디아 라키;- PIOVERE

184 34 11
                                        


Happy reading !

Aku harus berterima kasih pada siapa, dunia yang terus berputar atau Vee yang kini telah merangkul ku dalam dekapnya ?

Terimakasih dunia, terimakasih telah membuat dunia ku berputar di antara Vee.

“Maafkan aku Eun Ji. Aku tak bermaksud meninggalkan mu”

“Aku salah, harus nya aku_”

Kalimatnya terhenti kala aku semakin mengeratkan delapan ku padanya. Seperti takut rasa kehilangan.

Kami kembali di sebuah caffe terdekat, menjauh dari keramaian.

“Maafkan aku kak. Aku terlalu Egois, harus nya aku mampu jika tanpa mu”

“Aku yang salah meninggalkan kau sendiri, padahal aku tau kau punya trauma terhadap tempat itu”

Aku menggeleng pelan sambil meneguk sedikit teh hangat yang di hidang pelayan caffe ini, berharap mengurangi sedikit kekacauan perasaan ku.

“kakak tidak salah, Aku yang egois. Aku melibatkan kakak akan trauma ini”

“Aku takut dan khawatir terjadi sesuatu padamu Eun Ji”

Takut atau Kasihan kak?

“Jangan merasa kasihan padaku kak, hidup ku akan lebih menyedihkan ketika kau kasihan padaku”

“Bukan itu maksudku Eun ji”

“Lalu apa kak? Takut kalau ibu akan marah jika terjadi sesuatu padaku?”

“kakak bahkan tau, hubungan kami tak sebaik itu untuk ibu bisa marah pada kakak, hanya karena aku menangis seperti orang bodoh”

“Kau selalu menganggap kalau aku ini jahat? Aku takut dan khawatir karena itu kau, Eunji_ bukan karena ibu atau yang lain”

Maafkan aku kak, mungkin perasaan mu tulus. Khawatir padaku, tapi jangan lakukan itu kak. Itu akan sangat menyusahkan ku, susah untuk aku bisa melupakan mu setelah ini.


Aku memang bodoh, tak mampu menjaga tingkah ku terhadap mu. Salahku ketika aku menangis dan justru membalas dekapan penenang yang kau berikan.


“Kita Bahkan tak sedekat itu, untuk kakak memiliki rasa khawatir padaku. Tanpa na Eun, kita tidak memiliki hubungan apapun”


Dapat ku lihat rahang nya mengeras, dia buang muka untuk menurunkan ego nya, kemudian membuang kasar nafasnya.


Benci aku kak. Lukai aku seperti biasanya, perbanyak celah buruk agar mempermudah aku untuk melepas kan mu. 

“Udah bicara nya?__ Aku tau kau ingin segera kita bercerai, aku tau aku punya banyak salah terhadap mu sejak pergi nya Na Eun. Tapi apa tidak bisa aku berbuat baik, terlepas aku ini suami mu atau kakak ipar mu, atau bahkan seperti kalimat mu tadi. Kita tidak punya hubungan apapun”


“aku tau. Pernikahan ini tidak ada artinya bagimu, tapi satu yang perlu kau tau. Rasa khawatir ku padamu karena itu kau, bukan karena siapapun”


“Dan aku tidak butuh rasa khawatir yang bertopeng rasa kasihan. Aku tau kakak hanya iba padaku, bukan karena__”


“Cinta ?_ Melihat sikap mu, ku rasa cinta masih terlalu jauh untuk kita bahas. Aku tak yakin hal itu tersemat di antara kita, sikap mu menjelaskan semua nya”


“Kak, aku tidak bermaksud_”

“Tidak Eun Ji. Aku tau maksud mu, semua sudah jelas”

“Kakak mau kemana?”

“Kenapa? kau masih butuh bantuan ku? Tenang saja, rasa kasihan ku padamu masih ada, aku tidak mungkin meninggalkan adik ipar ku sendiri di tempat yang penuh trauma ini”


“Aku yang membawa mu kesini, kau juga akan pulang dengan ku. Tunggu disini, aku hanya ke kamar mandi sebentar”


Sekali lagi. Ralat, kembali lagi hatiku berantakan.

Bukankah ini yang ku inginkan, mendapatkan kalimat pedas dan perlakuan buruk dari Vee. Harapan ku terkabul, membuat Vee semakin membenci ku.

Tapi kenapa justru aku yang jadi semakin berantakan hanya karena kalimat nya, yang menjelaskan bahwa aku tak lebih dari adik ipar nya.


  Aku kembali gelisah, jelas Vee berpesan bahwa dia hanya pergi sebentar untuk ke kamar mandi, mungkin ingin cuci muka meredam amarah nya padaku.

Tapi ini sudah lebih dari setengah jam lamanya pria itu tanpa kabar, kali ini aku tidak ingin terlalu berantakan seperti beberapa saat tadi, tapi feeling ku memaksa ku untuk memastikan sesuatu, tidak tau memastikan apa, hanya saja langkah ku membawa ku kesembarang arah. 


Pelan tapi pasti, Kini ku dapati presensi sepasang pria dan wanita tengah melepas rindu yang mungkin tak dapat ku jabarkan. Tapi aku bisa merasakan perasaan bahagia seperti apa yang terjalin antara mereka.


Dan untuk perasaan ku, Aku semakin berantakan, terkadang aku suka sifat egois ku ketika ingin memiliki Vee sesaat itu, tapi kali ini aku benci sifat egois ku.

Harusnya aku siap untuk hari ini, harus nya aku bisa tanpa luka ketika semua ini menjadi kenyataan. Tapi aku semakin sadar bahwa cintaku memang begitu besar untuk pria pemilik nama Vee Eldrian.

Aku sakit hati, menangis sesenggukan seorang diri dengan pandangan begitu lekat menatap mereka yang sama sekali tak peduli akan presensi ku. 


Hujan, terima kasih. Hadirmu tepat waktu, Aku tidak begitu spesial hingga aku punya seseorang yang rela membasahi lengan atau baju nya hanya untuk menghentikan air mata ini, aku berterimakasih setidaknya kau mau menyatu dan berbaur dengan ku membasahi bumi ini juga menyamarkan air mataku. 


Aku tak ingin menghentikan air mataku, hujan juga seperti menegaskan padaku “Menangislah sepuas mu, tapi janji setelah ini hanya ada tawa”. Aku setuju dengan hujan.


Tapi kalimat itu terdengar nyata di telinga ku, sosok yang kelihatan asing bagiku tapi aku yakin beberapa waktu lalu aku pernah melihat nya.

Aku ragu akan hal yang ku fikirkan, Kalimat itu berasal dari nya, atau dia memang jelmaan hujan yang tercipta dari harapan ku semata, karena tak ada lagi yang bisa ku harapkan.


Sosok itu coba mengikis jarak antara kami, membuyarkan pandangan ku terhadap dua sejoli yang sedang bahagia di bawah deras nya hujan.  Semakin lama sosok itu semakin dekat hingga aku berada tepat di dekapannya.

Aku tak membalas dekapan nya juga tak menepis dekapan yang diberikan nya.


“Menangis lah Eun Ji, tapi setelah ini takkan ku biarkan kau menangis”

                              TBC

Kalian pasti tau bagaimana caranya Mengapresiasi karya seseorang.

Btw, maaf yaa belum bisa ngasih ENDING.

Masih ada beberapa kali publish lagi ternyata.


REPLACE ✅Where stories live. Discover now