014. Apa layak untuk bangkit?

583 51 5
                                    

"Fang sempat membelot dariku, jadi ketika dia melawan ku sebagai pembuktian dia layak bersama teman-temannya maka dia melawan ku. Tanpa kupikir-pikir ku hancur kan topeng penembusnya dan kubuang sembarang tempat." Ujar Kaizo. Manramen lantas terkejut dengan apa yang telah dilakukan rival nya itu.

"Kau gila? Jika saja kau tidak membuangnya ini tidak akan terjadi!" Ujar Manramen mendengus jengkel.

"Tenang saja, kuasa penembus itu tidak bisa digunakan dalam dua kegiatan. Mereka akan menonaktifkan kuasa tersebut jika mereka akan menyerang kita, mereka tidak akan mampu menyerang selagi penembus itu aktif." Ujar Y/N.

"Kau benar." Jawab Manramen. "Ayo, kita tidak boleh mengalah begitu saja." Mereka dan pasukan yang lain maju, sudah banyak pasukan mereka telah gugur. Kini hanya sisa beberapa saja, Semua juga sudah lumayan kewalahan melawan pasukan lawan. Hingga akhirnya..

Dikarenakan kelelahan melawan, semua orang telah lengah. Lahap sudah berhasil ditewaskan, Manramen juga setengah mati melawan, Kaizo masih kuat walau badannya sudah luka-luka, dan Y/N sama seperti mereka.

"Kaizo, mundur.. lindungi area station arcsturus menggunakan dinding tenagamu. Kau pelindung terakhir station ini." Ujar Manramen.

"Tapi.." Ragu Kaizo. Dia tidak yakin mereka akan mampu melawan mereka, tetapi mau bagaimanapun ia juga menjadi harapan diseluruh galaxy. "Ee.. baiklah." Pasrah Kaizo, dia mundur melindungi area station.

"Semoga berhasil, jika tidak berhasil.. setidaknya kalian selamat ya?" Tanya Kaizo. Mereka berdua mengangguk. "Janji!" kemudian mereka maju melawan.

Dengan kondisi tubuh yang sudah melemah mereka masih bisa melawan para musuh didepan, walau saja tidak bisa bergerak lebih. Sedangkan musuh, dia masih kuat dan gesit dalam bertindak.

Kaizo merasa ragu terhadap mereka, mau melawan tenaga nya sudah melemah, jika menunggu bisa saja dia akan menyesal seumur hidup. Yang hanya bisa ia lakukan adalah berdoa, berharap teman-teman nya itu selamat.

"ARGHH..!" Manramen sudah terjatuh. Dia berusaha bangkit, tetapi tidak bisa. Dia hampir mati diserang musuh jika saja Y/N tidak melindungi nya.

Semua sudah kehabisan tenaga, pasukan yang sudah cedera mundur. Tetapi target musuh sekarang berada di kedua orang tersebut, Manramen dan Y/N. Mereka tidak bisa mundur dikarenakan disekeliling nya adalah musuh, jadi mereka hanya bisa melindungi diri nya.

"Sudah Y/N kita akan kalah juga, lebih baik mengalah.. kan masih ada Kaizo." Ujar Manramen, Y/N hanya menuruti perintahnya.

"Ayo, kau kuat." Y/N mengulurkan tangannya ke Manramen mencoba membantu nya berdiri.

"Tidak, kau saja.. aku tidak kuat berdiri." Jawab Manramen. "Ayo, kita sudah berjanji.. sekurang-kurangnya kau yang bisa memenuhinya." Lanjutnya.

Dengan tatapan tajam, Y/N mencoba mundur. Tetapi sayangnya telah dihalang oleh seorang Kapten yang telah memimpin pemberontakan. "Err.. kau lagi." Ujar Y/N ketika melihat itu sosok siapa.

"Lihatlah, anakku sudah besar." Ujar Pemimpin pasukan itu. Ketiga pasukannya pun keluar dari Kapal, menunjukkan dirinya.

"Astaga.. kenapa harus berhadapan dengan si alien brengsek ini?" Batin Y/N. "Kau pikir aku takut? Oh tidak, cuma mau mundur aja." Sahutnya kepada Borara.

"Apakah ingin dihajar habis-habisan olehku hah?!!." Gertak Gaganaz.

"Tenang, biar aku yang uruskan anak ini. Kalian, silahkan sakiti saja pasukan yang sudah tergeletak." Sahut Borara. Pasukan Tengkotak tersenyum jahat, mereka memang sangat suka menyakiti orang.

"Sini maju." Singkat Borara menantang Y/N. Tetapi Y/N tau jika dia maju tetap saja dia kalah dengan kondisi nya seperti itu, jadi dia memilih mundur.

