LITC

1.1K 106 21
                                    

Yuna terduduk di depan cermin, memandangi dirinya sendiri dan tersenyum senang. Chaeryeong menghampirinya dan menepuk bahu Yuna.

"Cantiknya. Kai benar-benar bodoh karena tidak menyadari perasaannya" Chaeryeong mencebir tidak suka

Yuna terkekeh pelan
"Jangan begitu. Itu bukan salahnya"

Yeji datang dan duduk dengan susah payah di samping Yuna
"Wah wah, cantik sekali. Kenapa dulu kau tidak secantik ini, Chaeryeong?"

"Hey, Yeji. Orang hamil tidak boleh bicara sembarangan" Chaeryeong mendelik

Yeji seketika mengusap perut besarnya
"Jahat sekali"

Chaeyeong tersenyum dan duduk mensejajarkan wajahnya dengan perut Yeji
"Lihatlah, kau akan meramaikan perkumpulan kami nanti YJ junior"

"Hey! Dia perempuan, kenapa YJ junior?" Yeji menatap marah pada Chaeryeong

"Inisal nama mu dan Yeonjun itu sama, YJ. Jadi tidak masalahkan?" Chaeryeong mengelus perut Yeji dan sesekali menciuminya

Yuna tertawa ringan melihat dua orang ibu hamil itu saling beradu mulut.

"Hey hey hey, kalian para ibu berbadan dua, tolong tetap bersama suami kalian. Aku tidak ingin terjadi sesuatu dihari yang besar ini" Ryujin datang sambil menggandeng seorang anak kecil

Yeji dan Chaeryeong menatap tidak suka dengan kedatangan Ryujin.

"Yeji kembalilah keruangan nomor 3 dan tolong hati-hati. Kau tidak mau melahirkan di sini, kan? Dan Chaeryeong tolong perhatikan langkahmu, bayimu masih terlalu muda"

Chaeryeong mengeryit dan memanyunkan bibirnya
"Cerewet sekali! Kenapa kau jadi lebih menyebalkan setelah menjadi ibu?!"

Chaeryeong keluar dari ruangan itu dengan sedikit menghentakkan kakinya

"Jangan menghentak kakimu!"

"Cerewet!"

Yeji menggeleng melihat tingkah kekanakan Chaeryeong. Wanita itu bangkit dari duduknya dengan susah payah dibantu oleh Ryujin.

"Yeonjun menunggumu di depan ruangan ini. Dia tidak ingin masuk karena dia takut akan dimarah oleh Kai"
Perkataan Ryujin berhasil membuat Yeji dan Yuna tertawa ringan

Setelah kepergian Yeji dan Chaeryeong, Ryujin menghampiri Yuna dan menepuk pucuk kepalanya.
"Gugup?" Pertanyaan itu hanya dibalas anggukkan kecil dari Yuna

"Kalian tidak melakukannya kan?" Tanya Ryujin tiba-tiba

Yuna mengeryit tidak paham arah pembicaraan Ryujin.

"Maksudku, selama ini kalian tidur di kamar yang sama. Jadi..." Ryujin mengangkat kedua alisnya dan menatap ragu ke arah Yuna

"Hey! Tidak pernah! Dia selalu tidur di sofa, dia hanya tidur di kasur saat sedang lelah. Dan itu benar-benar hanya 'tidur' jadi singkirkan pikiran kotormu itu"

"Wahh... apa kau sadar? Gaya bicaramu mirip dengan pria serigala itu"

Yuna memutar bola matanya malas
"Jangan bicarakan dia"

Ryujin tertawa senang mendengar perkataan Yuna. Mereka pun mengobrol tentang banyak hal dan sesekali mendengarkan celotehan dari anak kecil yang di bawa Ryujin.

Lama mereka saling bercanda dan bermain, seseorang datang membawa seorang anak laki-laki di gendongannya.
"Ayo keluar, semua orang sudah menunggu"

Ryujin dan membantu Yuna keluar dari ruangan itu sedangkan Bora -anak ryujin dan Beomgyu- di gandeng oleh Lia. Ya, seseorang yang datang sambil menggendong seorang anak tadi adalah Lia.

Love In The Casino || HUENINGKAI X YUNADove le storie prendono vita. Scoprilo ora