Chapter 11

262 31 17
                                    

🌸🌸🌸

Berjalan melewati Areum dengan langkah lebar menuju halte. Tak tinggal diam, tangannya mengepal kuat. Meninju salah satu pipi pemuda yang mengganggu gadis kecilnya.

Bugh.

"Opp—Hoekkk."

🌸🌸🌸

"Maaf. Aku salah paham." ujar Baekhyun meminta maaf pada pemuda itu. Sedikit membungkukan badan atas permohonan maafnya.

Pemuda itu meringis mengusap sudut bibirnya, lalu melirik gadis pucat yang menghentikan Baekhyun sebelum mendapat pukulan kedua. Tentu saja mereka berdua terkejut melihat Areum memuntahkan air.

Ia memandang Baekhyun dengan kesal, "Lain kali tanya dulu. Pikiranmu pendek sekali. Padahal ada ditubuh orang dewasa." sindirnya, tersenyum miring mendapati raut kesal Baekhyun. "Ini." ia menyerahkan ransel gadis itu pada Baekhyun, "Ada mainan ular di tasnya dan dia sangat ketakutan."

Baekhyun melirik mainan ular itu, "Singkirkan. Dia punya fobia, kau lihat dia ketakutan tapi kenapa masih saja kau todongkan?" Pungkas Baekhyun galak. Dia kembali merengkuh tubuh lesu Areum. Dan Areum memeluk tubuh Baekhyun erat, menyembunyikan wajahnya di dada Oppa favoritnya. Sambil memegang payung, Baekhyun kini meraih ransel Areum.

Pemuda itu dengan sigap menyembunyikan ke belakang tubuhnya. "Maaf, aku tidak tahu, tidak kusangka bisa separah itu. Aku menyusulnya untuk mengembalikan tasnya, kalau begitu aku permisi." katanya sembari beranjak.

Sebelum pria itu lebih jauh, Baekhyun berteriak, "Terima kasih!"

Pemuda itu hanya mengangkat satu tangannya dan berjalan lurus melewati gerimis.

"Jangan takut, disini ada Oppa." ucapnya. "Ayo kita kerumah sakit, kau pucat sekali, tubuhmu sangat dingin."

Areum menggeleng.

"Yakin?"

"Areum mau bersama Oppa."

"Tadi kau muntah, setidaknya dokter harus memeriksa keadaanmu dulu." Sembari menuntun Areum menuju taksinya, tangan Baekhyun terus mengusap-usap lembut lengan Areum. Sudah lama sekali ia tak melihat gadis kecil itu seperti ini. Beruntung Baekhyun menemukannya, walau sedikit terlambat.

Areum menggeleng lagi. Seluruh tenaganya terkuras, di tambah lagi rasa dingin yang terus menembus kulitnya.

Baekhyun menuntun Areum dengan telaten, membuka pintu mobil untuk gadis itu dan ia masuk setelahnya.

"Apa kita ke rumah sakit saja?" tanya pak supir menengok kebelakang. Gadis itu sangat pucat dan mulai menggigil kedinginan.

"Tidak perlu, antarkan saja kehotel yang tadi kusebutkan." Balas Baekhyun. Mengelus lembut pipi Areum. Mendekap erat memberi kehangatan, meski bajunya turut basah, ia tak peduli.

"Areum, apa kau pingsan?" tanya Baekhyun menyadari gadis itu menutup kedua matanya. Sedetik kemudian Baekhyun bernapas lega, Areum bergerak memeluk erat tubuhnya dan bergumam kecil membuat suara. Menandakan bahwa ia masih terjaga. Pelukan sederhana yang memberi ketenangan sejak ia kecil, bahkan tidak ada yang berubah hingga sekarang. Justru rasa nyaman itu bertambah besar, tak bisa ia takar, semakin bersama tetangganya itu, rasa suka yang Areum miliki semakin besar seiring detik berlalu.

Little Neighbor [Tahap Revisi]Where stories live. Discover now