Bab 10 || Lho, Kok, Ada Dua?

Start from the beginning
                                    

"Hai Afiqa?" Sapaan itu sama sekali tak mendapat respon. Namun, si penyapa tak akan menyerah. "Selamat pagi, Afiqa."

Kali ini, kepala yang berbalut kerudung instan warna putih itu bergerak ke kiri di mana suara itu berasal. Afiqa tertegun melihat sosok Akmal berdiri di sisi mejanya lengkap dengan senyum andalan.

"Pagi yang cerah, saya bawakan cokelat untuk menemanimu hari ini." Tangan kanan yang dilingkari jam hitam terulur menaruh satu batang cokelat di atas meja Afiqa.

"Afiqa?" Akmal memanggil, tetapi Afiqa malah menunduk. "Saya manggil kamu, lho. Masa dikacangin terus?"

Akmal berdiri dengan satu tangan bertumpu pada meja dan satunya lagi masuk ke dalam saku celana. Manik mata hazelnya terfokus pada Afiqa. Haduh, harus dengan cara apa agar Afiqa mau mengucapkan satu kalimat saja? Yang tahu, tolong bisikan pada Akmal. Sungguh ia ingin kembali mendengar suara lembut milik sang bidadari hati.

"Assalamu'alaikum, Afiqa. Perempuan cantik nan baik hati, saya Akmal Syahril Mutazan datang ingin bertemu dan berbincang denganmu. Apakah bisa dilakukan sesi berbincangnya? Tolong dijawab, ya, Nona."

Mulut Afiqa terbuka membuat Akmal berharap akan ada satu kalimat indah yang lolos dari sana. Namun ekspetasi hanya berujung ilusi semata. Harapan itu pupus saat mendengar suara itu.

"Wa'alaikumsalam."

Rupanya perempuan itu hanya menjawab salam, kepala Akmal rasanya berdenyut. Ya Allah ... susah sekali memancing perempuan tambatan hati untuk berbicara banyak.

Mengedarkan pandang, menelisik ke semua sudut kelas yang mulai ramai murid. Mencari topik apa yang bisa membuat perbincangan mereka terjalin indah sesuai angan.

"Oh ya, kalo boleh tau, cowok yang kemarin di toko itu siapa?" Afiqa mengangkat dua pundak menanggapi pertanyaan itu tanpa mau menatap lawan bicara. Fokusnya tertuju pada cokelat di atas meja.

"Niat banget." Afiqa membatin. "Siapapun, tolong aku ... suruh dia keluar ."

Tak ada jawaban setelah menunggu beberapa saat. Akhirnya Akmal hanya mampu mengembuskan napas pasrah, bahunya merosot lesu.

"Wey, pagi-pagi udah ada tamu."

Dafa datang dan langsung mendekat. "Gimana berhasil?" bisiknya.

"Stuck, gak respon. Cuma jawab salam doang," keluhnya yang dibalas ledekan oleh Dafa.

"Lo salah ngomong kali, makanya dia diemin." Dafa merangkul bahu temannya agar sedikit menjauh dari meja Afiqa.

"Mana ada? Gue udah ngomong bener tadi," sanggah Akmal yang memang dia merasa tak ada yang salah dari ucapannya.

"Ya, berarti dia males ngomong sama elo!" Satu tinjuan mendarat di lengan Dafa.

"Heh, ngapain pagi-pagi masuk ke orang?" tegur Amel sekembalinya dari kantin. Perempuan itu memandang Akmal yang berdiri menghalangi jalannya menunju tempat duduk.

"Mengunjungi calon bidadari hati gue lah," sahut Akmal cepat. Sontak Amel tertawa.

"Haha ... ini kelas bukan kayangan! Udah minum obat belum?" ejeknya membuat Akmal menggeram. Ingin rasanya menjahit mulut ceplas-ceplos itu agar diam.

Mata Akmal menangkap keberadaan seseorang di belakang Amel lalu menoleh ke samping di mana ada Afiqa duduk. Mengerjapkan mata beberapa kali kemudian menatap dua objek itu bergantian. Demi memastikan penglihatannya salah, Akmal sampai mengucek mata.

"Bentar, dia siapa?" Tunjuknya pada Alfira dengan raut wajah heran yang tak bisa ditutupi. "Kok, mirip Afiqa?"

Kontan pertanyaan Akmal membuat semua mata tertuju pada dua orang yang dimaksud. Kemudian tatapan mereka tertuju pada Akmal.

"Ya jelas miriplah!" sahut Amel.

"Jadi?" Akmal masih bingung, otaknya mendadak lemot mencerna apa yang dilihatnya sekarang.

"Lho, kok, ada dua?"

"Bentar-bentar, ini gimana, sih?" Nampaknya pemuda itu mulai frustrasi. "Gue yang salah atau gimana?"

"Emang kamu gak tau? Ini, kan, Alfira, kembaran Afiqa." Pernyataan dari Naya memberi titik terang di otak Akmal. Naya merangkul lengan sosok yang bernama Alfira.

"Hah, kembar?"

***

Malam Minggu ini, double up, dong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam Minggu ini, double up, dong. 🤩  Nemenin kalian yang malam Minggu rebahan di kamar wkwk.

Jadi gimana? Alfira sama Afiqa itu kembar tauuuu haha. Pegangin Akmal, takut pingsan karena terkaget-kaget. 🤣🤣

Jangan lupa setor vote, yaaa.

Jumpa lagi kaoan-kapan. 👋

Udah liat video di tiktok sama Ig Sinsin? Kalo belum, yuk, liat. Jangan lupa di like dan follow, ya. ✨

Papay! 👋

Planet Bumi, 05 Februari 2022

Unjuk Rasa ✔️Where stories live. Discover now