That old man

431 92 21
                                    

Taehyun dan Chaeryeong sedang berada di kamar mereka masing-masing, sedangkan sang tuan muda masih berada di ruang tamu bersama dengan sang kakek.

"Hah... walaupun sudah dewasa, kau tetap saja membuatku pusing" ucap pria tua itu sambil mengurut keningnya

"Aku? Kenapa? Kesalahan apa yang aku lakukan kali ini? Aku tidak melakukan apapun" Kai merasa tidak terima dengan pernyataan kakeknya

"Tidak? Kau bilang tidak? Sungguh, Huening. Kau benar-benar membuatku pusing" pria tua itu menatap kesal sang cucu

"Apa yang salah, kek? Aku tidak melakukan hal buruk" Kai sedikit mengerucutkan bibirnya

"Apakah membuat orang terbaring di brangkar dengan waktu yang lama adalah tindakan benar, Huening? Apakah membuat seseorang kehilangan nyawanya adalah hal yang benar?"

Kai tertegun mendengar itu, tidak pernah terpikir olehnya apa saja yang sudah dia lakukan, seketika kepalanya terasa penuh oleh bayangan kejadian beberapa waktu lalu.

Sang kakek yang melihat cucunya terdiam pun menghembuskan napasnya, pria tua itu bangkit dari duduknya dan menghampiri sang tuan muda, mengusap kepalanya pelannya.

"Tidak sepenuhnya salahmu, kau melakukan itu tanpa sadar. Kau ingin melindungi wanitamu, kali ini aku membelamu dan membiarkan namamu terjaga dari berita buruk yang bisa tersebar kapan saja" pria tua itu masih mengusap pelan kepala cucunya

Kai menatap mata sayu sang kakek dan segera memeluk perut pria tua itu. Tuan besar Huening tersenyum karena tindakan cucunya itu.

"Jadi. Siapa wanita itu?" Tuan besar Huening masih mengusap kepala sang cucu

Kai melonggarkan pelukannya dan kembali menatap mata sayu kakeknya itu, dia mengerucutkan bibirnya dan menggeleng.

"Kenapa? Katakan saja, apa kau mencintainya?" Tuan besar Huening terlihat gemas dengan cucunya itu

"Tidak. Aku hanya kasian dengannya, she's stuck in a toxic relationship. Aku hanya ingin menyelamatkannya dari hubungan itu" Kai menjawab dengan wajah datarnya

Hal itu membuat tuan Huening mengerutkan keningnya dan melepaskan pelukan sang cucu.

"Tidak, Huening. Kau menyelamatkannya dan kau terjebak di pesonanya" ucapan tuan besar Huening itu membuat Kai menatap tak suka pada pria tua itu

"Tidak. Aku hanya kasian" tegas Kai

"Kasian? Sungguh? Tapi kau hampir menghabisi Jisung untuk kedua kalinya, bahkan seseorang benar-benar mati setelah tidur di brangkar selama 3 hari" tuan besar Huening mengangkat sebelah alisnya menatap curiga sang cucu

"Cih, semua orang hanya memata-mataiku ternyata" Kai bangkit dari duduknya dan beranjak dari ruangan besar itu

"Jangan bodoh, Huening! Kau tidak akan melakukan itu tanpa sadar, kau tidak akan menahan emosimu setelah melihat wajah tenang wanita itu, kau tidak akan rela dipukul saat menemaninya tidur, bahkan kau tidak akan kembali lagi ke ruangan itu setelah di lempar gelas. Kau tidak akan melakukan semua hal bodoh itu jika kau tidak mencintainya, sadari itu!"

Kai terdiam, pria besar itu berhenti tepat di ujung pintu keluar ruang tamu.

"Adette adalah orang pertama yang bisa membuatku menahan emosi, jika kau lupa. 'Yang mulia'." Kai mengucapkan kata terakhirnya penuh dengan tekanan

Pria besar itu segera pergi dari sana dan langsung masuk ke kamarnya.

Tuan besar Huening hanya menggeleng melihat tingkah cucunya.
"Apa aku salah membawanya kembali?" Pria tua itu menatap punggung cucunya yang berjalan menaiki tangga "Akan aku pastikan kau kembali pada wanitamu, Huening muda"

Love In The Casino || HUENINGKAI X YUNAWhere stories live. Discover now