[Chapter 3] Tunas asmara. (Special pov)

155 46 2
                                    

Senin, 10 Januari 2022

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Senin, 10 Januari 2022.

Mau berandai lagi memohon, tetap mustahil 'tuk meraih Yuna kembali. Padahal aku berharap, bisa melihatnya dengan mataku sendiri.

Bulan desember lalu sebelum tahun berganti, Yuna mengajakku bermalam disebuah villa untuk acara tahun baru bersama Beomgyu dan Ryujin.

Tapi hanya sekedar janji, sehari setelah itu aku dipanggil oleh Dokter Yeonjun. Beliau menjanjikan operasi donor mata kepadaku.

Tentu aku senang mendengar kabar ini. Karenanya, aku langsung pergi 'tuk mengabari Yuna.

Tapi Kak Soobin bilang, Yuna sedang pergi. Jadi, aku hanya menitipkan kabar gembira ini padanya.

Sedikit kecewa memang, tapi tak apa. Sebenarnya, aku penasaran bagaimana reaksi Yuna menanggapi hal ini.

Pasti begitu bahagia, kuyakin. Iya, kan?

Tapi sekarang setelah operasi selesai, Yuna pergi. Bagaimana maksud dari semua ini?

Kak Chaeryeong, Kak Soobin dan teman-temanku bilang, jangan dulu menanyakan perihal kematian Yuna.

Mereka melepasku begitu saja, padahal mereka tau kalau Yuna adalah segalanya bagiku.

Pergi menuju kamar, aku merasa bosan dirumah sendirian.

Kak Chaeryeong meninggalkanku, dan hanya menyisakan satu porsi makan untuk nanti malam.

Dibawah langit sore, selagi tanyaku masih menggantung, di nanti balasan. Lebih baik merindu melalui tulisan tangannya.

Kubuka buku harian Yuna, diselingi pemutaran kenangan indah sewaktu aku masih menjadi anak disabilitas.

Kamis, 27 Februari 2020.

Halo diary!

Ada kejutan spesial sore tadi, Hueningkai memberiku sebuket bunga mawar yang cantik...




























>><<






























Kamis, 27 Februari 2020.

Menggunakan gaun selutut berwarna merah muda, Yuna menemui Hueningkai disebuah Cafe ternama.

KALENDER | YunkaiWhere stories live. Discover now