( 12 ) ↬ Masih hidup

614 108 3
                                    

M/n sekarang ada di taman, enggak sendirian kok. Disana ada Tobio dan Maki, tadinya m/n juga mau ngajak Nase, tapi Nase nolak ajakan m/n karena tugas sekolahnya banyak.

Awalnya Tobio enggak dibolehin ikut sama Nase karena hari ini dingin, tapi Tobio terus terusan nangis liat m/n yang pake mantel tebal tanpa ngajak dia.

"Nii, umm daye?" Tobio ngomongnya juga udah lumayan lancar, jadi orang-orang bakal paham apa yang diomongin Tobio.

Maki senyum sambil ngangkat Tobio dari gendongannya m/n "Ore wa Katsuragi Maki desu".

Tobio senyum "Aki nii!" Katanya sambil menepuk-nepuk pipi Maki.

M/n yang gemas liat interaksi keduanya berniat memfoto mereka, tapi dia baru ingat kalau handphonenya rusak karena dibanding Nase semalam ᕙ(⇀‸↼‶)ᕗ.

"Oh maaf, ayo kita masuk ke dalam apartemen ku" Maki narik tangan m/n buat ikut dia ke dalam apartemennya.

Nase yang enggak sengaja lewat sana berdecih "Cih, rumah Kise?".

———

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


———

M/n sama Tobio baru aja pulang, Nase yang nunggu depan pintu langsung inisiatif mukul kepala m/n pakai sepatu kalau enggak liat Tobio yang udah tidur di gendongan m/n.

"Dasar bodoh! Kenapa kau membawa Tobio di hari dingin sampai jam 9 malam? Kau–" Mulut Nase dibekap(?) Sama tangan m/n "Diam dulu, aku akan menaruh Tobio di kamarnya".

Setelah m/n bawa Tobio ke kamarnya, Nase niatnya pengin langsung marahin m/n karena bawa Tobio yang masih kecil sampai malam, mana dingin lagi.

Tapi karena Nase punya hati, dia buatin lah air hangat buat m/n mandi dan baru dia marahin.

"Bodoh! Kenapa kau malah membawa gitar?" Nase benar-benar kesal, niatnya kan mau marahin m/n tapi kenapa m/n malah bawa gitar?.

"Lebarkan kaki mu".

"Hah?".

Karena Nase diam aja, m/n naruh gitarnya di samping sofa dan narik kaki Nase supaya dia bisa duduk di tengah tengahnya.

"Hoi!".

M/n duduk di sela-sela paha Nase, diambilnya gitar di samping sofa tersebut. "Lagu malam ini, hmm apa ya?".

"Hey Nase, lagu apa yang cocok dinyanyikan malam ini?".

"Hey Nase, lagu apa yang cocok dinyanyikan malam ini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bodoh! Sebelum itu aku ingin bertanya. Kau darimana?" Fokus m/n yang tadi ada di Nase sekarang beralih kepada handphone milik Nase.

"Hmm melakukan sesuatu hal yang menyenangkan bersama temanku...?" M/n berkata dengan nada datarnya, tapi Nase yakin makna menyenangkan disini itu berbeda.

"Terserah kau, aku tidur duluan".

"Yo".

"Okaasama... Masih hidup?".

——— Flashback

Maki membawa m/n dan Tobio ke kamarnya "Kau tau? Aku punya satu rahasia yang akan membuat kita semakin ingin membunuh pria sialan itu" Aura hitam muncul di are belakang Maki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maki membawa m/n dan Tobio ke kamarnya "Kau tau? Aku punya satu rahasia yang akan membuat kita semakin ingin membunuh pria sialan itu" Aura hitam muncul di are belakang Maki.

"Apa?" Tanya m/n.

"Okaasama masih hidup" Hanya tiga kalimat tapi mampu membuat m/n yang tadinya senyum tipis menjadi menyeringai. "Hee... Dengan kata lain dia menggunakan Okaasama sebagai tahanan?".

"HM, bisa dibilang begitu. Lalu, kapan kita akan bersenang-senang dengannya? Kau tau kan persiapan kita sudah selesai".

"Tch, kau telat mengatakannya. Kalau aku mau aku bisa membunuhnya sekarang. Tapi masalahnya Tobio ada disini, hei kenapa kau ikut hah?" Tobio yang ditunjuk m/n miringin kepalanya bingung. "Um? Obio?".

Tiba-tiba aura sekitar m/n dipenuhi bunga-bunga "S-sial aku tidak bisa marah karena mu".

——TBC

Maaf, aku keasikan Kencan sama Brownies-kun.

(´∩。• ᵕ •。∩')

( ANIKI ) ↬ K.TOBIO X MALETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang