Chapter 22-[Miaplacidus]

1.2K 120 2
                                    

Bintang pun hanya menatap ke arah Aca, entah kenapa bintang merasa dadanya sedikit sesak, ini kali pertama tidak membela Aca saat ada yang membentaknya. Bahkan menyalahkannya apa mungkin dia keterlaluan kali ini pada Aca? Gimana kalau aca marah dan ninggalin gua? Apa gua sanggup tanpa Aca pikiran itu berputar di kepala Bintang.

"Ni gua bawa makanan pasti lo belum makan" Ujar Rahma membuyarkan lamunan Bintang.

"Makasi ya" Ujar bintang tersenyum ke Rahma.

"Makan dulu nanti gua obati luka lo" Ujar rahma mengeluarkan makanan itu.

Bintang hanya mengangguk dan memakan makanannya.

"Kryuuk" tiba-tiba perut Rahma berbunyi.

"Lo lapar?" Ujar Bintang tertawa terbahak.

Rahma yang merasa malu membuat telinga dan pipinya merah.

"Lo lucu banget sih" Ujar Bintang mengusak pelan rambut Rahma.

"Bintang berisik lo" Ujar Rahma kesal karena Raja tidak berhenti tertawa.

"Sini makan bareng gua" Ajak Bintang
Rahma pun mendekat dan ikut makan bersama Bintang.

"Aca lo lapar gak? Ayo sini" Panggil Bintang saat matanya menangkap Aca yang duduk di bangku tidak jauh dari mereka.

"Lanjut aja, gua ke kantin beli makanan sekalian untuk Rahma biar kenyang" Ujar Aca kemudian berdiri.

"Gua ikut ca" Ujar Rahma hendak menyusul Aca.

"Lo disini aja jagain bintang, nanti hilang"ujar Aca sambil memaksa senyumnya sambil berjalan menuju keluar.

"Yaudah gua nitip nasgor yang telornya setengah matang" Ujar Rahma.

"Okee, lo bin?" Tanya Aca sebelum benar-benar keluar dari ruangan itu.

"Gak usah ca, gua udah kenyang"Balas bintang menyuap makanan terakhir miliknya.

"Oke" Ujar Aca sebelum benar-benar keluar dari ruang kelas itu, Aca berjalan pelan menuju Kantin.

"Sakit juga ya" Lirihnya memukul-mukul pelan dadanya sambil terus melangkah menuju Kantin.

Setelah sampai di kantin Aca memesan sesuai titipan Rahma dan dua botol air mineral, selang beberapa menit menunggu akhirnya pesanan Aca selesai, setelah membayar Aca duduk disalah satu kursi dan meminum sebotol air mineralnya hingga habis, Aca lapar hanya saja dia sekarang dia nafsu makan jadi minum air adalah solusinya.

Aca sengaja berjalan pelan saat kembali menuju ruang kelas Bintang, rasanya aca tidak ingin kembali ke kelas itu, Aca hanya merasa seperti merasa tidak nyaman disana, tapi untuk sekarang memastikan keadaan bintang lebih penting.

Aca sengaja mendehem sebelum masuk keruangan itu, entah apa maksudnya. Kemudian Aca masuk membawa kantong Plastik, kemudian Aca mendekat dan memberikan kantong Plastik itu pada Rahma.

"Lo gak makan?" Tanya Rahma melihat hanya ada sebungkus makanan di dalam plastik itu.

"Udah, gua udah makan di kantin" Bohong Aca.

"Lo makan aja, biar gua yang obati Bintang" Lanjut Aca kini pandangannya beralih pada Bintang.

Rahma pun mengangguk dan memakan makanannya. "Abisin makanannya biar perut lo gak bunyi lagi" Ledek Bintang.

"Bintang, diam gak lo" Balas Rahma membesarkan matanya.

"Sini lo gua obati" Potong Aca melihat mereka. Kemudian Bintang mengangguk dan mendekat ke arah Aca.

Bintang hanya diam menatap Aca, yang sibuk membersihkan luka-lukanya, memberi obat merah dan terakhir dia membuka tasnya dan mengeluarkan hansaplast andalannya.

SIRIUSWhere stories live. Discover now