Prolog

679 48 19
                                    

🍁🍁🍁

"Eommaaa!"

Anak perempuan itu berlari kecil menuruni tangga dari kamar lantai dua. Rambutnya sepinggang lurus di biarkan berantakan, poninya tersibak menampilkan jidat lucunya. Pipi tembemnya menambah keimutan, tak berkurang walau ada tahi mata di mata kanannya. Ada juga bekas ileran di dekat bibirnya. Itu menandakan tidur bocah itu sangat pulas.

"Eommaaaaa" ia masih berteriak lengkap dengan piyama sepasang. Warna pink cerah bergambar unicorn putih di tengah bajunya.

Saat tiba di dapur dan mendapati punggung sang Ibu, suaranya tambah melengking panik.

"EOMMA, BONEKA AREUM HILANG!" teriaknya menangkap sosok sang Ibu yang sedang menyeduh minuman, "Eomma, boneka itu semalam Areum peluk, bangun pagi sudah hilang."

"Boneka apa?"

Areum menggosok kedua matanya yang berembun. Itu adalah boneka favoritnya. Pemberian Baekhyun Oppa-tetangga sebelah.

"Boneka Auroraku." ia terisak pelan. Sang Ibu berjalan mendekat, mengelus lembut puncak kepala bocah berumur lima setengah tahun itu. "Bonekamu disana", ia menunjuk kearah lelaki muda yang sedari tadi berada diruang tengah dan tengah berdiri disisi lorong dapur. Mengamati si bocah kecil yang merengek dengan suara melengking. Bocah itu bahkan tak menyadari Baekhyun yang duduk diruang tengah sambil nonton TV selagi anak itu berlarian menuju dapur tadi.

"Kau baru bangun jam segini putri tidur?" tegur lelaki itu sambil memeluk boneka Aurora yang tingginya hampir menyamai Areum.

"Hei. Bocah kecil." Baekhyun merentangkan tangannya. Menyambut Areum yang berlarian penuh semangat menuju lelaki itu. Tangisnya hilang sekejap seolah tidak pernah terjadi. Air matanya belum kering, namun tawa riangnya terpancar jelas.

Baekhyun menangkap ke pelukannya. Bocah itu dalam sekejap mata berada di gendongannya. Sebagai respon Areum memeluk kencang lehernya, tertawa lagi, salah satu giginya tanggal. Ompongnya menambah kesan anak-anaknya.

"Kapan Oppa mengambil bonekaku?" selidik anak itu. Tangan mungilnya mendekap boneka miliknya.

Baekhyun berbalik menuju ruang tengah sambil menjawab, "Waktu kau tidur. Oppa datang dan membangunkanmu untuk mengajak jalan-jalan."

"Jalan-jalan?!" kedua sinar mata Areum berbinar senang, "Kemana? Kemana? Kemanaaa?"

"Lotte World. Mau?"

"MAUUUUUUUU!" Areum berteriak ditelinga Baekhyun. Lelaki itu sontak menurunkan Areum diatas sofa. Mengusap telinga kirinya sambil tertawa kecil. Areum sangat menggemaskan. Tetangga kecilnya yang manis dan lucu.

Baekhyun duduk disebelah Areum yang melompat-lompat girang. Tangannya merengsek memeluk leher pemuda itu. Areum kecil mencium pipi Baekhyun dengan gemas. Ia tertawa. Kedua kakinya melangkah dan duduk diatas paha Baekhyun.

"Setelah sarapan. Kau harus mandi dan bersiap, paham?" tanya Baekhyun mencubit gemas hidung Areum.

"Paham." kedua kakinya menjuntai, bergoyang-goyang ia tetap memeluk boneka Aurora miliknya yang belum lama ia punya. Hadiah ulang tahunnya yang kelima.

"Eommaaa! Sarapan." teriak Areum semangat.

"Ya! Little Princess" balas Ibunya dengan teriakan dari dapur sana yang sementara menyiapkan sarapan kecil untuk putrinya.

Little Neighbor [Tahap Revisi]Where stories live. Discover now