Truth or Dare || 02.

5.8K 509 8
                                    

' Kata kata yang sudah terucap tidak bisa di tarik kembali '

•Juandra Abimanyu •

•Juandra Abimanyu •

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~•~

"Puas kalian!" Anin kembali ke tempat temannya setelah mendapatkan jawaban dari Juan.

"Sangat puas, kenapa sih. Harusnya lo senang dapet kesempatan pacaran sama Kak Juan meskipun cuma seminggu."

Anin hanya mampu menghela napas, dia seperti sedang di kerjai, Kenapa ingin mempunyai teman rasanya sulit sekali.

Anindira terkenal gadis pendiam. Karena memiliki masa lalu kelam, membuatnya di jauhi temannya.

Hanya Puput dan Maya yang mau bersamanya, itu pun jarang. Mereka akan sibuk berdua tanpa melibatkan dirinya.

Dari sini Anin sudah paham, jika Puput dan Maya tak benar-benar menerimanya sebagai teman.

"Lo bisa tenang, karena kalian nggak akan ngerasain gimana gue di bully para fans nya Kak Juan nanti," ujarnya pelan.

"Udalah. Di asyikin aja, namanya juga tantangan, lo harus terima." kata Puput.

"Seminggu doang, elah. Lo mah ribet, kalau cewek lain. Pasti bakal terima kasih ke kita." sambung Maya.

"Masih untung kita nyuruh lo nembak Kak Juan, coba kalau pejabat, makin pusing kan lo."

Tak ingin berdebat, Anin memutar badan meninggalkan mereka yang terdengar tertawa lepas saat ia pergi.

Masuk kedalam kamar mandi adalah cara satu-satunya cara, menumpahkan kekesalannya dengan menangis, bisa meredakan sesak di dadanya.

Anin keluar dari bilik kamar mandi, berdiri di depan cermin, namun belum sampai di depan cermin.

Grep!

Tubuhnya di tarik, di sudutkan ke dinding. "Ka_kak Juan." Anin mendelik menatap cowok yang lebih tinggi darinya.

"Kak, ngapain kesini." panik Anin mendorong tubuh kekar itu.

Kekuatan yang tak sepadan membuat gadis itu tidak bisa apa apa. "Kenapa? Hmm. Bukannya kita sudah PACARAN!" kata Juan menekan kata pacaran di hadapan gadis itu.

"Maaf, itu cuma permainan." Juan menaikan sebelah alisnya.

"Permainan?" beonya.

"Aku di tantang teman-teman," jawab Anin takut takut.

"Gue nggak peduli," mengikis jarak mereka, Juan bahkan sudah nencium pipi Anin.

"Kak Juan!" geramnya lalu mendorong hingga cowok itu mundur satu langkah.

"Sudah sana. Ntar ada yang lihat!" mendorong tubuh Juan agar keluar.

"Berarti kalau nggak ada yang lihat boleh," Anin mendelik semakin brutal mendorong tubuh besar cowok itu.

Truth Or Dare (Proses Terbit)Where stories live. Discover now