Hivers !
Kalau suka sama Cerita Gratis ini,
Jangan lupa Tinggalkan bentuk Apresiasi nya yaa..
Yang selalu Vote dan komen, terimakasih banyak.
Borahae 💜
Sebenarnya aku coba tak peduli tentang perubahan sikap Vee padaku, sejak malam panas kedua kami pada hari itu.
Tapi seperti apapun ku coba untuk tidak peduli, sikapnya justru semakin kelihatan bahwa dirinya seperti ingin mencoba memperbaiki hubungan antara aku dan dia. Setiap kali fikiran itu berputar di dalam kepala ku, selalu ku tepis bahwa“dia hanya perlu bukan butuh”.
Sejak malam panas itu, semua kebutuhan nya harus dengan ku, sekecil apapun itu.
“mau kemana ?”
Posisi kami yang kini tengah berdiri saling berhadapan, aku hendak pergi dari hadapannya, usai memperbaiki jas dan dasi yang bertengger di pundak nya, tentu saja atas perintah nya. Memang selama tiada Na Eun tanpa perintah dari nya, aku akan merapikan semua keperluan nya, tapi mengingat disini ada ibu dan juga tentang perceraian juga pernikahan yang akan segera berlangsung, ku rasa jaga jarak perlu ku lakukan.
“apa lagi yang harus aku lakukan kak?”
Ucap ku kelewat santai.
“Kenapa kalimat mu jadi angkuh seperti ini ?”
Santai menurut ku, tapi angkuh baginya. Memang oranglah yang akan menilai kita bukan diri kita.
“Aku sedang tak ingin ribut kak, katakan apa lagi yang harus aku lakukan?”
“kau mau kemana buru buru sekali?, Bahkan suami mu belum pergi?”
“Banyak pekerjaan rumah yang harus aku kerjakan kak”.
“Dan kau harus nya tau, pekerjaan mu disini yang lebih utama dari pada yang lain”.
Iya, dia baru saja berkata bahwa dia yang paling utama dari semua pekerjaan ku di rumah ini.
“Baik tuan”
“Bu-bukan itu maksud ku Eun Ji”
“Aku faham kak, aku faham posisi ku”
Sensitif sekali.
Tapi emosional itu datang sendiri nya, hati dan fikiran ku penuh dengan semua masalah yang ku tanggung seorang diri. Jikapun dinding kamar ini bisa mendengar tanpa mau menjawab, ingin rasanya ku ceritakan semua masalah yang ku tanggung. Namun, tampak nya tak ada yang cukup peduli untuk aku yang hanya memiliki cinta dan seonggok daging di tubuh ku.
Hanya itu yang ku miliki.
Cinta yang akan berakhir sebentar lagi, hingga pernikahan yang tak ku harapkan akan segera terjadi.
“Temani aku makan”
“Jangan bercanda kak, disini ada ibu"
“Kita bisa makan di sini, tidak perlu di meja makan”
“Apa yang coba kakak lakukan kak?”
“Memang nya apa? Hanya makan tidak lebih”
Melihat perubahan sikap nya memang membuat ku selalu emosional, dia bersikap seolah tanpa ku dia tidak bisa apa apa hal itu justru mendatang kan emosi padaku.
“Makanlah”
Aku membawa kan satu piring sarapan untuknya, aku bertindak sesuai perintah nya, menemaninya sarapan. Tapi justru dia ingin aku yang memakan sarapan miliknya.
“Aku sudah makan”.
Tentu aku bohong. Sedari tadi pagi, aku sibuk tak menentu.
“Orang lain mungkin bisa kau bohongi tapi tidak dengan ku”
“Iya kau benar kak, kau bahkan tau selicik apa aku”
Maafkan aku kak, aku tidak bisa mengontrol emosiku sendiri. Kalimat mu barusan terdengar Tengah menghina ku. Aku yang licik menikahi suami kakak ku dan membohongi semua orang.
Dengan mata panas dan hati yang bergemuruh, ku santap makanan itu, menutupi rasa kecewa ku.
“Tubuh seperti mu harus lebih banyak makan, biar enak di peluk”
Bahkan untuk merasa tersipu malu pun aku tak berhak.
