lehernya. Bukan, ini bukan cerita vampire. Gigitan binatang buas itu nyaris mematahkan batang leher si mayit.

Hari ini ada seorang warga lagi yang mati setelah sebelumnya ada yang mendengar suara tawa aneh yang diyakini suara lynx.

Siapa yang percaya saat ini ada seekor lynx di dataran Skotlandia? Bahkan tak ada yang tahu jika lynx yang masih satu genus dengan kucing itu ternyata tidak mengeong.

Lynx, hewan yang digolongkan sebagai kucing besar dengan bagian wajah mirip serigala itu dulunya lazim ditemukan dari ujung utara Skotlandia ke pantai selatan Inggris. Akan tetapi perburuan tanpa henti oleh orang Inggris abad pertengahan yang dingin yang berusaha menyelimuti diri mereka dalam kehangatan bulu lynx menghancurkan spesies tersebut.

Kini di wilayah hutan Cockleroy para leluhur meyakini bahwa arwah lynx sedang membalas dendam. Sementara warga umumnya yang tidak percaya tahayul, melakukan perburuan di tengah hutan sabana.

-****-

Suara kresek-kresek dari balik semak-semak memancing kewaspadaan warga yang sedang bersembunyi di tengah hutan. Suara anjing yang menggeram, membuat kewaspadaan kami meningkat. Seekor rusa tampak sedang berlari menghindari pemangsanya. Sementara di belakangnya, tampak bayangan hitam besar tengah melompat hendak menerkam.

Bulu kudukku meremang tiba-tiba.

Aku berbisik pada Tuan Irving, ketus rombongan kami. "Aku mendengarnya, tawa lenguhan itu."

"Buka jaring!" perintah Tuan Irving.

Beberapa warga yang bertugas membawa jaring , termasuk aku segera merentangkan jaring tersebut untuk menangkap sosok bayangan makhluk besar itu.

Namun, jaring yang kami bentangkan rupanya terkoyak.

Tubuhku limbung diterjang sesosok berbobot sekitar sepuluh kilogram. Aku merasakan sakit tak tertahankan di leher. Cairan anyir dan kental merembes ke jaketku. Tiba-tiba semua terasa gelap dan aku rebah tak berdaya di atas tanah berumput yang dingin.

-"*****'-
20-02-2022

Challenge hari ini membuat tulisan dari hasil gachadari book title random generator

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Challenge hari ini membuat tulisan dari hasil gachadari book title random generator

EMOJIWhere stories live. Discover now