17

443 62 3
                                    

Seminggu setelah gempa terjadi, anak sekolah kembali bersekolah dengan semestinya.

Sakura berjalan di koridor sekolah menuju taman belakang. Saat ia hampir sampai, Hinata tiba-tiba datang dari balik dinding menghadang Sakura.
"Oh, hai" ucap Sakura acuh berjalan kembali.
"Apa tujuanmu?" Tanya Hinata ambigu.
"Apa?" Sakura berhenti saat mendengar pertanyaan yang ia yakini ditujukan pada dirinya.
"Ingin berlagak bodoh?" Sindir Hinata berbalik menatap punggung Sakura.
"Bukankah kau yang menyuruh mereka untuk menghabisi ku?" Hinata menyeringai.

Flashback

Sehari selesai misi di Suna, Hinata pulang ke Konoha, tepatnya ke rumah ayahnya.

Mobil yang dikendarai Hinata tiba-tiba dihadang oleh dua orang pria yang tidak ia kenal. Awalnya ia berpikir mereka hanya orang mabuk saja, hingga akhirnya salah satu dari pria itu melemparkan batu ke kaca mobilnya hingga kacanya pecah.

Geram dengan sikap yang ditunjukkan pria-pria itu, Hinata keluar dengan kesal.
"Hei, apa yang kau lakukan? Kau gila?" Kesal Hinata menunjuk pria yang tadi melemparkan batu ke kaca mobilnya.

Tidak ada satu pun yang berbicara untuk menjawab Hinata selain mengeluarkan pisau, mulai menyerang Hinata.
"Sialan! Hei bodoh, kalau kau memegang pisau seperti itu, tanganmu akan terluka" Hinata menunjuk tangan pria yang memegang pisau.

Set
Set

Pria itu kembali menyerang, tangan Hinata dengan gesit menangkap tangan pria itu, memutar balik tangannya hingga ia berteriak kuat menjatuhkan pisaunya.

Duagh
Bruk

Hinata menendang kuat teman pria yang ia tahan hingga jatuh pingsan.
"Siapa yang menyuruhmu?" Tanya Hinata.
"Persetan denganmu AAARRGGHH" umpat pria itu berteriak sakit saat tangannya semakin diputar.
"Haruno hah... hah... ahk... Sakura" pria itu akhirnya menyebutkan nama dalangnya dan Hinata langsung melepas pria itu dengan mendorongnya ke atas trotoar, lalu masuk ke mobilnya, meninggalkan dua pria yang terkapar itu.

Flashback end

Sakura menyeringai tipis sekilas, ia membalikkan badannya menatap Hinata yang menatapnya dengan pandangan datar.
"Oh, kau sudah tau ternyata" ucap Sakura acuh.
"Apa tujuanmu sebenarnya?" Tanya Hinata.
"Hah... Kau tau?" Sakura melipat tangannya di depan dada.
"Aku paling tidak suka saat seorang wanita mendekati Sasuke-kun. Aku tidak suka karena dia adalah milikku" lanjut Sakura mendesis tajam.
"Kheh... Wanita gila" umpat Hinata.
"Apa kau bilang sialan?" Geram Sakura.
"Bukankah kau memang gila? Mencoba membunuh orang lain karena orang yang kau suka dekat dengan orang lain? Hah... Bahkan aku tidak yakin Uchiha itu menyukaimu khekhekhe... Terobsesi berlebihan, huh, Haruno?" Sindir Hinata.

Sakura menggeram mengepalkan tangannya. Baru saja ia akan berucap, Hinata langsung berbicara.
"Bukankah kau orang yang sama dengan orang yang membunuh Hyuga Hikari?" Skak, perkataan Hinata mampu membelalakkan mata Sakura hingga ia terdiam mematung.
"Kau menuduhku?" Emosi Sakura tidak terima.
"Aku tidak ada menuduhmu, Haruno. Perkataanku tadi lebih menjurus ke pertanyaan" Hinata menyeringai.
"Tidak, kau menuduhku sialan" kalap Sakura.
"Oh? Benarkah? Ya sudah, maaf kalau begitu. Sampai jumpa... Haruno Sakura" Hinata berbalik meninggalkan Sakura yang bergetar emosi dengan wajah pucat dan keringat dingin.
'Bagaimana jalang itu mengetahuinya? Brengsek' batin Sakura mengumpat.
.
.
.
Hinata melemparkan alat perekam pada Karin yang tengah duduk di bangkunya.
"Apa ini?" Tanya Karin, ia tau itu alat perekam, pertanyaannya lebih mengarah pada 'apa isi rekamannya'.
"Kau dengar saja" ucap Hinata bersender pada meja Karin.

Karin melihat ke sekelilingnya, beruntung tidak ada orang selain mereka di kelas itu. Ia pun langsung mengklek tombol pada alat perekam itu dan mendengar percakapan di dalam.

Hinata's RevengeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora