Mama papa?!

25 18 1
                                    

"Lupain aja" Masih dengan rasa kecemburuannya Jeje menghampiri motor dan memberikan helm kepada Rina, terlihat Rina masih menatap bawah tak tau harus berbuat apa karena moodnya benar-benar sedang kacau. Jeje yang melihat itu berdecak sebal.

"Nana jangan sedih gitu"

"sedih lah kan Jeje marah sama Nana" Rina berbicara dengan tatapan yang masih melihat ke bawah.

"Makanya Nana jangan nyebelin" Jeje hanya memutar kedua matanya kesal.

"Nana nggak nyebelin, Je" Kini Rina menatap Jeje dengan wajah cemberutnya.

'Cute bangettt siii' Jeje pov.

"Nyebelin"

"Nggak"

"Jeje bilang nyebelin ya nyebelin"

"Nggak, Nana nggak nyebelin"

"Iya!"

"Nggak"

"Iya ihh"

"Yaudah iya". Final Rina karena merasa ini perdebatan yang receh.

Jeje tersenyum simpul dari balik helm yang dia kenakan saat ini. Dia memakaikan helm di kepala Rina dan membatunya menaiki motor.

"Beli ice cream" Rina mendekatkan wajahnya lalu meletakkan di bahu Jeje dan mengatakan keinginannya yang sempat tertunda akibat suatu problem dengan antusias.

"Beliin nggak ya"

"Belii lah Je!!"

"Hmm" Jeje pura-pura berfikir yang membuat Rina jengkel dengannya.

"Ahhh Jejeeee mau ice cream" Rina mengeratkan pegangannya dan Jeje pun tak bisa berkata tidak lagi.

"Iya Nanaa"

  Bukannya menuju ke tempat tukang ice cream berada, Jeje malah mengarahkan motornya menuju kawasan rumah Rina berada.

"Jejee kenapa ke rumah, kan mau beli ice cream" Dengan wajah cemberutnya Rina turun dari motor Jeje.

"Iya Nanaa nanti, ganti baju dulu" Dengan sedikit kecewa Rina memasuki rumahnya dan bergegas mengganti pakaiannya berhubung sekarang orangtua Rina sedang tidak ada di rumah.

  Rina telah selesai mengganti pakaian dan menuju rumah Jeje yang terletak di samping rumahnya.

"Jejeee!" Rina memanggil Jeje dengan meneriakinya, maklum orangtua mereka telah akrab dengan Rina sejak kecil.

"Eh ada neng Rina, ayo masuk dulu" Ucap pa satpam Jeje dengan ramah.

"Iya pak" Rina memasuki rumah Jeje terlihat ada mama dan papanya Jeje yang sedang menonton tv.

"Mamaaa!" Pekik Rina dan langsung memeluk Jes selaku mamanya Jeje.

"Eh sayaang, sini sini duduk" Rina hanya menurut,

"Idihh papanya nggak disapa"

"Papaaa hehe" Terlihat raut Haris yang dibuat buat sedang ngambek.

"Ciee nyari Jeje" Jes berusaha menggoda calon mantunya ini,

"Hehe Jeje di kamar ya, ma?" Tanya Rina sambil melihat ke arah kamar Jeje.

"Iya, gih samperin ke atas" Ucap Haris tanpa menoleh ke arah Rina karena dia sedang serius menonton TV.

"Okee Rina ke atas dulu ya, ma, pa" Rina menaiki tangga satu per satu hingga berada tepat di depan pintu kamar Jeje.

  "tok tok tok" Tanpa menunggu jawaban dari seseorang, Rina langsung memasuki kamarnya Jeje.

"Je, lama banget ihh" Jeje terkejut dengan kedatangan Rina yang tiba-tiba berada di belakangnya.

"Nana ish ngagetin orang aja" Jeje sedang bersiap dengan merapihkan pakaiannya dan rambutnya.

"Hehe maaf"

"Yok" Jeje menggenggam tangan Rina hingga menuruni anak tangga.

"Tangan orang maen pegang pegang ajaa" Sindir Haris.

"Biasaa anak muda" Timpal Jes sembari tertawa.

"Ihh apasih mama sama papa" Rina hendak melepas tangan Jeje, namun genggaman Jeje terlalu erat.

"Jeje sama Nana pergi duluu"

"Uhuyy bentar lagi punya besan ni"

"Bagus pa, mana mantunya capek benerr" Sedangkan Jeje dan Rina hanya melenggang pergi menuju tempat abang abang ice cream.

  Mereka tengah berada di tepian danau karena disini terdapat tukang ice cream yang digemari Jeje.

"Yeayyyy, bang ice cream 3"

Lagi-lagi Jeje tersenyum, sifat Nananya yang seperti anak kecil tidak berubah dan itu kelebihan Nana yang sangat Jeje suka.

"Nih buat Jeje" Rina memberikan semangkuk ice cream kepada Jeje.

Jeje mengerutkan dahinya bingung, "Sisanya buat siapa, Na?.

"Kan Nana beli 3, 1 buat Jeje, 2 buat Nana heheh" Rasanya ingin mencubit pipi Nana, gemesin.

"Eh iya, Nana belum bayar abang ice creamnya jadi Jeje bayarin yaa, makasii Jeje" Rina langsung memakan ice creamnya sedangkan Jeje lebih memilih untuk membayar terlebih dahulu ice cream yang dibeli Rina.

Rina dan Jeje telah menghabiskan ice creamnya dan kini mereka melihat lihat disekitaran danau, indah.

"Cantik ya pemandangannya" Ucap Rina dengan tatapan kagumnya.

"Cantikan Nana kok" Yang semulanya Rina membelakangi Jeje kini dia membalikan badannya dan menatap Jeje dengan ekspresi menahan tawa.

"Hahaha, sejak kapan Jeje bisa ngegombal hmm?" Jeje hanya berdecak sebal, pasalnya dia tengah serius Rina malah menanggapinya dengan bercanda.

'Jiakhh makanya jangan serius-serius ntar sakit'

"Jeje serius"

Rina hanya memperhatikan sekitar untuk mencari tempat yang menjual minuman.

"Je, Nana mau beli minum dulu, Jeje mau?"

"Nggak, Nana aja" Rina menuju tempat yang menjual minuman dan Jeje hanya memperhatikan arah yang dituju Rina. Rina kembali dengan sebotol minuman bersoda dan duduk di bangku yang tepat berada dihadapan Jeje.

Votee Jeje sama Rina atau Natha sama Rina guys? Komen yaaaa!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Votee Jeje sama Rina atau Natha sama Rina guys? Komen yaaaa!!

Rina dan 12.30Where stories live. Discover now