12. 10 Tahun Yang Lalu

3.4K 358 32
                                    

Happy Reading.

Sepuluh tahun yang lalu.

Sebagian wilayah di kerajaan Bloomsytch hancur, pasar di ibu kota juga rusak dan beberapa toko terbakar bahkan rumah rakyat juga banyak terbakar, sekelompok bandit dan pemberontak kerajaan menyerang secara mendadak pada saat tengah malam. Tentu saja penyerangan itu banyak memakan korban, tidak tahu pasti apa tujuan sekelompok orang itu menyerang kerajaan Bloomsytch.

Sedikit informasi dari pengawal kalau sekelompok bandit itu tidak berasal dari kerajaan Bloomsytch, sedangkan para pemberontak jelas-jelas rakyat kerajaan Bloomsytch yang tidak setuju atau merasa marah kepada pemerintahan Raja Darren yang terkenal kejam dan sadis pada saat itu. Raja Darren menghukum orang yang bersalah tanpa ampun, entah itu dibunuh atau dimasukkan ke dalam penjara untuk selamanya.

"Sebagian kota hancur, dan banyak rakyat yang menjadi korban, Yang Mulia," ujar seorang pria berkisar tiga puluhan menatap Raja Darren yang memijit pelan pelipisnya.

"Aku tahu," jawab Raja Darren singkat melirik Perdana Mentri Jeremi yang duduk di hadapannya. Mereka sama-sama merasa pusing memikirkan penyerangan mendadak ini.

Jeremi menghela napas pelan. "Surat untuk Pangeran Draco sudah sampai, Yang Mulia. Burung elang baru saja datang dan tidak ada gulungan surat di kakinya."

Raja Darren mengangguk. "Baguslah," sahutnya pelan. "Apa sebenarnya tujuan mereka?" gumamnya pelan.

Jeremi menggeleng pelan, sampai saat ini belum ada informasi yang jelas. Setiap bandit atau pemberontak yang ditangkap pengawal kerajaan dan diintrogasi mengenai apa tujuan mereka, tidak ada satupun dari mereka mengakui bahkan ada yang membunuh diri sendiri dengan menelan sebuah pil yang kemungkinan besar adalah racun, pasti atasan mereka sudah mengantisipasi ini semua dan rencana mereka berjalan dengan mulus.

"Ada kabar miring yang aku dengar kalau ini utusan dari kerajaan Aesperatus."

Raja Darren menatap kaget. "Aesperatus? Astaga, anakku menuju perbatasan!" pekiknya panik. Jeremi terlonjak dalam duduknya mendengar pekikan Raja Darren.

"Tenanglah, Yang Mulia. Ini masih kabar miring, belum tentu ini benar," katanya dengan nada tenang. "Aku yakin Jendral Aston akan melindungi Pangeran Draco." Dalam situasi seperti ini Jeremi bertindak tenang dan tidak gegabah, Raja Darren tentu saja panik sebab Draco sedang menuju perbatasan kedua kerajaan yang bermusuhan itu.

Raja Darren memejamkan matanya sejenak dan kembali menatap Jeremi dengan sorot putus asa. "Mereka sangat licik! Menyerang saat tengah malam. Bahkan beberapa rumah kehilangan barang dan perhiasan." Raja Darren berdecak kesal.

"Sekarang kita tidak memiliki bukti, mereka yang tertangkap sudah memilih mati, bahkan tidak mau menerima bantuan kita seandainya dia berkata yang sebenarnya, aku juga menawari untuk melindungi dia dan keluarganya seandai mereka ingin berkata jujur." Kening Jeremi berkerut. "Mereka sangat setia kepada Tuannya."

Raja Darren mengangguk. "Kerajaan Maradever juga membantu kita untuk mencari tahu siapa pelaku sebenarnya, tetapi masih tidak menemukan," sahutnya pasrah.

Mereka saling pandang karena mendengar suara keributan di luar ruangan yang digunakan Raja Darren untuk membaca laporan dan diskusi. Raja Darren menyuruh pengawal yang berada di ruangan itu untuk melihat apa yang terjadi. Suara keributan sudah mulai menjauh, mungkin para pengawal tadi sudah mengatasinya.

Princess Jemima Of Bloomsytch [END]Where stories live. Discover now