"Lebay ae lo nya," Lea merapihkan rambutnya di spion motor.

"Tau gak? gue ke lo tuh kaya bola yang gak masuk ke gawang."

Lea mengernyit bingung, "Gimana tuh?"

"SAYANG SEKALI PEMIRSA!" Varo dengan gemas mengacak-acak rambut Lea.

Cewek itu reflek memegang pipinya agar tidak tersenyum lebar, bagaimana bisa ia baper sama omongan kadal. Argh sialan pipinya blushing!

"Anjay salting," ledek Chika.

"Pipi nya kenapa Le?" Echa ikut-ikutan.

Dera hanya tersenyum menggoda membuat Lea menyunggingkan senyum lagi.

'jadi gini rasanya diledekin?' batin Lea menatap mereka nanar.

0o0

Irham memasuki kelas Ipa 2 untuk menemui Galang, untung saja kelasnya jamkos meski guru memberi tugas ya kalian tau lah.

"Lang,"

Galang berdeham karena fokus pada game nya, ada Vano dan 2 curut juga sedang mabar.

"Target, gudang belakang" ucap Irham singkat.

Cowok itu menggangguk lalu berdiri seraya menaruh ponselnya disaku celana, "Cabut!"

"Anjir bos bentar lagi nih,"

"Bentar lang afk nanti," timpal Varo.

Defeat!

"Bangsat!" umpat Rehan tertahan.

Galang mengangkat bahu acuh ia berjalan lebih dulu dengan kebiasaan memasukkan tangan ke saku celana, disusul Irham dan yang lain.

"Target siapa Ham?" tanya Ragil.

"Kemaren,"

"Namanya kemaren? aneh banget," jawab Ragil.

Varo refleks menggeplak kepala Ragil, "Yang kemaren bego!"

Cowok tersebut sempat berfikir membuat mereka semua berdecak dengan ke-lola'an otaknya.

"Oh si nenek lampirrrrr," pekik Ragil.

Irham mencibir.

Mereka berlima berhenti didepan pintu sebuah gudang besar yang terlihat usang. Galang membuka pintu dengan kakinya lalu melangkah masuk. Gudang itu terlihat kotor dan gelap, ada beberapa jendela jadi cahaya matahari dapat masuk lewat celah-celah itu.

"Gue tau rahasia terbesar lo,"

Terdengar suara Kevan masuk ke telinga mereka, lelaki itu terlihat terkejut apalagi perempuan disamping nya.

"Rahasia apa tuch?" tanya Rehan dengan nada menyebalkan.

"Ada dech" jawab Kevan seadanya.

Galang sempat melirik cowok itu sekilas lalu menatap Bella yang sedang diikat. Wajah nya memelas ketika Galang menatap nya, menyedihkan.

"Apa kesalahan lo?" Galang mulai mengintrogasi.

"Gu-gue gak buat apa-apa lang,"

"Boong boong," ledek Ragil.

"Apa kesalahan lo?" ulang Galang.

Bella menggeleng keras, "Bener lang gu-gue"

"Jujur!" sentak Galang.

Nafas Bella tercekat, ia menelan ludah susah payah dan berusaha mengatur nafas nya yang susah.

"Gu-gue gak sengaja," jawabnya pelan.

ONLY MINE (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang