“Shiao Tao carikan aku kerja sambilan dong?” pintaku pada Shiao Tao. Aku minta kerja karena aku ingin menabung untuk kuliahku yang sebentar lagi, aku tidak mau terus meminta uang pada Kakak dan ibu, apalagi dagangan ibu mulai sepi. Maka aku putuskan aku untuk mencari kerja sambilan, walau tahu tidak diijinkan oleh Kakak dan Ibu.

“Kamu mau kerja? Tidak dimarah Bibi? Kakakmu gimana?” Introgasi Ching Mei.

“Sudahlah, aku kerja sembunyi-sembunyi saja, kalian harus bantu, aku akan bilang kalau aku ada dirumah kalian sedang belajar, jadi kalau Ibu tanya kalian harus bilang aku ada dirumah kalian, paham tidak?!”

“Kalau begitu kamu kerja di tempatku saja!” Usul Shiao Tao, yang langsung aku terima.

Shiao Tao bekerja di Cafetaria sebuah perusahaan yang aku ga tahu namanya, dia bilang disana butuh pegawai yang lincah seperti aku. Sorenya aku datang bersamanya menemui manager Cafetaria itu, rupanya letaknya diperusahaan Stasiun Televisi, begitu melihatku Manager itu langsung menerimaku dan aku langsung berkerja hari itu juga. Pekerjaan disana menyenangkan hanya ada 10 orang pegawai disana, 2 pejaga box dan satu kasir, sisanya waitress. Aku pikir mungkin itu yang membuat Shiao Tao enak bekerja disana. Tapi, ternyata dugaanku salah. Sorenya aku melihat seseorang dari kejauahan agak mirip Kakak, kupikir bukan, tapi semakin mendekat semakin jelas dan dia berjalan kearahku, dan ternyata dia memang Kakakku, spontan aku sembunyi, membuat Shiao Tao bingung, tapi dia langsung paham begitu melihat siapa yang datang.

“Sore Kak Leo! Mau makan apa?” sapa Shiao Tao ramah.

“Seperti biasa saja!” Yang menyahut justru Kak Alex.

“Kalau begitu, tunggu sebentar, ya!” katanya ramah, lalu pergi. Aku hendak pergi, tapi tidak berani takut terlihat oleh Kakak dan Kak Alex. Sambil bersembunyi aku mendengar pembicaraan Kakak dan Kak Alex.

“Sampai kapan kamu akan seperti ini? Sebaiknya katakan langsung! N’tar malah diambil orang lo!” Terdengar suara Kak Alex menasehati Kakak. Rupanya sejak tadi mereka sedang mendiskusikan sesuatu.

“Entah lah, aku ga tahu mau sampai kapan, aku bingung! Aku merasa dia ga punya perasaan apa-apa padaku!” Kata Leo putus asa. ‘Siapa sih yang mereka bicarakan?’ pikirku dalam hati.

Waktu untuk menunggu dihabiskan Kak Alex dengan menyemangati Kak Leo, tapi ga sekalipun menyebutkan nama wanita itu, sampai akhirnya terdengar nama Lin Youling, dari mulut kakak. Siapa dia?

Setelah kakak pergi, aku segera berlari keluar, dan menatap papan nama perusahaan ini, ‘SET TV’ begitulah isi tulisan yang megah itu, dan langsung berteriak membuat orang disekelilingku memandangiku heran.

***

Keesokan harinya, empat temanku langsung histeris begitu kukatakan kalau Kakakku menyukai seorang gadis yang bernama Lin Youling, reaksi mereka hampir kompak, “Tidak ada gadis seperti itu di tempat kerjaku?” Kata Shiao Tao,

“Kita tanya Kak Alex saja?” usul Ching Mei

“Jangan nanti dia lapor Kak Leo, lagi!” Bao Shu melarang keras

“Kita suruh dia diam jangan melapor saja!” Shiao Tao memberi ide, yang langsung disetujui yang lain.

“Jangan. Pasti akan diberitahu.” Kata Bao shu lagi. “Sebaiknya kita cari informasi di tempat kuliahnya saja! Aku dengar ada guru yang sangat akrab dengannya!”

“Siapa?” tanyaku kemudian. “Apa guru jurnalistik?!” tanyaku lagi

“Bukan, dia Guru olah raga untuk anak SMP. Kudengar mereka sangat akrab, sering terlihat bersamaan.” Kata Bao Shu seperti informan.

My Lovley BrotherWhere stories live. Discover now