Aku bertemu denganmu, sebagai sosok malam yang mencekam.
Sedangkan kau datang padaku, sebagai mentari yang mencerahkan.
Bungou Stray Dogs Fanfiction by: @azure_lullaby
[Pair: Nakajima Atsushi x Izumi Kyouka]
[Disclaimer: Asagiri Kafka & Harukawa San...
Semilir angin menjadi teman si Surai Abu kala itu. Manik dwi warna menatap lurus ke depan, ke arah gadis dengan surai berwarna senada dengan malam. Atsushi menarik nafas panjang, guna meyakinkan dirinya akan kalimat yang akan dilontarkan.
Sedangkan sang gadis yang tengah duduk di bangku tetap diam di tempat, menunggu pemuda dihadapannya untuk buka suara. Iris samudra miliknya menyorotkan pertanyaan, tentang untuk apa Atsushi membawa Ia ke tempat yang tidak dipenuhi banyak orang. Apalagi sekarang sedang malam tahun baru.
Sorot penuh tanya dari kelereng biru dengan posisi kepala yang agak dimiringkan serta rambut dark blue yang terlambaikan oleh angin membuat Atsushi semakin grogi. Bisa dipastikan, wajahnya kali ini sedang dihiasi semburat merah kecil.
Setelah beberapa lama membuat kekasihnya menunggu, sang Pemuda segera maju. Ia kemudian berjongkok di depan Kyouka sambil menunduk. Tangan dingin akibat suhu rendah menggenggam tangan kecil milik perempuan bermarga Izumi.
"Aku tahu, mungkin aku belum pantas mengatakan hal ini kepadamu. Aku juga tidak yakin, dapat mengatakan hal ini secara langsung tanpa rasa canggung." Atsushi berucap dengan intonasi rendah, namun masih bisa didengar oleh Kyouka yang masih penasaran akan kalimat yang akan dikatakan oleh Atsushi.
Pria itu melepaskan tangan Kyouka. Secarik kertas dikeluarkan dan diberikannya kepada perempuan berusia 18 tahun tersebut diikuti dengan senyumnya. Barang kertas itu beralih kepada Kyouka, gadis itu langsung membukanya, dan mulai membaca kata demi kata yang tertulis disana.
Untukmu, Lautan penuh Kehangatan. Tulisan acak tak berarti. Namun kubuat dengan sepenuh hati.
Aku tak yakin bisa mengatakan hal ini secara langsung. Namun, aku yakin jika hal ini dapat menimbulkan perasaan canggung dalam diriku.
Datangnya dirimu memberikan rasa nyaman. Kehadiranmu mendatangkan rasa kepercayaan. Terkadang, aku sendiri penasaran, akankah aku dapat memberimu kebahagiaan yang sama seperti yang kau berikan, sedangkan diriku sendiri hanya bisa menyampaikan lewat tulisan.
Memang tak banyak yang kau berikan. Namun kesederhanaan, kepolosan, senyuman dan segalanya darimu telah memberiku kepercayaan diri dimana aku merasakan kebahagiaan.
Meskipun begitu, maukah kau tetap menenggelamkan diriku dalam lautan kehangatanmu, menjadikan diriku sebagai pengisi siang dan malammu, serta mempercayakan kehidupanmu kepada diriku?
Maukah kau hidup bersamaku, Kyouka-chan?
Dari, Nakajima Atsushi.
Sang penerima surat singkat menutup kertas tersebut. Manik sebiru lautan menatap pria yang masih berjongkok dihadapannya.
Atsushi semakin menunduk. Rona merah di wajahnya semakin jelas, "Kau bisa memikirkan jawabanmu, Kyouka-chan. Aku akan menunggu."
Perempuan yang masih menyandang marga Izumi tak kunjung buka suara, memberikan kesempatan pada pria bermanik dwi warna tersebut untuk kembali berbicara, "Aku tidak enak jika mengatakannya secara langsung, karena aku takut. Aku takut tidak bisa membahagiakanmu, seperti halnya dirimu yang memberiku kebahagiaan meskipun hanya dengan kesederhanaan."
Lagi-lagi tidak ada jawaban. Mendengar perkataan barusan, air mata yang telah menggenang kini terjun secara perlahan, membasahi pipinya, menghasilkan suara isakan.
Tangan halus milik Kyouka meletakkan kertas tersebut di pangkuannya, genggamannya kini beralih pada wajah Atsushi. Wanita itu kini ikut berjongkok, membuat sang Pemuda sedikit mundur.
"Apa maksudmu? Kau berniat membangun hidup bersamaku saja, sudah sangat membuatku bahagia. Segala hal darimu, selalu membuatku bahagia." Kedua sudut bibir Kyouka terangkat, membentuk kurva manis yang menggambarkan perasaan senang.
Mata Atsushi membulat. Tak lama kemudian, Ia ikut tersenyum. Memperlihatkan kepada alam, kedua insan yang dilanda kebahagiaan.
Sang gadis semakin mendekatkan wajahnya, kemudian mengecup pipi Atsushi sekilas, membuat sang empu memperlihatkan wajah yang sudah seperti tomat rebus.
Kedua mata Kyouka sedikit tertutup, membentuk bulan sabit yang membuatnya semakin manis, "Kau tidak perlu menunggu jawabanku, Atsushi-kun. Jawabanku sudah pasti."
"Terimakasih, Kyouka-chan."
End.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
^ Atsushi dan Kyouka setelah lamaran:'v.
Posenya agak gimanaa gitu. Maklum lah, diriku masih belajar:'D.
Kalo mau repost/menggunakan pict ini, harap kasih credit atau minta izin dulu, ya (◕‿◕)♡.
