Sky

438 79 13
                                    

Baekhyun saat ini tengah berada di balkon kamar sebuah bangunan layaknya hotel, dimana dirinya dan Chanyeol beristirahat. Mereka memutuskan untuk istirahat sejenak, baru setelahnya perjalanan dilanjutkan.

Chanyeol dan Baekhyun berada di satu kamar yang sama. Kyungsoo dan Sehun beristirahat di kamar yang ada di samping kiri kamar ChanBaek. Sedangkan Seulgi berada di kamar sisi kanan kamar ChanBaek.

Sudah sejak 2 jam yang lalu Baekhyun berdiri di sini menatap langit yang tampak begitu indah, mengingat langit Paxton begitu berbeda dengan bumi. Langit Paxton memang tidak seterang Bumi mengingat Bumi memiliki bintang yang menghiasi malam. Namun kegelapan di Paxton justru membuat langit begitu indah sebab planet-planet di sekitar Paxton tampak mengeluarkan sinarnya sendiri tanpa bantuan matahari.

"Tidak tidur?"

Baekhyun yang mendengar suara lantas menoleh sejenak. Dia kembali menatap langit sembari tersenyum tipis, membuat Chanyeol yang melihatnya ikut tersenyum.

"Aku belum mengantuk. Kamu sudah selesai mandi?"

"Ya. Rasanya segar sekali." Ucap Chanyeol yang membuat Baekhyun terkekeh. Bagi Chanyeol air mungkin memang terasa segar, tapi bagi Baekhyun air itu justru bisa membunuhnya.

Air di Paxton memang tidak membeku sama sekali. Entahlah, tidak ada yang tahu akan keajaiban alam ini datangnya dari mana. Namun, air itu tetap terasa dingin mengingat suhu Paxton begitu dingin.

"Kamu tidak mandi?"

"Dingin." Satu kata yang Baekhyun lontarkan sukses membuat Chanyeol mendekat.

Chanyeol memeluk Baekhyun dari belakang. Lelaki tinggi itu menyandarkan dagunya di atas bahu Baekhyun. Rasanya benar-benar sangat nyaman untuk keduanya.

"Kalau merasa dingin, seharusnya kamu masuk."

"Aku masih ingin memandang langit."

"Kenapa hm? Merindukan rumah?" Tanya Chanyeol yang sukses membuat Baekhyun terdiam cukup lama.

Meski Chanyeol tidak bisa membaca pikiran Baekhyun, Chanyeol cukup paham akan kondisi Baekhyun saat ini. Chanyeol tahu, Baekhyunnya saat ini sedang rindu akan rumah yang pernah dia tempati di Bumi. Apalagi perbedaan Paxton dan Bumi begitu kontras tatkala Baekhyun menceritakan Bumi, baik tentang suhu, cuaca, bahkan yang hal sederhana sekalipun seperti bahan kontruksi bangunan.

Walau begitu, Chanyeol juga ingin egois. Dia ingin Baekhyun tetap berada di sini, di sampingnya. Chanyeol sadar Baekhyun begitu menginginkan kembali ke Bumi mengingat bagaimana dirinya yang begitu antusias ingin mengetahui tentang cara dirinya yang bisa tersesat di sini. Tapi sekali lagi, Chanyeol tidak menginginkan Baekhyun bisa kembali.

"Chanyeol, kalau aku ke Bumi-"

"Jangan Baekhyun, kumohon jangan." Ucap Chanyeol lirih yang mampu berhasil membuat Baekhyun tidak melanjutkan ucapannya.

"Aku tahu jika kamu begitu merindukan rumahmu di Bumi, tapi aku tidak ingin kamu pergi, Baekhyun. Aku mohon tetaplah di sini, di sampingku." Ucap Chanyeol lagi. Sudah tidak dapat terhitung berapa kali Chanyeol melontarkan sebuah permohonan agar Baekhyun tetap bersamanya, dan tidak pergi.

"Tapi,, aku tidak cocok di sini."

"Apa yang membuatmu tidak cocok, Baekhyun? Aku bisa membantumu. Kamu kedinginan akan suhu Paxton? Aku bisa mebantu dengan menghangatkanmu menggunakan apiku. Kamu butuh rumah? Istanaku menjadi rumahmu. Atau jika mau aku akan membangunkan sebuah gedung khusus untukmu. Tapi kumohon,, jangan tinggalkan aku seorang diri."

Baekhyun membalikkan tubuhnya yang mana hal itu membuat Chanyeol menegakkan tubuhnya. Perlahan tapi pasti, Baekhyun mendekat ke tubuh tegap Chanyeol dan merengkuhnya. Hal ini tentu saja mendapatkan balasan dari Chanyeol.

Paxton [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang