Antares The Kingdom of Beauty

46 8 2
                                    

Antares, merupakan sebuah kerajaan yang sangat mewah dibanding dengan kerajaan yang lainnya. Suasananya yang megah membuat kerajaan Antares menjadi salah satu kerajaan yang paling asri dibanding yang lain. Banyak penduduk yang giat berlatih agar bisa menjadi seorang paladin.

Antares juga dipenuhi oleh prajurit tingkat atas, semua orang dari segala benua banyak kesana untuk mencari ilmu, mulai dari menjadi kesatria, alchemist, engineer, bahkan penyihir, tempat yang paling dikunjungi ialah kerajaan Antares, kerajaan besar nan mewah sampai – sampai terbagi menjadi 7 distrik yaitu, Arcilla, Teravicha, Fiona, Filio, Evolt, Altair, dan Lauficia. 

Suatu ketika sang raja, Zhilo Garnet, bersama adiknya, Arfind Garnet, pulang dari petualangannya, membawa artefak yang bernama Petra, benda itu ditutupi kain di kereta angkutnya, walau ditutup, Artefak itu terlihat mengeluarkan aura gelap dari balik kain yang menutupi wujudnya, memberikan suasana kelam dan mencekam disekitar.Zhilo memerintahkan prajuritnya agar Artefak Petra disimpan dengan baik diruangan khusus agar tidak ada seorang pun yang bisa menyentuhnya. 

Sang adik, Arfind Garnet menyarankan pada kakaknya untuk menguasai Einstkilla dengan bantuan kekuatan dari Petra, namun, Zhilo menolak keras saran adiknya, karena itu akan membahayakan seluruh Pertiwi. Kesal dengan Zhilo, Arfind pergi meninggalkan kakanya dengan wajah kesal, hatinya penuh dengan rasa dendam, dia berpikir untuk membuat rencana agar  seluruh kerajaan Antares bisa dirinya kuasai seorang diri. 

"Grr! Sialan kau Zhilo! Lihat saja, suatu saat aku akan mengambil kerajaan ini untuk diriku sendiri!" Geramnya, sambil berjalan keluar istana.

Tak lama setelah itu, ada hembusan angin yang menerpa telinganya, angin itu seolah berbisik kearahnya dengan nada yang lembut dan halus.

"Kemarilah, bebaskan diriku dari belenggu yang menahanku untuk kembali ke dunia ini. Mereka telah menutupku dari cahaya yang menyinariku, kemarilah, buka belenggu yang memisahkanku dari cahaya dan dunia,"

Lalu, sayup – sayup muncul aura hitam keunguan, sebuah aspek dari seorang wanita yang sangat mempesona, dia mengulurkan kedua tangannya kepada Arfind sambil perlahan melayang menjauh kedalam istana seolah menuntun Arfind untuk mengikutinya.

Didalam istana, Arfind berjalan mengikuti sosok wanita itu, dia memasuki ruangan dimana Artefak yang dia peroleh dengan kakanya disimpan. Disana wanita itu perlahan melayang menghampiri sebuah kain yang menutupi benda misterius dibaliknya, Arfind awalnya menatap heran, lalu berjalan menghampirinya.

"Nah, Arfind, Lepaskan, Lepaskan diriku dari belenggu ini, berdua kita akan menyelamatkan orang – orang yang berjalan didalam keputusasaan dan kegelapan. Kita bisa menyelamatkan mereka, kau dan aku. Hanya kita berdua." rayunya.

"B-bagaimana caranya?"

"Kau selalu membawanya, benda yang kau anggap jimat itu, adalah kunci untuk melepas belenggu ini, kau hanya harus meneteskannya kedalam... benda dimana diriku dikurung. Nah, lepaskanlah aku Arfind, lepaskan aku dan aku akan mengabulkan keinginanmu,"

Arfind teringat, lalu dia menarik sebuah botol kecil yang dia jadikan kalung untuk jimat, sejenak dia terdiam melihat botol itu, pikirannya lompat ke masa lalu ketika dirinya dan kakaknya memburu satu ras beast yang memiliki suatu kekuatan yang unik. Darah mahluk itu Arfind masukan kedalam botol untuk mengingatkannya sebagai pencapaian terbesar dalam menyelamatkan dunia bersama kakaknya.

Perlahan, Arfind menghampiri sebuah benda yang diselimuti oleh kain, dia menarik kain itu dan dirinya sedikit terkejut, dia melihat sebuah kristal merah yang berbentuk pentagon, hatinya sedikit takut saat pertama kali melihat kristal itu, namun disisi lain, hatinya juga terkagum akan keindahan bentuk dan warna kristal yang dia lihat.

Everytale : Tale of HumanWhere stories live. Discover now