Pria yang lebih tua dari Kyuhyun itumelihat bagaimana Kyuhyun meluapkan kesengsaraannya melalui air mata yang menetes perlahan dari matanya. Kyuhyun sudah sedikit lebih tenang dari sebelumnya setelah Heechul membawanya ke rumahnya dan menyuntiknya.

Pria malang itu tergeletak begitu saja di ranjang pasien dengan tangan terkulai, mata yang sembab dan bibir gemetaran.

Heechul, pria yang Kyuhyun panggil dengan sebutan Hyung, dia mengambil sebuah kursi terdekat yang bisa dia jangkau kemudian duduk di samping Kyuhyun. Sambil memeriksa keadaannya, dia berkata.

"Wanita itu hanya mempunyai wajah yang mirip dengan Baram, bukan berarti dia Baram. Baram sudah meninggal, Kyuhyun-ah. Aku lelah mengatakan ini padamu, tapi terimalah apa yang telah terjadi. Berusahalah menerima kenyataan."

"Han Baram..." Dia berbisik selagi matanya perlahan-lahan mulai terpejam.

Sayang sekali, Kyuhyun tidak mendengarkan masukan dari Heechul. Dan pria itu hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan pasrah.

Kim Heechul. Pria itu adalah sahabat Kyuhyun sejak dia pindah ke Seoul.Kebetulan orang tuanya merupakan dokter keluarga Cho. Heechul mengikuti jejak orang tuanya dengan ikut berkecimpung dalam dunia kedokteran lagi setelah dewasa, dia memilih jalannya sendiri karena menurutnya pekerjaan itu merupakan pekerjaan yang sangat mulia. Dan sekarang, pria itu menjadi dokter pribadi Cho Kyuhyun.

"Sebaiknya kau tertidur lama sementara aku mengurus orang yang mirip Han Barammu, Kyuhyun-ah." Dia bergegas mengambil jaketnya dan bersiap untuk pergi. "Kau akan segera sembuh, sembuh dari penderitaan ini. Segera, Cho Kyuhyun."

***

Ini selalu tentang kau. Jika kau tidak meminta bersekolah di Seoul, kau tidak akan mungkin berada di sisiku. Aku memaksa ibu untuk memaksamu tinggal di rumah, beruntung kau mau. Kalau tidak, kita tidak akan pernah bersama. Jika kau bertanya sejak kapan aku mulai menyukaimu, mungkin semenjak kau belum dilahirkan. Karena sewaktu bibi, ibumu, mengandung dirimu, aku selalu bilang padanya agar melahirkan anak perempuan yang bisa kunikahi nantinya di masa depan. Kenapa aku bilang kepadanya seperti itu? Karena aku melihat kecantikan ibumu yang sangat menawan, membuatku berpikir bahwa nantinya beliau juga akan melahirkan anak yang sama cantiknyaseperti beliau. Waktu itu aku masih 4 tahun, sungguh lucu pikiran bocah lelaki berumur 4 tahun, kan?

Dan ketika kau lahir, aku sangat bersyukur kau lahir dengan selamat dan dengan sangat cantik.

Kau selalu punya cara yang tidak dimiliki wanita manapun untuk memikat hatiku. Bukan hanya kecantikanmu. Banyak wanita yang lebih cantik di luar sana daripada kau, tapi kenapa aku selalu melirikmu? Kenapa aku hanya tertarik padamu? Itu semua karena senyummu. Kau tidak pernah menyadari bahwa jika kau tersenyum, kau selalu bisa mendinginkan sekaligus menghangatkan hatiku seperti angin.

Sifatmu... tentu saja. Mungkin pria lain akan langsung menjauh darimu ketika tahu seperti apa sifat aslimu. Tapi aku tidak. Pria lain yang tergila-gila padamu dan berusaha mati-matian untuk mendapatkanmu karena kau cantik, namun ketika tahu sifat aslimu mereka lari. Kau tahu apa itu? Kau selalu yang paling polos. Kau terlalu polos karena tidak tahu dunia luar, dunia gemerlap, dunia malam, sehingga mereka meninggalkanmu. Tapi untukku, kau selalu menjadi si polos yang sangat kukagumi.

Kau seperti angin yang selalu menebar kebahagiaan dimanapun kau berada. Tanpamu aku bukan apa-apa, tanpamu aku mati. Karena kau adalah angin yang selalu kuhirup di setiap harinya, dari matahari menjelang hingga terbitlah bulan. Kau anginku, Baram-ku. Han Baram.

Kyuhyun terbangun dari mimpinya hanya untuk menemukan dirinya sudah berada di ranjang yang nyaman, di kamarnya. Sambil memegangi kepalanya, dia berjalan sempoyongan keluar dari kamar. Sepi. Tidak ada tanda-tanda Heechul berada di sana, karena seharusnya pria itu menemaninya sampai dia bangun.

A Wedding Ring (Kyuhyun Fanfiction)Where stories live. Discover now