Elora Anno

166 46 15
                                    

Elora Anno seorang gadis yang sedang duduk di kelas 11 SMA dan berumur 17 tahun. Nama Anno diambil dari nama belakang Papanya. Elora Anno atau yang sering dipanggil dengan El seorang anak tunggal, ia tidak memiliki kakak, abang ataupun adik. Elora memiliki badan yang sedikit berisi tapi tidak gendut. Badannya sedikit mungil karena tinggi badannya hanya 150cm. Rambutnya panjang dan berwarna hitam pekat. Kulitnya berwarna sawo mateng.

Elora berasal dari keluarga yang lumayan cukup. Mamanya hanya seorang ibu rumah tangga, sedangkan Papanya memiliki sebuah usaha toko elektronik.

***

Pukul 06.30 wib

Pagi ini Elora akan pergi ke sekolah seperti biasa. Jam sudah menunjukkan pukul 06.30 pagi, tetapi gadis cantik ini belum juga bangun dari tidurnya. Padahal sedari tadi Mamanya sudah menjadi alarm dadakan, tapi tidak juga dihiraukan oleh Elora.

"El bangun sudah jam berapa ini?! Nanti telat ke sekolah nya nak?!" teriak mama yang sedang memasak di dapur.

Mendengar teriakan terakhir dari mamanya, Elora segera beranjak bangun dari tidurnya. Mengubah posisi tidurnya menjadi posisi duduk. Dengan mata yang masih tertutup Elora memeluk guling kesayangan nya dan meletakan kepala nya di atas guling itu.

Menguap dengan lebar, "Iya ma. Aku sudah bangun." sahut Elora dari dalam kamar.

Sekitar lima belas menit kemudian, setelah merasa nyawanya sudah terkumpul seluruhnya akhirnya Elora memutuskan untuk bangun, tetapi sebelum beranjak dari tempat tidur, ia melaksanakan doa pagi. Setelah selesai berdoa ia segera keluar dari kamar, karna melihat bahwa cahaya terang menembus lubang ventilasi kamar nya.

Dan membuatnya sadar, bahwa ia sudah terlambat. Sambil berjalan menuju kekamar mandi, ia sempat melirik mamanya yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka pagi ini. Lalu ia menyambar handuk yang ada di gantungan handuk yang berada tepat didepan kamar mandi dan berlalu masuk ke dalam kamar mandi.

Tapi setelah berada di dalam kamar mandi, Elora baru sadar jika persediaan sabun dan pasta gigi di kamar mandi sudah menipis bahkan tak bersisa sedikit pun. Ia membuka pintu kamar mandi mengintip dari celah pintu dan melirik mamanya yang sedang memasak,

"Maaaaa" panggil Elora sedikit merayu.

Mendengar panggilan anaknya mama pun menoleh, "Kenapa nak?" sahut Mama Elora sedikit jengah,

Dengan cengiran khasnya Elora menjawab, "Sabun dikamar mandi habis ma. Tadi aku lupa ambil karena buru-buru hehe..." cengir Elora.

Mendengar kalimat anaknya tersebut mama hanya bisa menghela nafas panjang. Sudah menjadi kebiasaan Elora untuk merepotkan orang yang sedang repot. Mamanya segera berlalu mengambikan persediaan baru sabun dan pasta gigi untuk Elora. Melihat sang Mama tercinta yang sudah berlalu, Elora pun menutup kembali pintu kamar mandi.

Sambil menunggu sang mama, Elora menyiprat-nyipratkan air di dalam bak mandi. Tak perlu waktu lama Elora sudah mendengar ketukan dari luar kamar mandi.

Tok...tok...tok

Segera ia membuka pintu dan tampaklah mamanya yang sedang menenteng sabun dan pasta gigi untuknya, "Nih," sodor Mama.

"Hehe,.. Terimakasih Mama" cengir Elora.

"Yasudah cepat sedikit, jangan lama lama."

Sekitar lima belas menitan Elora keluar dari kamar mandi dengan bebalut handuk di tubuh dan kepalanya. Segera ia berlari kekamarnya untuk berpakaian. Mama yang melihat itu hanya menoleh sekilas.

Papa Elora bersiap di kamar, jadi Elora bisa bebas berlari kedalam kamar. Hanya kamar orang tua Elora saja yang memiliki kamar mandi, jadi papa nya bisa mandi didalam kamar. Setelah siap dengan pakaian sekolahnya, Elora langsung pergi menuju meja makan untuk sarapan bersama orang tuanya yang sudah berada di meja makan.

***

Hai, trimakasih sudah mampir semoga suka

Mate from parentsDär berättelser lever. Upptäck nu