Bukan hanya itu, Pernah juga dia minta padaku untuk mencukur rambut halus tipis yang berada tepat di bawah hidung di atas bibir nya.
“Kurang rapi jika aku melakukan nya sendiri”
Menyodorkan sebuah alat yang mampu membersihkan rambut tipis yang dirinya maksud.
“Bisa pakai cermin kak”
Tolak ku halus, tak ingin berseteru lagi.
“Itu akan memakan waktu lebih lama, aku harus segera ke kantor”
Tidak akan ada alasan untuk menolak.
Tentu kami melakukan nya di kamar milik nya, jangan lupakan bahwa ibu masih betah di sini, mungkin sampai keinginan nya terwujud.
Menjodohkanku.
“Kenapa di cukur kak?”
Tanya ku spontan, tidak ada niat dan berfikiran apapun. Hanya ingin bertanya.
“Memang nya kenapa ? Kau suka dengan kumis ku?
Posisi kami saat ini, berdiri saling berhadapan, namun fokus pandangan ku tertuju pada area bibir milik nya. Jantungku tentu mulai bergemuruh sejak saat perintah itu keluar dari mulutnya. Tapi aku berusaha untuk tenang walaupun mungkin dia juga tau bahwa sedikit tidak fokus.
“Bukan begitu,_”
“Iya aku tau, kau tidak akan pernah suka padaku apalagi kumisku”
Kalimat nya membuat tatapan kami bertemu. Cukup lama terkunci pada tatapan ini.
“Aku suka, Wanita mana yang tidak Suka pada mu kak. Dan kak Na Eun wanita beruntung itu, aku hanya mengingatkan”
“Jadi, kau Suka padaku?”
“Iya suka. Suami dari kakak ku sendiri, dan tidak ada alasan untuk aku tidak suka pada kakak iparku”
Wajah itu. Aku merasa Vee tidak suka akan jawaban ku, tidak tau kenapa. Tapi wajah nya terlihat kecewa, menurutku tidak ada yang salah dari kalimat ku barusan. Iya aku memang mencintai nya tapi itu tidak baik untuk ku ucapkan, ku rasa ada hal lain yang ia fikirkan.
“Nanti siang, bawakan makan siang ku ke kantor”
“Baik tuan”
Ucapku dan hendak pergi karena acara mencukur sudah selesai. Dia juga sudah semakin tampan, walaupun aku lebih suka dengan wajah berkumis tipis nya sebelumnya. Menambah kesan arogan serta tampan yang tak bisa di jabarkan.
“Aku minta tolong, sebagai suami mu”
Pergelangan tangan ku kembali di tahan oleh nya, kalimat nya kelewat lembut, aku tau dia tengah membujuk ku.
“Baik kak, nanti ku bawakan”
“Kau keberatan ?”
“Aku tidak keberatan kak, hanya saja sedikit terasa aneh, bukankah kakak bisa makan di kantor ? Bahkan apapun bisa kakak pesan dengan mudah”
“Iya kau benar, tapi aku ingin sesuatu yang berbeda. Yang sulit untuk ku dapat kan”
Aku merasa ingin muntah dengan deru nafas dan jantung ku yang terus saja mengganggu.
“baiklah. Nanti siang akan ku antar”
Sesuai perintah nya. Aku melakukan semua yang dirinya mau, aku suka direpotkan oleh nya.
Aku suka saat dirinya hanya butuh aku untuk apapun tentang dirinya, aku suka dia memohon dengan lembut, aku suka diriku yang bodoh karena terus tanpa sadar tersenyum Seorang diri tengah menyiapkan makanan untuk nya.
Aku suka kebodohan ku dalam mencintai nya, aku suka cinta dalam diam ini.
Karena hanya dalam diam, aku bisa jatuh cinta pada nya.
kalau rame.
Besok aku Publish dua langsung.
biar cepat SELESAI.
4 atau 5 kali publish lagi bakal ketemu ENDING.
Seyu babai .
Ciel
YOU ARE READING
REPLACE ✅
FanfictionAku tidak tau, apakah kisah ini milik ku. Karena disini aku hanya wanita yang menjadi peran pengganti saat peran utama tidak ada. Aku selalu di nomor sekian kan. Tapi aku juga manusia biasa yang memiliki ego. Mencintai pria milik peran utama dari...
