Kisah Julian : Keluarga Handoko [Part 12]

3.2K 142 0
                                    

Begitu Oliver kembali dengan membawa Angga, aku pun menyuruh mereka untuk segera menutup pintu kamar mandi. Dengan wajah sedikit kesal, Angga pun mengganjal gagang pintu tersebut dengan menggunakan sapu. Setelahnya, dia berjalan mendekatiku sambil berkaca pinggang.

"Rik, kata si Oliver lu tadi nyariin gua? Ada apaan emang sih?"

"Udah, bentar lagi lu juga bakal tau," balasku dengan nada sedikit tak sabaran.

"Dari tadi nih anak emang ga beres, Ngga." Oliver berbicara kepada Angga tentang diriku. "Udah, sekarang cepet kasih tau kita, Yan. Awas aja ya lu kalo engga penting."

"Gua mau liatin kalian berdua sesuatu, tapi sebelum itu gua mau lu berdua janji. Ini rahasia kita bertiga aja yang tau, ngerti?"

"Iya, iya. Buruan ah, ribet banget lu,"  kata Oliver.

Aku pun segera menyalakan ponselku lalu membuka file manager dan mencari rekaman video yang aku rekam sebelumnya. Setelah menemukannya, aku menyodorkan ponselku kepada kedua temanku itu.

"Nih tonton sampai abis. Lu berdua gua jamin pasti bakal kaget ngeliat video itu. Juga, semoga aja lu berdua ga ngaceng kaya gua abis nonton adegan di dalam video itu," kataku dengan diikuti senyuman kecil.

"Wah, lu kebangetan sih Yan," kata Angga.

"Bener kan Ngga, dikerjain nih kita. Kirain ada masalah penting apa, ga taunya malah ngajakin nonton bokep doang."

"Julian, Julian. Sejak kapan lu jadi suka sange berat kaya gini sih?" Oliver mengejekku dengan sangat puas.

Di sisi lain, seperti biasa Angga hanya menghela napas berat karena tidak bisa mengekspresikan rasa kesalnya.

"Ini bokep bukan sembarang bokep. Lu bakal tau kalau udah nonton."

"Oke-oke, sebagai temen yang baik, kita bakal temenin lu nonton nih bokep," kata Oliver sambil membuka resleting celananya lalu tanpa banyak basa-basi lagi dia mengeluarkan si adik miliknya yang masih tertidur itu.

"Dih, kita? Emang gua dah bilang mau?" Angga menyanggah perkataan Oliver.

"Mau lu yang buka sendiri atau gua yang bukain nih?"

"Serius, ga lucu bercandaan lu, Ol."

"Lagian sok gaya, padahal juga mau nonton kan lu? Cepet, buka ga lu!" titah Oliver.

Melihat kelakuan dua bocah ini membuatku sakit kepala. Oliver memaksa Angga untuk membuka celananya. Dengan enggan, Angga pun terpaksa dan meladeni keinginan Oliver. Tak sampai di situ, Oliver pun menyuruhku juga, tapi aku dengan tegas mengatakan kalau aku sudah cukup banyak melakukan masturbasi gara-gara menonton adegan dalam video itu.

Oh ya, jika ada dari kalian yang penasaran kenapa si Oliver dan Angga ini tidak canggung sama sekali pas buka celana di hadapan aku, jawabannya adalah karena kita bertiga udah sering sekali menonton bokep bareng dan juga onani bareng. Sudah tak terhitung betapa seringnya kita melakukannya bersama. Bayangkan saja, kita bertiga sudah mulai nonton bokep bareng dari sejak kelas tiga SMP dan sampai sekarang kelas tiga SMA. Selama itu, aku pun sama sekali tidak pernah merasa canggung, apalagi tertarik dengan mereka.

Namun, anehnya kini begitu aku melihat Oliver memperlihatkan penisnya yang berukuran besar itu, tiba-tiba saja jantungku berdegub kencang. Aku merasakan sensasi yang berbeda daripada biasanya. Mataku rasanya ingin terus melihat benda pusakanya Oliver yang besar itu, aku pasti sudah gila.

Kisah Julian : Keluarga Handoko ✔Where stories live. Discover now