"Kenapa mundur kau?!" Borara mengejar Y/N. Wanita itu sudah berusaha menghindari nya, tapi apalah daya Borara lebih cepat darinya. Jadi dia akan melawan, tetapi gagal. Borara menggunakan kekuatan penembus juga untuk menyerang, sehingga Y/N tidak bisa berbuat apa-apa.

Tapi mendadak Penembus itu hilang sampai Borara terkena senjata Y/N. Ketika salah satu geng tengkotak mencheck, kuasa penembus itu sudah rusak.. entah siapa yang merusak.

"Sialan!" Ujar Borara mendengus kesal. Dia kembali maju, tak terima jika anaknya itu telah menjatuhkannya. Hingga akhirnya dia kembali menyerang dan Borara lah pemenangnya, Y/N terkena serangan Borara dan dia juga sudah tidak bisa berbuat apa-apa.

Kaizo yang melihat tidak tega melihatnya yang sudah sekarat pun harus bertindak, jika tidak dia akan merasa bersalah.

"Ayo ikut ibumu." Borara mengeluarkan palu besarnya. Y/N hanya bisa pasrah dihadapan ayahnya, dia hanya menutup matanya sekarang. "Atau.. kau akan ikut bersamaku memberontak seluruh galaxy? Ya jika tidak kau mati." Lanjut Borara menawarkan membelot dari tapops.

"Ya.." Semua yang melihatnya terkejut, rasanya tidak mungkin orang yang sudah mereka percaya akan membelot. "YA TENTU TIDAK, BODOH. KAU SUDAH MERUSAK HIDUPKU TIDAK MUNGKIN AKU AKAN BERSAMA MU." Lanjut Y/N.

Borara pun terkejut dan kesal mendengar ucapannya. "Asal kau tau, tidak mungkin aku akan bisa hidup bersama orang yang telah menghancurkan setengah kebahagiaanku. Kau membuat orang yang kucintai membenciku, kau tidak pernah menyayangiku, memeluk saja tidak pernah. Apakah pantas aku ikut bersamamu?" Ucap Y/N.

"Mereka semua membenci ku Ayah, itu semua sebab apa? karena kau. Masa kecilku hilang, semua sudah kau renggut."

Borara kesal mendengarnya, dia tidak ada rasa bersalahnya dengan seorang gadis yang bergelar anak. Dia malah menyalahkan Y/N. "Salah ibumu, kenapa kau lahir ya?" Sahutnya.

"NGAPAIN LU MASUKIN SPERMA KERAHIM IBU GW YA HHHH..?" Batin Y/N.

Y/N yang sudah kesal pun membuka rambut depannya yang biasanya membuat matanya tertutup, mata nya mendadak bercahaya ketika rambut depannya dibuka oleh Y/N.

Semua yang disana tercengang, mata Y/N sebelah kanan bisa mengeluarkan laser

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semua yang disana tercengang, mata Y/N sebelah kanan bisa mengeluarkan laser. Dia menyerang Borara menggunakan mata kanannya, tetapi tiba-tiba badannya kejang-kejang dan terjatuh.

Borara mengeluarkan palu nya kembali dan ingin menyerang Y/N Kembali, tetapi sebelum itu Kaizo sempat memindahkan Dinding tenaga nya ke Y/N tetapi hancur dan palu Borara terkena Y/N.

Kemudian Kaizo memindahkannya kembali ke area station, dia hanya bisa terdiam melihat wanita itu sudah tergelak. Manramen? Dia juga sudah tergeletak. Banyak darah berceceran disana, tak terasa Kaizo menitikkan air matanya.

"Gunakan kekuatan tahap kedua kapten.." Ucap Lahap. Kaizo pun mengiyakan, dia menggunakan Kekuatan tahap kedua nya dan menggunakan dinding yang berlapis.

Hingga sampai akhirnya pasukan musuh sudah pasrah dan berbalik arah, Mereka tidak dapat mendapatkan station itu.

...

Massage From; Komander Kokoci

Kaizo, maaf tidak bisa melihat keadaan kalian. Bagaimana? Aku harap kalian semua selamat walau kulihat banyak yang cedera. Aku sudah menghancurkan penembus itu, dan ku membuangnya di Station Urcsturus. Nanti silahkan ambil disana, oke? Baiklah, hanya itu saja pesanku. Harap-harap semua baik baik saja

...

Kaizo menarik nafasnya dengan berat, dia meneteskan air mata lagi. "Tidak semua, Komander.. tapi aku masih berharap."

...

Hindered of Revenge ✦ 𝐊ai𝐳o ' Where stories live. Discover now