Hamparan padang biru menjelang petang memang tak diragukan,
Namun dirinya lebih mencinta purnama berdandan.Bermandikan cahaya temaram,
Ikut terbenam karam larut ditelan kelam.Kandas melayang meninggal jasad,
Memejam mata sontak tenang melesat.Hanyut sejenak tersesat dikandung semesta ,
Seakan berkenala singkat tudung nirwanaMungkin itu Sang Pujangga, Merentangkan tangan mendekap sempurna
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Makna
Poetrypenggalan penggalan bait dari seorang pecandu aksara yang hanya mampu mengungkap rasa lewat goresan pena.