"Mine."

Itu satu kata terakhir yang dapat Alicia dengar sebelum kesadaran nya benar-benar menghilang.

------

"Berhenti menangis,"

Suara pintu yang di tutup bersaman dengan langkah kaki yang terdengar semakin mendekat membuat Alicia tersadar dari semua ingatan mengerikan itu.

Ia semakin meringkuk kan tubuh nya saat suara langkah kaki Kenzie berhenti tepat di belakang nya, ia bahkan tidak berniat membalas perkataan pria itu. Alicia hanya bibirnya sekuat mungkin untuk meredam tangis nya yang mungkin akan kembali pecah.

"Alicia," panggilan itu terdengar lebih lembut dari biasanya, tapi rasa sakit nya tidak bisa hilang hanya dengan itu.

Rasanya ia ingin pergi dari tempat ini, menghilang dari hadapan pria itu selamanya.

Terdengar suara helaan nafas panjang yang di susul suara decitan ranjang. Kenzie tampak nya saat ini sedang duduk di sisi kanan ranjang.

Kenzie menepuk lembut tubuh Alicia yang tertutup selimut.

"Alicia bangun—"

"Tolong..." Bisik Alicia terdengar sangat meremukkan hati Kenzie.

Gadis itu terisak kesakitan, tubuh nya gemetar kuat membuat Kenzie memalingkan wajahnya ke sembarang arah.

"Tolong tinggalkan aku sendiri....aku mohon." Ucap Alicia.

Kenzie mengepalkan tangannya kuat-kuat, pria itu berjalan dengan langkah berat dan membanting pintu kamar membuat tangis Alicia kembali meledak.

"Ibu... hiks...ibu tolong...Alicia takut..."

------

"Samuel!" Teriak Kenzie membuat seisi rumah langsung terkejut dan bergerak dengan cepat menempati posisinya masing-masing, berdiri menyambut Kenzie yang kini tengah berjalan menuruni tangga dengan wajah di penuhi amarah.

"Ya tuan," Samuel menunduk patuh.

"Kau sudah menemukan pria itu?"

"Sudah tuan, sesuai dengan perintah anda saya sudah menyiapkan semua berkas tentang pria itu di ruang kerja anda, anda bisa melihat nya—"

"Tidak perlu," potong Kenzie.

"Lenyapkan pria itu hari ini juga." Geram Kenzie.

Samuel menatap ragu padanya, sebelum kembali membuka suara. "Maaf, tapi kita tidak bisa melakukan itu." Ucap Samuel membuat Kenzie menatap tajamnya.

"Kau berani menentang ku?"

Samuel menunduk kan wajahnya. "Tidak tuan, tapi pria yang anda minta berada di garis hitam, dia memiliki perlindungan khusus dari seseorang."

Kenzie mengerutkan dahinya bingung mendengar perkataan dari bawahan nya itu, 'garis hitam' dalam dunia gelap memiliki arti tersendiri. Mereka yang termasuk golongan 'garis hitam' memiliki hak khusus yang tidak dapat di bantah bahkan oleh pemerintah sekali pun dan mereka mendapatkan perlindungan langsung dari seseorang yang sangat berkuasa.

Dia tidak bisa di remehkan begitu saja.

Tapi itu bukan hal yang sulit bagi Kenzie yang juga terlahir di keluarga yang memegang erat kekuasaan setengah negara ini. Ia bisa menggunakan hak nya atas nama keluarga Martinez untuk menghancurkan pria itu.

"Gunakan hak ku, dan habisi dia." Ucap Kenzie arrogant.

Tapi raut penuh kepercayaan itu langsung hilang saat Samuel menggeleng kan kepalanya.

"Maaf tuan saya tidak bisa," jawab Samuel membuat Kenzie mengeram kesal.

"Apa lagi masalah nya?! Apa susahnya membunuh satu orang itu?!"

"Tuan Lionel Andres berada di bawah lindungan tuan—"

"It's fucking protection! Memangnya siapa orang di balik semua itu?!"

Samuel menarik nafasnya menatap Kenzie dengan wajah serius.

"Reymond Martinez, ayah anda tuan."

-------

Seorang menatap datar ratusan ribu bangun pencakar langit di depan nya, setelah hampir lima tahun ia meninggal negara ini tampak nya tidak banyak yang berubah di sini, semuanya masih tampak sama.

Suara ketukan pintu kamar nya membuat nya melirik sekilas pada asisten nya.

"Maaf mengganggu pagi anda tuan, tapi tamu anda sudah datang."

"Bawa dia masuk, dan pasti kan sambut dia dengan baik."

Perempuan itu menunduk patuh. "Sesuai perintah anda tuan."

Selang beberapa menit suara langkah kaki tampak terdengar di ruangan bernuansa gelap itu, membuat pria itu berbalik menatap tamu spesial yang sejak tadi tunggu.

"Selamat datang kembali Mr. Andres senang bertemu dengan anda."

Lionel tersenyum menatap pria di depannya, seseorang yang sudah ia anggap seperti ayahnya sendiri. ia menjabat tangan sahabat ayahnya itu dengan hangat.

"Senang bertemu dengan anda juga Mr. Martinez, terimakasih sudah datang, saya harap hubungan kita bisa tetap baik seperti ini." Ucap Lionel tersenyum sopan, matanya melirik sekilas pada meja kerjanya yang menampakkan biodata seorang pria.

Kenzie Martinez.


To be continued
----------------------

Lionel Andres

AAAAA ganteng banget meloyot akuಥ‿ಥ ini dia malaikat nya Alicia tampan dan pemberani (っ˘̩╭╮˘̩)っ

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

AAAAA ganteng banget meloyot akuಥ‿ಥ ini dia malaikat nya Alicia tampan dan pemberani (っ˘̩╭╮˘̩)っ

Haloo semua nya bagaimana dengan chapter ini, semoga suka yaa terimakasih yang sudah komen dan menunggu cerita ini.

Jangan lupa vote yaa jangan sider nanti aku ngambek dan pasti komen sebanyak banyaknya untuk next chapter.

Jangan lupa follow juga media sosial ku ya.
Instagram: aurajuliana__

Thank you.
Salam, penulis12

Bastard ObsessionМесто, где живут истории. Откройте их для себя