Spesial Chapter : Selamat hari ibu

768 81 2
                                    

Mengandung spoiler untuk chapter kedepannya

Subscribe ya pren↓↓

Subscribe ya pren↓↓

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

————

M/n kini tinggal bersama ibu kandungnya, Katsuragi Aya.

Dirinya juga sudah resmi keluar dari keluarga Kageyama meskipun Tobio sempat menangis karena melihat m/n yang pergi membawa koper tanpa mengajaknya.

Rumah yang mereka tinggali tidak jauh dari rumah keluarga Kageyama, hanya berbeda 5 rumah saja.

Bahkan, Miwa yang berada di Tokyo rela pulang ke Miyagi hanya untuk bertemu m/n dan membantunya mengemasi barang.

Maki juga ada di sana kok, semenjak insiden yang menimpa m/n, Maki selalu mengikuti kemana pun m/n pergi tanpa terkecuali.

"Aku akan sering bermain kesini kok! Jadi tolong bukakan pintu kalau aku main ya! Oh iya, Kaa-sama, Tou-sama... Terima kasih! Maaf aku selalu merepotkan kalian!".

M/n bersimpuh (?) Di hadapan orangtua angkat tiri(?) Nya itu.

Sang ibu menarik kepala m/n untuk menghadap dirinya kemudian memeluk m/n "Tidak apa-apa, Kaa-sama senang jika m/n senang. Jangan lupakan Kaa-sama ya. M/n juga tidak merepotkan, justru m/n sangat membantu Kaa-sama".

Kemudian beralih, Sang ayah yang kini memeluknya "Ya! Jangan pernah lupakan kami. Tepati janji mu! Buat Ibu mu selalu bahagia, oke?!".

"Siap!" M/n memberikan sikap hormat kepada kedua orangtua tirinya "Ah aku pergi dulu Ibu sudah menunggu. Kaa-sama nanti malam kerumah ya! Tou-sama, Nase, Miwa dan Tobio juga ikut ya! Kita merayakan hari ibu bersama, aku memaksa! Kaa-sama selamat hari ibu!!".

Maki dan m/n berjalan keluar dari pekarangan rumah keluarga Kageyama, Nase menatap m/n sendu "Meskipun bodoh, melihat m/n yang tidak menjadi alarm pagi ku lagi rasanya menyedihkan".

"Yah, seperti rumah ini tidak akan seramai dulu" timpal sang ayah.

"Iya, habisnya yang membuat rumah ramai hanya m/n" Miwa juga ikut menimpali.

Tobio yang sudah bisa berjalan, menatap jalan yang baru saja m/n lalui "Nii ana? Obio au kut!" Sang ibu mengambil alih Tobio yang berada di gendongan Miwa. "Tobio tidak boleh ikut, Aniki sedang bahagia dengan keluarganya".

—————

Malamnya.

M/n menatap bosan kearah Miwa, Nase, dan Maki yang bekerja memotong beberapa sayuran.

Karena kakinya patah, m/n jadi tidak diperbolehkan membantu, eh membantu deng.

Tugas dia kan menjaga Tobio.

"Aku bosan~".

Berharap ada yang mendengarnya, namun ternyata mereka terlalu fokus dengan tugasnya masing-masing.

Tobio sudah terlelap di pangkuannya, jadi tidak ada teman yang bisa m/n ajak main atau mengobrol.

Handphonenya rusak karena terlempar dari apartemen kemarin, televisi? Rumah mereka masih kosong, Hanya peralatan dapur yang mereka punya.

Handphone Maki sedang dipakai untuk mendengarkan lagu.

Ah rasanya m/n ingin melakukan sesuatu. Kalau tidur, m/n merasa tidak enak karena yang lain bekerja sementara dirinya tidur.

"Ibu! Aku bosan~" Aya (Aku panggilnya Aya dan Ibu Kageyama ya. Aku enggak tau nama ibunya Kageyama (╥﹏╥)). Membawa beberapa sosis dan bakso yang sedang dia tusuk kearah m/n.

Ibu Kageyama juga ikut menghampiri m/n "Sini berikan Tobio-chan pada Kaasama, kau pasti lelah" m/n memberikan Tobio kepada Ibu Kageyama. "Arigatou Kaa-sama".

Kedua ibunya tertawa pelan, m/n memiringkan kepalanya "Kenapa?".

"Tidak apa-apa" Jawab keduanya.

Maki, Miwa dan juga Nase yang sudah selesai memotong sayuran ikut mendekat "Mou m/n curang! Aku juga ingin mengobrol dengan Kaasama!.

—————

Sekarang sudah pukul 12 malam, acara mereka sudah selesai 1 jam yang lalu, Namun Maki dan M/n masih belum bisa tertidur.

M/n Maki baru saja mengucapkan selamat hari ibu dan memberikan coklat yang mereka buat serta bunga yang mereka beli.

"Kita beruntung, ternyata Ibu masih hidup".

Keduanya kini sedang berada di balkon kamar memandangi langit penuh bintang di sana.

"Iya" jawab Maki.

Maki merebahkan dirinya pada matras yang mereka siapkan tadi "Sejujurnya aku merasa ini mimpi sampai rasanya tidak ingin bangun".

"Iya iya! Rasanya seperti mimpi. Kita bisa hidup bersama ibu tanpa gangguan Ayah bajingan itu!".

M/n mengangkat tangannya "Ayo! Kita buat Ibu bahagia!" Maki ikut mengangkat tangannya "Ayo!".

Suara mereka yang keras, membuat Aya yang berada di kamarnya tersenyum bahagia "Terima kasih...".

————— TBC

Selamat hari ibu (*˘︶˘*).。*♡

( ANIKI ) ↬ K.TOBIO X MALEحيث تعيش القصص. اكتشف الآن