5. Gadis bertemu Joni

6 4 0
                                    

Pertemuan dengan Apta membuat Gadis sedikit menyesali tingkah usilnya belakangan ini. Gadis menyesal karena telah mengikuti saran dari teman kerjanya yang kekeuh menyarankan Gadis untuk ikut dating online. Tidak pernah terpikir bahwa akan ada seseorang yang benar-benar bisa menaruh ketertarikan padanya hanya karena ketikan dan obrolan daring yang tidak menjamin akan sama apabila mereka bertemu secara langsung.

Banyak sekali akun pria yang sudah Gadis lihat di fitur dating online yang hari ini genap empat minggu ia unduh. Semakin banyak opsi yang dijajakan, semakin berkurang minat dan ketertarikan Gadis untuk sekedar berbincang dan menumbuhkan chemistry hanya dari ketikan tangan saja.

Itu sebabnya, Gadis terus-menerus mengusap setiap akun ke kanan secara acak tanpa memerhatikan profil laki-laki yang baru saja ia sukai. Sehingga pada akhirnya Gadis match dengan seorang lelaki bernama Tio. Fotonya yang kalem dan bertemakan hitam putih itu sukses menarik perhatian Gadis yang suntuk dan bosan melihat-lihat 'calon jodohnya' di aplikasi itu.

Singkat cerita Gadis dan Tio berbicara banyak hal dan saling bertukar humor-humor receh satu sama lain. Mulai dari saling berbalas pesan hingga pada akhirnya keduanya telponan untuk waktu yang tidak sebentar. Sebenernya Tio memiliki apa yang sedang Gadis cari, seseorang yang tidak kaku dan bisa membuat suasana terasa lebih cair selama mereka berbincang.

Gadis adalah perempuan yang tidak pandai memulai sesuatu, ia penuh dengan ketakutan-ketakutan yang tidak dapat orang lain kira. Gadis bahkan tidak ingin kata-kata yang keluar darinya tidak ia saring terlebih dahulu, hingga nantinya bisa membuat lawan bicaranya sakit hati atau tersindir dengan ucapan-ucapannya.

Meski belum bertemu secara langsung dengan Tio, Gadis sudah merasa ada kecocokan dari segi obrolan dan beberapa pandangan tentang pentingnya sarapan pagi untuk menjalani hari-harinya orang dewasa. Usia Tio juga bisa dibilang cocok untuk Gadis yang lebih senang dengan laki-laki yang lebih dewasa.

Itu sebabnya, pertemuannya dengan Apta adalah sesuatu yang tidak pernah Gadis perkirakan. Seperti halnya takdir dan keinginan Tuhan yang tidak pernah bisa kita perkirakan, Apta adalah sesuatu yang belum jelas nilainya untuk Gadis.

Gadis hanya berpikir, ia harus menemui banyak watak dan karakter untuk menemukan seseorang yang benar-benar bisa memahami wataknya nanti. Tio bisa jadi orang yang memang mesti Gadis temui.

***

Taman kota. Sebuah tempat yang disediakan pemerintah untuk menggambarkan seberapa bahagia warganya tinggal di kota ini. Gadis pergi sembari mengayuh sepedanya yang berwarna coklat muda menuju taman kota. Taman kota adalah tempat yang ia sepakati bersama Tio dalam perbincangan onlinenya beberapa hari yang lalu untuk menjadi tempat pertemuannya yang pertama.

Matahari hendak terbenam saat Gadis tiba di pelataran taman yang sudah dilengkapi dengan kursi-kursi cantik yang masih kosong tak bertuan. Gadis melihat ke sekelilingnya, menyaksikan betapa banyaknya raut wajah gembira yang bisa ia lihat hanya dalam satu kedipan mata.

Dari sekian banyak raut wajah bahagia yang ia lihat, matanya terdiam ketika sebuah balon berwarna merah tegas mengapung bebas di angkasa. Tak lama kemudian, balon itu terhalang tingginya pohon beringin yang tumbuh subur di bagian dalam taman kota. Lalu dari salah satu sudut, seorang anak perempuan yang mungkin berusia empat tahunan berlari sembari terisak-isak.

Gadis tak melihat ada orang yang bisa ia duga sebagai orang tuanya mengejar anak kecil itu dari belakang. Seakan-akan anak kecil itu adalah anak yang tersesat dan apesnya kini kebahagiaannya tersangkut pada pohon beringin yang menjulang di depannya.

Gadis meletakkan sepedanya di tempat penyimpanan sepeda yang sudah disediakan. Melihat seorang anak kecil lucu kesulitan seperti itu membuat Gadis tidak bisa berdiam diri. Gadis berjalan agak cepat ke arah anak kecil itu, sementara tangisan anak itu semakin menjadi-jadi.

Jomblo a - CuteWhere stories live. Discover now