Day 17 - Zaju

16 5 2
                                    

Aku turut tersenyum ketika para penampil zaju* bergandengan tangan di atas panggung dan membungkuk hormat kepada para penonton. Musik pengiring mulai memainkan lagu penutup. Aku mulai menghitung dalam hitungan mundur.

"Sān, èr, yī."

Aku pun melepaskan tali ikatan yang tadi kusangkutkan, layar besar berwarna merah gelap itu perlahan turun hingga akhirnya tertutup sempurna.

Aku mengembuskan napas lega, malam ini tempat duduk di tenda pertunjukan besar itu terjual habis. Dari suara tepuk tangan penonton yang membahana, aku tahu pertunjukan zaju ini berjalan sukses dan meninggalkan kesan yang mendalam.

Satu per satu penampil turun dari panggung, menuju ruang ganti. Kami melakukan tos di belakang layar, puas dengan hasil pertunjukkan hari ini.

Usai mendapatkan upah yang dibayarkan setiap minggunya, aku berniat menikmati hari libur yang hanya diberikan sekali dalam seminggu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Usai mendapatkan upah yang dibayarkan setiap minggunya, aku berniat menikmati hari libur yang hanya diberikan sekali dalam seminggu.

Aku menghitung lembaran-lembaran uang kertas di tangan, lalu tersenyum puas. Aku menyisihkan uang itu untuk biaya hidup sampai akhir minggu. Kemudian aku mengambil uang tabunganku dan menghitungnya lagi.

"Ini cukup untuk membeli pakaian dan karpet untuk orang tuaku di desa," ujarku senang.

Sebagai pekerja panggung keliling, aku cukup senang dengan bayaran yang kuterima. Meskipun drama yang ditampilkan kelompok zaju tempatku bekerja belum bisa mengalahkan drama xixiang ji yang sedang berada di puncak ketenaran, hasil pertunjukan musim ini sangat baik.

"Hei, Zhao Jun, apa kau tak ingin bersenang-senang?"

Suara Liu Chen memanggilku dari halaman sebuah kedai minuman.

Aku menoleh, melihatnya sedang menenggak arak dari cangkir keramik porselin sambil dikelilingi wanita-wanita cantik. Dia pasti habis mendapat honor besar. Sebagai pemain antagonis pria dalam drama yang dipentaskan kelompok zaju kami, tentu uang dan ketenaran mudah didapat olehnya.

Aku menggeleng, "Tidak kali ini, Teman!"

Aku melanjutkan langkah kakiku menuju pasar yang hari ini ramai didatangi oleh para pedagang dari Timur Tengah. Rombongan mereka baru tiba dari jalur sutera.

Aku ingin membeli karpet Persia agar ibuku tidak lagi tidur kedinginan tanpa alas. Sebentar lagi musim dingin datang, rombongan kelompok zaju kami akan meninggalkan Dadu* dan kembali ke Hangzhou.

*Zaju: opera pada masa dinasti Yuan.
*Dadu: ibukota Yuan (sekarang Beijing)

*Dadu: ibukota Yuan (sekarang Beijing)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


17-02-2022

Tema hari ini benar-benar menyedot energi. Luar biasa admin DWC 👍

"Buat cerita dengan setting Dinasti Yuan"

Doakan aku masih terus bisa submit sampai akhir bulan 🙏

EMOJIWhere stories live. Discover now