Extra

9K 779 75
                                    

Chapter ini belum di edit!

"Yibooooooo!" Suara Xiao Zhan meninggi.

"......" Spontan Yibo berhenti, menatap wajah Xiao Zhan.

Xiao Zhan menarik napas lalu berkata "aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Aku tidak ingin melakukannya sebelum menikah."

"Huuuuhhh....huhhhh" napas Yibo memburu.

"Zhan, aku sudah terlanjur!" Kata Yibo mengambil tangan Xiao Zhan dan membawa ke pakaian bagian bawa.

Xiao Zhan bisa merasakan benda keras itu.
Wajah Xiao Zhan memerah, napasnya ikut terpacu.
Xiao Zhan sedikit malu, dia menenggelamkan wajahnya di tengkuk Yibo.
"Kita akan melakukannya setelah menikah!" Bisik Xiao Zhan.

Wajah tersiksa Yibo terlihat jelas.
"Kita akan menikah malam ini."

"Setidaknya Minggu depan Yibo. Bagaimana kita menikah, mengundang teman saja belum. Kita belum memiliki persiapan apapun!" Kata Xiao Zhan tegas.

"Aku tidak bisa menunggu."

"....." Xiao Zhan tidak bisa berkata-kata.

"Ayo"

"Kemana?"

"Menikah."

"Ta...tapi bagaimana denganmu!?" Kata Xiao Zhan melirik ke bawa.
Benda dibawah sana terlihat begitu menonjol.

Yibo tidak berkata apa-apa.
Mereka pergi ke sebuah gereja, beruntung ada pendeta disana ketika mereka tiba.

Setelah melakukan sumpah suci dalam pernikahan. Yibo dan Xiao Zhan meninggalkan gereja.

"Yibo, ini sudah malam. Mari kita pulang, aku rindu dengan anak-anak!" Kata Xiao Zhan.

"Kita akan pulang lusa."

"Yibo, apa yang kita lakukan ini benar atau salah? Kita bahkan melewatkan mendaftar pernikahan kita secara hukum. Selain itu keluarga belum memberi kita izin!" Xiao Zhan memiliki banyak kekhawatiran.

Wang Yibo tersenyum, kenapa pemikiran Xiao Zhan begitu rumit. Masalah mendaftar pernikahan bisa di lakukan kapan saja, itu tidak mepet seperti yang di bawa sana.
Keluarga? Bisa di undang setelah melakukan pesta.

"Xiao Zhan, kau hanya perlu fokus padaku. Semua masalah yang kau khawatirkan akan ku urus secepat mungkin. Yang perlu kau ingat sekarang aku suamimu!"
Wang Yibo menekan kata suamimu, seolah Yibo menuntut sesuatu yang tidak terucap.

"Aku tau." Kata Xiao Zhan.

.
.
.

Helen mondar-mandir di ruang tamu menunggu Daddynya.

"Kakak, apa daddy tidak akan pulang?!" Tanya Helen pada nanny nya.

"Aku juga tidak tahu" jawab sang nanny.

"Nona kecil, tadi Daddymu pulang, dia bertanya apakah Mommy mu sudah tiba di rumah atau belum!" Kata salah satu pelayan yang sempat bertemu dengan Yibo.

"Bibi, apa Mommy sudah pulang?" Tanya Helen semangat.

Pelayan menggeleng tidak tahu.

"Vian, ayo call daddy!" Kata Helen antusias menuju kamar sang kakak.

Vian tidak menjawab tapi dia mengeluarkan iPad mini.
Mereka menghubungi Yibo.

Setiap di telpon selalu di reject.
Kedua anak kembar itu terlihat kecewa melihat panggilan mereka selalu di tolak.

"Daddy nakal" kata Helen kesal.
Vian tetap diam dan santai.

.
.
.

Di seberang sana.
Yibo yang sedang di tengah-tengah aktivitas merasa sangat terganggu oleh panggilan anak-anaknya.

Unmarried Dad |YiZhan| ENDحيث تعيش القصص. اكتشف الآن