Day 8 - 😨👻

29 10 7
                                    

Jam istirahat Damar tiba-tiba datang ke kelasku. Dia berdiri di depan pintu sambil melambai-lambaikan tangan ke arahku.

Aku pun menghampirinya, mengabaikan tatapan rasa ingin tahu para ratu gosip di kelas.

"Hai! Tumben lo kemari?" tanyaku dengan suara agak keras agar bisa mengatasi keributan suara anak-anak saat jam istirahat.

Tidak semua anak jajan ke kantin ketika jam istirahat pertama. Biasanya mereka bermain, menyanyi, mengobrol, atau menyalin sontekan PR untuk pelajaran setelah ini.

"Ini, buat lo," kata Damar seraya mengangkat tangan kanannya di depan wajahku.

Di tangannya tergantung sebuah gantungan kunci boneka imut berwarna putih dengan pita merah.

Mataku membelalak, "Teru-teru bozu! Buat apaan?"

Dia mengangkat bahu. Kemudian meraih tangan kananku dan menjejalkan gantungan kunci teru-teru bozu itu ke sana.

"Kemarin kan lo cerita kalau habis mimpi buruk terdampar di Pulau Hantu. Terus lo juga bilang kalau setelah itu lo sampai nggak bisa tidur lagi karena ketakutan. Inget, nggak?!"

Dahiku berkerut, mengingat-ingat apa saja yang sudah kuceritakan pada cowok tengil di depanku ini.

Ya, iya sih, waktu itu aku cerita mimpi burukku itu ke dia. Akibat mimpi itu aku nggak bisa tidur dan baru tidur setelah subuh. Akhirnya aku terlambat sekolah dan kena hukuman guru BP sampai nggak ikut ulangan Kimia.

Aku mengangguk, "Terus hubungannya apa sama ini?"

Damar menggeleng-geleng, lalu mengeplak kepalaku pelan.

"Lemot amat lo! Ya, ini boneka buat jagain lo supaya nggak mimpi buruk lagi."

"Sembarangan ngatain gue lemot! Lo tu yang dodol. Lagian setahu gue teru-teru bozu itu boneka buat menangkal hujan," balasku tak mau kalah.

Damar mengibaskan tangannya di depan wajahku.

"Ah, sama aja. Kalau dia bisa menangkal hujan berarti dia juga menangkal mimpi buruk. Udah, pokoknya lo simpan aja."

Aku menggeleng-geleng, heran dengan kelakuannya yang sebenarnya manis, tapi nggak ada terasa manis-manisnya. Senyum saja nggak. Apalagi kata-katanya, lebih terkesan memaksa daripada memberi.

"Iya, iyaaa. Ya udah, makasih," kataku sambil memasukkan gantungan kunci itu ke dalam saku rok.

"Sama-sama. Ya udah, gue ke kantin dulu, ya! Bye!"

"Hush ... Hush!" kataku sambil mengibaskan tangan kepadanya seperti mengusir ayam.

 Hush!" kataku sambil mengibaskan tangan kepadanya seperti mengusir ayam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

08-02-2022

Ahhh friend zone banget yaaah ceritanya. Gemes, gemes gimana gitu sama interaksinya Damar-Nadia. Hahahaha...

Jadi challenge hari ini adalah membuat cerita dengan memasukkan tiga kata: gantungan kunci, mimpi buruk, dan pulau.

EMOJIWhere stories live. Discover now