The Baby and Us - Jaemin

1.1K 83 6
                                    

Jaemin

Sebentar lagi gue sampai


Aku memandang layar ponsel, membacanya sekilas namun fokusku buyar mendengar teriakan bayi dari kamar kecil dekat ruang tengah penthouse ini.

"Areum~" aku berjalan mendekati baby crib tempat dimana seorang bayi kini tengah menangis cukup kencang. "Udah bangun?" aku mengangkat bayi itu, lalu menggendongnya, berusaha menggoyangkan badanku perlahan.

Maju.. mundur.

Ke kanan.. ke kiri.

"Ayah sebentar lagi datang, ditunggu ya nak?" bisikku lalu bermain dengan hidung mungilnya.

"Anak pintar.." aku tertawa kecil melihat Areum yang kini ikut tertawa kecil setelah melihat diriku yang ternyata mengangkatnya dari baby crib.

"Areum~!" 

Bayi digendonganku semakin heboh mengoceh saat mendengar suara itu.

"Anak ayah udah banguun?"

Aku dapat melihat Jaemin meletakkan tas bawa miliknya dan menaruhnya tepat diatas nakas dekat tempat ganti popok dan baju milik Areum.

"Halo sayang~" Jaemin lalu perlahan mengambil Areum dari gendonganku dan mulai mengayunkan bayi mungil itu dengan pelan.

Aku menatap Jaemin, lalu bergegas berjalan menuju lemari baju untuk mengambil beberapa baju Areum.

"Nanti saya aja yang masukin, kamu ganti baju," ujar Jaemin, aku mengangguk.

"Utututu Areum anak ayaah, hihi, ini siapa? A? Yah~ Ayah~ Hehehe," kudengar kekehan Jaemin dari luar kamar, aku terdiam sejenak sebelum memasuki kamar kami dan segera berbenah untuk pergi ke rumah orang tua kami.

---

"Areum mana?"

"Tidur," jawab Jaemin, aku melanjutkan acara make up ku.

"Nanti tau kan apa yang harus dilakukan?" Jaemin merebahkan diri dikasur.

"Baju lo kotor, jangan sembarangan rebahan," ucapku, Jaemin tidak mendengarkan. Ia memejamkan mata.

Aku menghela napas pelan, dan meraih parfum milikku.

"Parfum lo?"

Aku menoleh, "iya, kenapa?"

"Bukan lo banget," remeh Jaemin, aku tidak terlalu peduli dan segera menggunakan kalung milikku.

"Dari Haechan kan?"

Aku tidak menjawab.

"Dia suka sama lo, tahu kan?"

"Nggak tahu dan nggak mau tahu," aku selesai dengan urusanku.

Jaemin duduk tegak dari tidurnya. Ia memandangku dalam diam.

"Dia kayaknya udah siap tuh cari pasangan," ujar Jaemin.

Aku memejamkan mataku, menarik napas dalam-dalam lalu membukanya kembali. "Fokus gue sekarang Areum," aku berjalan keluar.

----

"Ibu," aku memeluk ibuku, sedangkan dapat kulihat banyak orang yang kini sudah sampai dan sudah berbincang dengan sesama saudara.

"Halo Lin," ibuku mencium pucuk kepalaku, ia lalu tersenyum melihat mobil Jaemin yang terparkir diluar. "Jaemin datang?"

Aku mengangguk, ibu mengusap pelipisku lembut, "sama Areum?"

Aku kembali mengangguk, "Jaemin habis ganti popok Areum," aku tersenyum kecil, ibu terlihat cukup bersemangat menyambut cucunya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ONESHOTS COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang