Chapter 6

245 34 16
                                    

Bagi yang sudah baca versi sebelumnya, ada perbedaan dengan versi yg baru ya.

Selamat membaca 🧋

🌸🌸🌸

"Oh, kau membuangnya."

Teguran itu memalingkan perhatiannya cepat, lantas mendengkus lagi. Areum sedang patah hati, ia sensitif terhadap segala yang terjadi disekitarnya dan ia  merasa dunia sedang mengejeknya.

"Apa maumu?!" Tukas Areum tak bersahabat.

Orang itu mendekat dan Areum dapat membaca name tag di seragamnya,—Lee Chaerin. Anak kelas tiga yang tidak sekelas dengannya.

"Apa mauku? Aku mau Park Chanyeol." Jawabnya tegas, kelopak matanya bergerak naik—turun menilai penampilan Areum.

"Temuilah Park Chanyeol, bukan Hwang Areum." Tandasnya ketus.

"Kau suka Chanyeol, benarkan? Kau berlagak menolak padahal itu hanya trik murahan untuk merebut Chanyeol dariku." Sahutnya dengan sok.

Areum bersidekap, menyeringai, "Dengar ya, aku sama sekali tidak tertarik dengan permainan anak kecil yang kau lakoni bersama si konyol Park Chanyeol. Kalau kau suka dia, fokus padanya, kalau kau percaya diri, dekati dia, bukan melabrak saingan. Cih. Krisis PD." Balas Areum tak kalah angkuhnya.

"A-apa katamu?!"

"Bukankah itu sangat jelas, KRI-SIS PER-CA-YA DI-RI." Ejanya lambat terdengar lantang. "Ambil saja Chanyeol, kalau perlu ambil bunganya sekalian, ada di tempat sampah tuh." Kekehnya berlalu meninggalkan Chaerin ternganga dengan kedua mata melebar jengkel.

Areum melenggang menaiki tangga. Meskipun dia menjawab tegas dan tegar,  tetapi kebahagiannya dan senyumnya seolah dihisap oleh Dementor  Baek Jina. Di dalam sana Areum merana.

Sayang sekali, seandainya Areum lahir sebelas tahun lebih cepat. Pasti Baekhyun akan jatuh cinta padanya.

Ah, bukankah dia baru saja menyindir Chaerin dengan menyebutnya krisis PD, itu juga berlaku untuknya, pikiran Areum berputar, dia tidak tahu cara agar Baekhyun putus dengan Jina, tetapi Areum harus merebut Baekhyun. Harus!

🌸🌸🌸

"Areum!"

Gadis yang disebut itu segera duduk dibangkunya. Pagi-pagi baru saja tiba Kyungsoo dan Gaeun sudah heboh disekitarnya. Akibat penampilan Areum yang tidak biasa, murung, tidak menemukan solusi. Serta ukiran lebam di wajah Areum.

Gaeun tertawa paling nyaring dikelas. Hanya mereka berdua yang menertawai wajah bengkak Areum dikelas. Ironis sekali. Memar disudut bibirnya belum hilang. Matanya pun masih agak bengkak, semalaman Areum menangisi hatinya yang patah.

"Kau kenapa?" Gaeun menyeka sudut matanya yang berair setelah terpingkal-pingkal diatas penderitaan sahabatnya, kini kedua orang itu terhenti. Areum sama sekali tidak tersenyum dan memandang kearah mereka. Ia hanya menunduk memandang buku pelajaran matematika. Sebentar lagi Cho Saem masuk.

"Apa sekarang kau berlatih tinju?" Kyungsoo terdengar serius, ia berbisik kemudian ditelinga Areum, "Kau berkelahi dengan Chanyeol?" tebaknya.

Areum memalingkan kepala, melirik Chanyeol, pria itu juga memiliki memar diwajahnya. Rupanya Chanyeol tengah memandang ke arahnya namun lekas berbalik ke arah jendela menghindari kontak mata. Areum menyipit masam dan kembali fokus pada teman-temannya.

Little Neighbor [Tahap Revisi]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum