four

843 94 56
                                        

Pagi telah tiba. Matahari dengan gagahnya memancarkan sinarnya yang hangat hingga membuat sesosok wanita yang masih dibawah alam sadar nya itu terganggu.

Rose mengucek kedua bola matanya, mengalihkan pandangannya ke arah jendela yang sudah terbuka membuat sinar matahari menerobos masuk dan mengganggu tidurnya.

Rose bangkit duduk dan memejamkan matanya sebentar untuk memulihkan kembali kesadarannya yang masih diawang awang.

Ah, dimana haruto?

Rose mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan tapi ia tidak menemukan tanda tanda kehadiran haruto disini.

Hendak keluar, rose membuka pintu dan sedikit mengernyit. Sialan, semalem katanya hilang?!

"Haruto bego, tolol, bangsat bisa-bisanya dia ngelakuin itu semalem"
Kan.. rose jadi inget lagi. Ah! Rose memukuli pelan kepalanya dan kembali berjalan hendak menuju kamarnya.

Rose melihat jam dinding yang terletak di kamarnya sudah menunjukkan pukul delapan pagi.
Ia pun bergegas mandi dan bersiap turun kebawah untuk membantu mama nya masak. Ya walau rose yakin mamanya pasti sudah selesai masak dan dia ga bakalan ngapa ngapain.

Rose menuruni anak tangga dengan sedikit tergesa, hingga haruto yang sedang memakan sarapannya itu menoleh menatap dirinya.

"Kenapa lo? Dikejer setan?"

Rose yang baru saja sampai di anak tangga terakhir itu mendengus pelan. Ia mengabaikan ucapan haruto dengan tetap berjalan menuju ujung dapur dimana sang mama berada.

"Pagi mama, lagi ngapain? Sini aku bantuin"

Merasa terpanggil, wanita paruh baya tersebut menatap rose kemudian menggeleng pelan. "Udah selesai, sarapan aja gih sana sama haruto"

"Ngga ah, ga laper"
Ucap rose si maniak makanan. Ngeles itu, dianya males ketemu haruto doang.

"Heh itu mama masak buat dimakan ya bukan buat dianggurin!"

"Tau lo, ntar nasinya nangis ya kan ma?"

"Diem. Lo ga di ajak"
Rose natap haruto tajem sedangkan yang ditatap malah nyengir nyengir kaya bocil.

Dan dengan langkah ogah ogahan, rose mau tidak mau berjalan menuju meja makan dan ikut sarapan bareng haruto.
Rose kesel. Kok bisa haruto sesantai itu atas semua perbuatan dia semalem?!

"Gue ada kelas bentar lagi, anterin ya kak?"

"Uhuk!"
Ucapan tiba tiba haruto membuat rose tersedak. Apaan? Kok tumben panggil kakak?
Rose jadi sempet mikir kalau semalam haruto emang mabuk.

"Lo ada mobil, motor juga ada. Nyetir sendiri lah"

"Males bawa"

"Gue juga males"
Rose tiba tiba merutuki dirinya sendiri yang tanpa sadar sejak tadi berbicara dengan nada yang ketus terhadap haruto.

"Mahhh kakak ga mau nganterin"

"Rosee? Jangan gitu sama adeknya"

Rose terbelalak, kok jadi tukang ngadu gini haruto?
"Cepu dih najis"
Ucapnya sambil menatap haruto sinis. Namun setelahnya, rose mengalihkan pandangannya karena haruto justru membalas tatapannya dengan mengedipkan sebelah matanya.

'serem anjir' -ucapnya dalam hati

Dengan cepat, rose menyelesaikan sarapannya dan mencuci piring bekas makan dirinya dan haruto.
Haruto sendiri sudah kembali naik kekamarnya untuk bersiap siap.

Setelah selesai, rose mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu sambil menonton televisi.
Namun belum lama ia duduk haruto sudah kembali dengan tas yang ia sandang hanya disatu pundak.

^Dejavu^Where stories live. Discover now