"Di mana Her Lady?!" tanya Raphael tanpa berhenti melangkah.
"Di ruang duduk biru, My Lord," sahut Winston.
Tanpa menunda lagi, Raphael segera ke ruangan yang dimaksud. Dowager Marchioness of Blackmere--neneknya, tampak duduk santai, sementara Kaytlin yang duduk di samping sang lady terpaku menatapnya dengan scone dan teh di tangan.
➰➰➰
Lima menit sebelumnya...
"Kaytlin, bisakah kau mengambilkan kacamata bacaku?"
"Tentu, My Lady." Kaytlin menaruh koran Times-nya, lalu beranjak dari sofa dengan riang untuk mengambil benda yang dimaksud di rak atas perapian.
Mereka sedang berada di jam santai menjelang siang sehingga Dowager Marchioness mengajaknya minum teh di ruang duduk. Tidak banyak yang bisa dilakukan orang tua seperti Dowager Marchioness di musim gugur yang berangin selain sedikit berjalan-jalan di taman, begitu pula Kaytlin yang tidak bisa terlalu sering mengunjungi teman-temannya, sehingga mereka terbiasa bercakap-cakap di dalam manor.
"Menurutku debutmu cukup sukses tadi malam meski kita tidak mengadakan pesta debut secara pribadi." Dowager Marchioness menerima kacamata yang diulurkan Kaytlin tanpa melepaskan pandangan dari bacaannya.
"Benarkah?"
Dowager Marchioness mengangguk. "Ulasan di surat kabar pagi ini cukup baik dan memujimu."
"Tapi aku tidak menemukan beritanya di Times." Kaytlin membolak-balik koran Times yang sedang ia baca.
"Tentu saja kau tidak akan menemukannya di Times." Dowager Marchioness terkekeh, lalu menanyakan hal lain. "Katakan padaku bagaimana para gentleman yang berdansa denganmu tadi malam?"
Wajah Kaytlin berbinar dan segera menceritakan dengan gembira. "Meski mereka kerabat dari Sir Walcott dan teman-temannya, tapi sebagian besar dari mereka sangat bersemangat dan bercerita banyak hal. Kupikir suasana akan menegangkan karena beberapa di antara mereka terpaksa berdansa denganku, tapi mereka sangat ramah pada akhirnya."
"Apa tidak ada di antara mereka yang menarik perhatianmu?"
"Belum...jika maksud Anda menarik perhatian dalam arti khusus," jawab Kaytlin takut-takut bahwa Dowager Marchioness akan menganggapnya terlalu pemilih.
"Syukurlah kalau begitu."
Kaytlin kebingungan mendengar tanggapan tak terduga itu, namun karena lega, ia menutup koran dan mengambil sebutir scone untuk ia olesi selai. "Beberapa di antara mereka mengatakan sangat ingin mengunjungi rumahku."
Dowager Marchioness menurunkan bacaannya dan mengernyit. "Mereka mengatakan seperti itu?"
Kaytlin mengangguk. "Tapi aku kebingungan untuk menjawabnya karena aku tidak punya rumah. Jadi aku menjawabnya dengan gurauan atau mengalihkan pembicaraan pada topik lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Something About You
Historical Fiction18+ HISTORICAL ROMANCE (VICTORIAN ERA/ENGLAND) Inggris pada masa Ratu Victoria Sebelum meninggal, ibu dari Kaytlin dan Lisette Stewart de Vere menyerahkan perwalian mereka berdua ke tangan Raphael Fitzwilliam, Marquess of Blackmere, teman baiknya di...
Part 29 - Something About Revenge
Mulai dari awal