Fifth

9.5K 1.1K 101
                                    

rumah orang tua Yibo.

Nyonya Wang berusaha mencari tau siapa mantan terakhir putranya.
Siapa tau ada petunjuk tentang ibu kandung Helen.

Dulu nyonya Wang sering menanyakan nama manta putranya dan keluarganya.

Tapi Wang Yibo menolak menjawab.

Kali ini nyonya Wang akan mencari tahu sendiri.

Jika di pikir secara alami, kenapa dan mengapa ibu kandung Helen menyerahkan Helen pada ayahnya. Seharusnya ibu Helen memiliki beban, atau mungkin kurang mampu. Selain itu bisa jadi juga karena memiliki kesibukan yang padat dan tidak akan bisa merawat putrinya dengan baik.

Andai ibu kandung Helen berniat membuang putrinya sendiri. Seharusnya di buang di tempat lain.
Tapi karena di kembalikan pada ayahnya. Seharusnya ibu kandung Helen masih peduli terhadap putri nya.

Nyonya Wang berusaha memecahkan teka teki tentang cucunya.

.
.
.

Pukul 9 malam

Vian tiduran sembari memperhatikan punggung Xiao Zhan yang sedang sibuk di depan komputer.

"Mommy!" Panggil nya.

"Mn?" Xiao Zhan tetap merespon walaupun sedang sibuk.

"Aku tidak ingin merayakan ulang tahun ku nanti. Aku hanya ingin di hari itu, aku menghabiskan waktu bersama Mommy." Ujar Vian sambil memeluk guling kusam yang dia temani sejak kecil.

Xiao Zhan menoleh "kenapa tidak di rayakan, padahal ulang tahun itu hanya sekali dalam setahun?" Xiao Zhan berharap anaknya memberi alasan.

"Aku hanya ingin berdua dengan Mommy."

"Bukankah kita sudah berdua setiap hari?"

"Iya tapi-"

"Tapi apa?"

"Good night!" Vian menolak menjawab. Dia segera mengalihkan pembicaraan.

"Night." Setelah melihat putranya menyelimuti tubuhnya. Xiao Zhan tau, Vian ingin tidur.

Xiao Zhan melanjutkan kerjaannya.

.
.
.

Wang Yibo menunggu informasi dari sang ibu.
Kira-kira seperti apa pilihan ibunya.

Disisi lain sebetulnya Wang Yibo khawatir. Karena ibunya itu tidak seperti ibu lain.

Ibu Yibo terbilang gaul.
Walaupun usianya hampir 50 tapi tingkah laku yang tidak pernah berubah.
Telinga 👂 kanannya saja menggunakan 4 anting.
Belum lagi tangan dan betis penuh tato.

Selera ibunya kadang mengerikan.

Hari yang melegakan akhirnya berakhir.
Wang Yibo pulang kerja sore itu. Seperti biasa dia akan di sambut hangat oleh putri kesayangannya.

"Daddy!" Panggil Helen.

"Sayang, bagaimana dengan harimu hari ini?" Tanya Yibo

"Tentu saja menyenangkan dad." Jawab Helen.
Hari ini dia tidak mengunjungi kantor Daddy nya.

Ting...tong...
Suara bell berbunyi.

Seorang pelayan membuka pintu. Bersamaan dengan ponsel Yibo yang berdering.

"Halo!"

"Halo, apa kau sudah bertemu calon istri mu?" Tanya nyonya Wang dari sambungan telepon.

Wang Yibo menanggapi serius "belum ibu."

Nyonya Wang lantas berkata "seharusnya calon istri mu di kirim hari ini!"

Unmarried Dad |YiZhan| ENDWhere stories live. Discover now