Prolog

8.5K 351 2
                                    

Hari senin adalah hari yang paling di benci oleh para murid-murid. Tapi tidak dengan Xiel Levier Arenxo karena hari ini adalah hari pertama baginya. Ya ia anak pindahan, dari SMA Blackhold school dan akan melanjutkan pendidikannya di SMA Werienst.

Alasan ia di pindahkan adalah, karena ia sudah tidak di asuh oleh orang tua kandungnya lagi. Ia sekarang di asuh oleh papa (pamannya) yang menjadi kakak kandung ayahnya. Ia juga di pindahkan di sekolah yang sama dengan kedua putra keluarga Adneza.

Brakk

Tubuhnya yang tidak seimbang membuat xiel tersungkar di tanah. "Woy, kalo jalan tuh liat-liat dong!. Tuh kan gue jadi telat" gerutu xiel.

"Sorry" balas seorang lelaki tadi sembari mengulurkan tangannya kepada xiel, xiel hanya mencibir pelan.

"sorry, sorry. Gue telat gara-gara lo" marah xiel sembari menatap lelaki yang lebih tinggi darinya.

"Tidak sengaja" balas yang lebih tinggi.

"Nama lo siapa?" Tanya xiel.

"Kenzyo Navion" balas lelaki tadi.

"Oke. bakal gue inget-inget, kenzyo!" ucap xiel sebelum berlalu pergi.

.
.
.

"BANG MARVEL!" teriak xiel saat tiba di ruang kepala sekolah. Ya dirinya terburu-buru tadi akibat ia sudah di tunggu sang 'abang' di ruang kepala sekolah.

"Kenapa lama?" Tanya marvel sedikit jengkel, sedari tadi ia menunggu adiknya yang tak kunjung datang ke ruang kepala sekolah, bahkan ia sudah menunggunya selama hampir 30 menit lamanya.

"Hehe, maaf tadi ada urusan" jawab xiel cengengesan.

Marvel hanya berdehem tanpa berniat untuk memarhai xiel, sepertinya memari xiel adalah hal yang sia-sia. Karna

"Baik sekarang kalian duduk terlebih dahulu" pinta sang kepala sekolah.

Tanpa basa-basi xiel mendudukan dirinya di kursi yang bersebelahan dengan sang  Marvel.

"Jadi xiel, kamu akan mengikuti pembelajaran mulai hari ini dan tentu saja kamu harus mematuhi peraturan yang berada di sekolahan ini" jelas sang kepala sekolah. Xiel hanya mengangguk faham lalu menatap sang abang. "abang, kelas xiell dimana?" Tanya xiel polos.

Marvel terkekeh gemes, meskipun kelakuan sang adiknya ini sangat nakal tapi adiknya ini masih bisa terbilang anak yang polos. "Hahah, nanti abang tunjukkan" balas marvel mengacak-acak rambut xiel gemas.

Xiel hanya menganggukan kepalanya, "pak kepala sekolah, sekarang xiel boleh ke kelas?"

"Tentu, Marvel akan mengantarkanmu ke kelas" ucap kepala sekolah.

"Abang~ ayo" rengek xiel.

"Iya iya" balas marvel. Mereka membungkukkan badannya sopan dan berpamitan kepada kepala sekolah.

Di sepanjang perjalanan ke kelas, xiel hanya diam mengikuti langkah marvel, "abang, kalo nggak ada yang mau temenan sama xiel gimana?"

"Kau bisa mengajak mereka berkenalan, baby" jelas Marvel gemas.

"Tidak, itu bukan gaya xiel" balas xiel dengan nada ketus.

"Tidak apa-apa, nanti kamu bersama abang dulu, hm?" Marvel meyakinkan. Xiel hanya mengangguk faham.

Tak butuh waktu yang lama sekarang mereka sudah berada di depan kelas 12 IPA yang terletak bersebrangan dengan ruang kepala sekolah.

"Nah sudah sampai" ucap marvel menarik xiel memasuki kelas barunya. Sebelum itu, dirinya mengetuk pintu terlebih dahulu dan meminta izin kepada guru yang mengisi kelas tersebut.

ArenxioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang