Tentang waktu dan hujan. Yang kembali bertemu dengan dia yang selalu dirindu di bawah gugusan bintang-bintang yang terhalang sendu.
Bersama riak sang ilusi, menyembunyikan sang memori dengan bertemankan sepi. Di balik tirai cerita sang waktu, dengan kisah yang tergugu dalam kelabu. Di manakah tempat untuk mengadu?
Di saat sang asa buta akan sang arah. Di saat harap yang kembali bertemu patah, dan rasa yang kembali digulung sang resah.
Sang atma masihlah menari dangan sang lelah. Diiringi dengan lantunan sang sekal yang menggoda lara. Bersama sang pilu yang masih betah bersemayam dalam daksa, dan sang sukma berdansa dengan gerak yang patah. Lengkap dengan nada yang digelitik sang sumbang mengiring langkah yang terjebak gamang. Dalam ilusi yang terasa semakin nyata terpampang, bersama sang asa yang semakin memudar dan kemudian menghilang.
Ah, semesta, maaf ... aku menyerah sekarang.
.✫*゚・゚。.★.*。・゚✫* .✫*゚・゚。.★.*。・゚✫*
YOU ARE READING
Gemintang || Rewrite
General Fiction"Hujan .... Untuk kali ini, aku izin lagi, ya, menumpahkan sesak di bawah guyuranmu. Tenang saja, aku tidak akan menjadikanmu sebagai alat untuk menyamarkan derai. Aku hanya ingin melepas mereka pergi bersama para rintikmu. Berharap alirmu a...
