Jilin China

1.2K 136 20
                                    

"Kok lama sih?!"

Renjun menatap Guanlin jengkel, tadi si tampan izin menelfon taksi online sebentar hanya 5 menit, namun Guanlin malah kembali setelah 20 menit, kini mereka sudah sampai dichina, tepatnya bandara china.

"Maaf sayang, tadi taksinya susah ditelfon" jawab Guanlin mengusak rambut Renjun pelan.

"Terus? Udah bisa dihubungi?"

"Udah, kita tunggu didepan ayok"

Dua calon orang tua itu langsung berjalan sembari berpengangan tangan menuju pintu utama bandara.

"Kenapa harus dipegangin sih Alin? Kan Injun bisa jalan sendiri" ujar Renjun menatap Guanlin.

"Takut kamunya ilang karena diculik"

"Kok diculik?"

Guanlin terkekeh saat menoleh dan melihat mata bulat si manis yang mengerjap beberapa kali karena kebingungan.

"Injun itu terlalu imut, siapa aja bisa gemes bahkan noona pramugarinya juga natap Injun gemes" jawab Guanlin menunjuk 3 pramugari yang menahan pekikan gemas sembari menatap Renjun, memang Renjun kelihatan sangat imut saat berjalan disamping Guanlin yang tinggi.

"Emang gemes banget?" Tanya Renjun lagi yang masih mengerjap menatap Guanlin.

"Bukan banget lagi sayang, beribu-ribu kali gemesnya"

Sampai didepan pintu utama, disana sudah ada taksi yang Guanlin pesan, Renjun dan Guanlin langsung menaiki taksi itu setelah menata barang-barang bawaan mereka.

---------

Taksi berhenti didepan sebuah gedung apartemen yang mewah, Renjun menatap gedung itu takjub ia tak menyangka bahwa ia akan tinggal diapartemen idamannya, apartemen ini adalah apartemen yang paling mewah dan luas dikawasan Jilin.

"Njun? Kok bengong?"

Renjun tersentak kaget, lalu menoleh dan menemukan Guanlin yang tengah menatapnya "nggak papa kok Lin"

"Ayok masuk" ajak Guanlin menggandeng tangan Renjun namun ditahan oleh si manis.

Guanlin menoleh menatap Renjun bingung, ia mengangkat satu alisnya seolah bertanya 'apa?'

"Barang-barangnya gimana?" Tanya Renjun.

"Nanti dibawa masuk sama sopir, udah ayok!"

Akhirnya Renjun berjalan masuk bersama Guanlin, mereka berdua menaiki lift untuk menuju lantai 3 gedung, mereka kembali berjalan dikoridor sampai berhenti didepan pintu apart paling ujung koridor.

Guanlin menekan bel apart, Renjun yang melihat itu tentu bingung kenapa Guanlin menekan bel, tidak lama kemudian pintu terbuka menampilkan seorang lelaki tampan yang tersenyum menyambut mereka.

"Akhirnya sampai, ayok masuk" ajak lelaki itu.

Mereka berdua masuk, saat didalam mereka dipersilakan duduk, Renjun menatap sekeliling dengan takjub, apart ini sepertinya sudah ditinggali, disainnya sederhana namun terkesan mewah dan enak untuk ditinggali.

"Ini calon mu Guan?" Tanya lelaki tadi lagi.

"Iya Ge"

"Huff......Gege nggak habis fikir sama kamu, kok bisa kayak gini sih? Masa depan kalian yang bakal jadi tanggungannya, biasanya kamu bisa kontrol diri, kenapa sekarang nggak?"

My Husband My Wife | GuanRen✔️Where stories live. Discover now