Vale berlari dengan sangat kencang namun Manda menarik rambut sahabatnya membuat Vanessa menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka berdua. Sedangkan di ambang pintu nampak Becca yang datang dengan membawa kue tart pesanan Manda dan Vale. Gadis itu melangkahkan kakinya ke arah Manda dan Vanessa tersenyum lebar melihat Becca datang ke sini. 

"Nih," Becca menyodorkan kue yang ia bawa ke Manda. 

"Makasih sayangku," 

"Berapa semuanya mas?" Tanya Vale seraya mengeluarkan uang dari balik silikon ponselnya

"Mas, mas, mas! Pala mu, mas!" Ketus Becca 

"Becanda sayangku," Vale terkekeh kecil dan mendudukkan tubuhnya di atas lantai 

"Becca sini sayang makan sama kita," panggil Elkasa 

"Iya, yah, tapi aku udah makan tadi pas di rumah," 

Manda menarik tangan Becca untuk duduk di sebelahnya dan Becca pun mendudukkan tubuhnya di sebelah Manda. Ketiga gadis itu menikmati kue yang di bawa oleh Becca tadi. Bukannya makan nasi malah mereka makan kue di pagi seperti ini. Saat asik bercerita tiba-tiba ponsel Manda berdering dan nampak nama Sindy di layar ponselnya. 

"Siapa?" Tanya Becca 

"Sindy," 

"Kenapa kagak lo angkat?" 

"Tunggu," Manda pun mengangkat telfonnya itu

"Kak Manda,

"Kenapa, Sin?" 

"Arga demam terus dia ngigau sambil sebut nama kakak," 

"Kakak ke sana sekarang," 

Manda mematikan sepihak panggilannya dan ia bergegas berlari menuju kamarnya untuk mandi sedangkan Vale asik menikmati kuenya begitupun dengan Becca. Vanessa dan Elkasa sudah menganggap Becca dan Vale seperti anak sendiri karena menurut mereka Manda bersahabat dengan Becca, Vale menimbulkan aura yang positif. 

***

Di tempat lain Rafa sedang menenangkan Arga yang sedari tadi mencari keberadaan Manda. Ia tak tahu harus mengatakan apa, jika Rafa jujur pasti Arga semakin menangis apalagi demamnya tak kunjung turun. Sedangkan Roby asik berbincang dengan temannya sesama pengusaha. 

Sindy baru saja selesai menelfon Manda dan ia berjalan menuju sang kakak yang sedang menggendong Arga. Tadi malam Arga demam gara-gara giginya tumbuh dan semalaman juga Sindy tak kunjung tidur karena ia harus menjaga Arga jangan sampai demamnya naik lagi, tapi tadi pagi selesai sholat subuh demam Arga naik.

"Kakak Unti, kakak Unti mana," racau Arga 

"Kakak Unti lagi ke luar kota," kilah Rafa 

"Nggak! Gaga mau kakak Unti," 

"Arga sama Indy aja ya," ujar Sindy

"Nda! Gaga mau kakak Unti!" 

Sindy menghela nafas berat melihat Arga yang tak mau dengannya ataupun dengan Rafa. Sekitar dua jam kemudian Arga pun tenang namun ia kembali menangis saat melihat Rafa yang sedang duduk di atas sofa sambil memakai jas hitam. Ia mengingat waktu Rafa dan Manda menikah dulu dan jas yang Rafa pakai hampir sama persis dengan yang dulu. 

Rafda||PerjodohanWhere stories live. Discover now